Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/12/11 |
|
Rabu, 11 Desember 2019 (Minggu Adven ke-2)
|
|
Hidup itu penuh misteri. Banyak pertanyaan yang masih tidak terjawab. Dalam kehidupan iman pun, banyak pertanyaan tentang keadilan Allah atas orang fasik. Seolah-olah Allah membiarkan begitu saja kejahatan merajalela. Terkadang orang benar seakan-akan tidak benar, dan sebaliknya. Konteks Mazmur 94 ini adalah bangsa Israel dilanda ketegangan, manakala keadilan tidak berpihak pada kebenaran yang selama ini mereka lakukan. Seakan-akan kebenaran telah hilang. Para musuh mencemooh dan mencela setiap hal yang mereka kerjakan. Dalam pergumulan seperti ini, pemazmur tetap yakin bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil. Ia mengadili dan menghukum orang-orang jahat (1-3). Meskipun begitu, umat Tuhan harus bangkit dan mengambil bagian dalam pertempuran bagi kebenaran (16). Hanya Allah saja yang mengetahui rancangan yang ada pada manusia (11). Dalam hati manusia selalu merancangkan berbagai macam hal, dari yang baik maupun yang jahat. Allah melihat seluruh kedalaman hati manusia. Allah pun memiliki rancangan, yaitu rancangan damai sejahtera (Yer. 29:11). Di sini, Allah ingin mengajari kepada kita bagaimana menjadi petarung sejati yang bertarung di arena pertandingan (16). Berani bagi kebenaran, salah satunya adalah Gideon. Dahulu ia adalah seorang petani, namun Allah menyebutnya sebagai pahlawan gagah berani (Hak. 6:11-12). Dan ia menjadi seorang panglima tentara yang memimpin pasukan Israel untuk berperang dan menjadi hakim atas mereka. Jadi, Allah memilih Gideon untuk menjadi petarung. Allah yang sama juga menginginkan kita menjadi petarung-petarung sejati yang mengalahkan kegelapan dunia. Menjadi berbeda adalah kunci kebenaran Allah. Tidak menjadi serupa dengan dunia ini (Rm. 12:2). Tangguh dan berani bagi Tuhan. Jadilah berani bagi Kristus! Firman Tuhan adalah pedoman dalam melawan kegelapan. Tuhan akan menolong kita untuk berjuang. Ia akan menguatkan kita menjadi pejuang-Nya. Doa: Berikanlah keberanian kepadaku untuk bertarung bagi Kristus. [AS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |