Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/12/09 |
|
Sabtu, 9 Desember 2023 (Minggu Adven 1)
|
|
Abia menjadi raja Yehuda menggantikan Rehabeam, tetapi dia pun hanya memerintah selama tiga tahun. Jika kita membaca Kitab Raja-raja, kita akan menemukan bahwa Raja Abia hidup dalam dosa (lih. 1Raj. 15:3). Uniknya, perikop di dalam Kitab Tawarikh tidak mencatat satu pun dosa Raja Abia. Sebaliknya, kitab ini hanya mencatat peperangan yang dilakukannya melawan Raja Yerobeam. Abia mengkritik Yerobeam yang berpaling dari Tuhan (4-9), tidak seperti dia dan Kerajaan Yehuda yang tetap menyembah Tuhan (10-12). Ketika dikepung oleh pasukan Yerobeam, Raja Abia beserta rakyatnya berteriak kepada Tuhan (14). Maka, Tuhan memberi kemenangan besar kepada pasukan Abia karena mereka memohon pertolongan Tuhan (15-20). Mengapa Tuhan mau menolong Raja Abia di tengah segala dosanya? Pertama, karena tindakan Tuhan tidak bergantung pada perbuatan manusia saja. Tuhan dapat memberkati siapa saja yang dikehendaki-Nya agar kehendak-Nya yang kekal tercapai. Kedua, karena Tuhan masih mengingat Daud yang dikasihi dan diperkenan oleh-Nya. Kesetiaan Daud diperhitungkan sampai kepada keturunannya. Sekalipun Daud tidak sempurna, Tuhan setia memegang janji-Nya, yaitu janji bahwa Ia akan memakai keturunan Daud untuk menggenapi rencana-Nya (lih. 1Raj. 15:4-5). Ketiga, karena pada saat itu Raja Abia melakukan apa yang benar, yaitu menegur Yerobeam yang menyimpang dari Tuhan, dan juga berseru kepada Tuhan dalam kesulitannya. Allah itu setia apa pun yang terjadi. Kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya tidak terukur dan tidak bisa dibandingkan dengan ketaatan dan kebaikan kita. Kesetiaan Tuhan juga tidak dipengaruhi oleh ketidaksetiaan manusia. Namun, ketika kita setia, Ia akan memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran dan Ia menghargainya. Oleh karena itu, kita patut bersyukur karena kita memiliki Allah yang setia. Biarlah kesetiaan Tuhan menguatkan tekad kita, juga mendorong kita untuk berlaku setia kepada-Nya, dalam segala peristiwa dan setiap waktu sampai akhir hidup kita. [ABL] Baca Gali Alkitab 5 Raja Asa adalah anak dari Abia, raja Yehuda. Pada masa pemerintahannya, Asa membersihkan Yerusalem dari tempat-tempat penyembahan berhala sehingga Allah mengaruniakan keamanan atas kerajaannya. Ia juga mendorong segenap rakyat Yehuda untuk mencari Allah dan menaati perintah-perintah-Nya. Asa melakukan apa yang baik dan benar di hadapan Tuhan. Karena itu, ketika ia berperang melawan Zerah, orang Etiopia, Allah memberikan kemenangan kepadanya. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |