Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/12/10 |
|
Selasa, 10 Desember 2013
|
|
Judul: Menjadi saksi Lalu bagaimana sikap Tuhan memandang semuanya? Di akhir ayat 15, kita melihat bahwa Tuhan memperhatikan semua itu. Tuhan juga melihat bahwa tidak ada yang menjadi mediator antara diri-Nya dengan umat-Nya. Maka sebagaimana seorang prajurit bersiap untuk berperang, demikianlah Tuhan bersiap untuk membebaskan umat-Nya (16-17). Allah murka terhadap lawan-lawan-Nya dan akan memberikan ganjaran kepada mereka (18). Tindakan-Nya untuk menebus umat (20) membuat semua orang menjadi takut akan Dia (19). Kepada umat-Nya, Tuhan berjanji tidak akan mengambil Roh atau firman-Nya dari mereka (21). Roh Tuhan akan tinggal di dalam umat dan firman-Nya berdiam di mulut mereka agar mereka menjadi saksi Tuhan, yang memberitakan kebesaran-Nya. Itulah tujuan Tuhan membebaskan mereka, dan itu jugalah tujuan Tuhan membebaskan kita. Umat Allah sejati memang akan menjadi saksi yang memberitakan kebenaran Injil dalam kuasa Roh Kudus. Sudahkah kita menyadari panggilan ini dalam keseharian kita sehingga seluruh aspek hidup menyatakan pemberitaan kita akan Injil? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |