Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/12/10 |
|
Sabtu, 10 Desember 2022 (Minggu Adven 2)
|
|
Nehemia, seorang yang dibesarkan jauh dari tanah airnya. Ia memiliki jabatan dan kehidupan yang nyaman di perantauan. Ia rindu membangun kembali Yerusalem, kampung halamannya yang sudah porak poranda. Membangun kembali tembok Yerusalem bukanlah perkara gampang. Ada bagian-bagian tembok yang runtuh dan berlubang. Banyak pintu gerbang yang terbakar dan sudah tak berbentuk lagi. Butuh banyak tenaga dan waktu. Pembangunan kembali tembok Yerusalem melibatkan semua kalangan, mulai dari umat Allah, bupati, para imam, hingga para pedagang; mereka berjibaku. Nehemia, sang penggerak, adalah seorang bupati. Elyasib, imam besar dan para imam turut membangun kembali pintu gerbang Domba (1). Mereka dan rakyat ada dalam kelompok-kelompok untuk bekerja sesuai dengan bagian pekerjaan masing-masing (2-32). Tugas berat ini lebih tepat dikerjakan oleh para tukang, tetapi kita melihat bahwa semua pejabat dan rakyat turut serta bergerak membangun kembali tembok kota. Kebersamaan dalam gotong royong jelas terlihat, tanpa ada yang memandang status, jabatan, dan keahlian. Bagian ini memberi teladan bahwa kesadaran secara pribadi merupakan kunci dari kebersamaan. Artinya, kita harus memulai dengan kesadaran dari diri kita sendiri untuk mau berpartisipasi tanpa mengandalkan status yang kita miliki. Lalu, kita perlu menumbuhkan kesadaran itu sebagai umat Tuhan yang harus bekerja dan berkarya bagi Tuhan. Untuk itu, marilah kita terlibat dalam berbagai proyek pekerjaan Tuhan, baik di gereja maupun pelayanan di tempat-tempat lainnya. Kita perlu melihat diri kita dan berkata, "Apa yang bisa saya lakukan untuk pelayanan ini?" Jika tiap orang menanamkan makna dalam dirinya bahwa "saya adalah penggerak kebersamaan", maka tiap orang akan tahu hal yang harus diperbuatnya. Tiap orang akan menyadari bahwa tanpa orang lain, apa yang dibuatnya tak ada artinya. Tiap orang dapat mengulurkan tangan mendukung pekerjaan Tuhan! [MKD] Baca Gali Alkitab 6 Dalam menularkan visinya, Nehemia mempunyai pendekatan yang tepat. Tantangan perlu dihadapi oleh bangsa Israel bersama-sama, dan hal itu ia beberkan dengan jelas. Nehemia merasa sepenanggungan dengan saudara-saudaranya yang sengsara di Yerusalem. Ia bersaksi dengan yakin dan penuh semangat bahwa Tuhan telah menolong dan akan senantiasa menolong bangsa Israel. Nehemia mewujudkan cita-citanya pertama-tama dengan mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Ia belajar untuk peka mendengarkan suara Tuhan. Ia kemudian memberikan rencana pembangunan tembok Yerusalem kepada Allah dalam hatinya. Tantangan dapat dihadapi berkat imannya itu. Nehemia sangat menyadari bahwa hanya Allah sajalah yang membuatnya berhasil dalam mewujudkan rencana pembangunan Yerusalem. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |