Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/12/09 |
|
Kamis, 9 Desember 2010
|
|
Judul: Hukuman akibat dosa Setelah mengalahkan Yosia di peperangan, Mesir mendominasi Yehuda. Maka meski rakyat ingin Yoahas yang jadi raja, karena dia anak Yosia, tetapi Nekho mengangkat Elyakim, saudara Yoahas. Yoahas sendiri ditawan ke Mesir. Elyakim, yang berubah nama menjadi Yoyakim, juga memerintah tak sesuai kehendak Tuhan. Lalu Allah memakai Babel untuk menindak Elyakim dan menawan dia ke Babel. Bahkan beberapa perkakas Bait Allah juga dibawa ke Babel. Ini menunjukkan penghinaan Babel atas Yehuda. Yoyakhin, yang menjadi raja menggantikan ayahnya, juga tak berbeda. Ia jahat di mata Tuhan hingga dideportasi ke Babel. Kemuliaan Yehuda makin surut dan barang-barang Bait Allah diambil oleh Babel. Dalam zaman Zedekia, kehancuran Yehuda makin nyata. Ia memberontak terhadap Babel dan Allah (12-13). Berulang-ulang Allah ingin menyatakan firman-Nya, tetapi berulang-kali pula Yehuda menolak (14-16). Dalam gemas-Nya, Allah memakai orang Kasdim untuk menghukum mereka (17). Namun kasih Allah tak berkesudahan. Sesudah genap masa penghukuman, Ia kembali menyatakan kasih karunia-Nya atas umat. Tuhan memakai Koresh, raja Persia, untuk memulangkan umat (22-23). Akhir Kitab Tawarikh bukan memperlihatkan kegagalan manusia, melainkan kesetiaan dan kuasa Allah. Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk bergantung pada Allah saat kita harus menghadapi penguasa-penguasa dunia yang berusaha menunjukkan dominasinya atas kita. Ingatlah bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ia berkuasa melakukan segala sesuatu untuk menyatakan kasih setia-Nya atas kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |