Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/12/13 |
|
Rabu, 13 Desember 2006
|
|
Judul: Keadilan Allah ditegakkan Gambaran tentang tujuh cawan murka Allah ini ada kemiripan dengan tujuh sangkakala (8:2-11:19). Empat cawan pertama berhubungan dengan alam (16:1-9; band. Why. 8:6-13). Namun, perbedaan tajam terletak pada keluasan dan kedalaman dampak murka Allah yang dituangkan dari cawan-cawan tersebut. Murka Allah bukan lagi memakai sepertiga alam melainkan seluruh alam semesta menjadi alat penghukuman Allah bagi seluruh umat manusia yang memusuhi Allah. Tidak ada lagi tempat bersembunyi untuk dapat menghindar dari luapan murka-Nya. Murka Allah ditujukan kepada para musuh Allah, sebagai pembalasan atas darah para martir yang telah mereka curahkan. Ini menegakkan keadilan-Nya (5-7). Tujuh murka Allah ini mirip dengan tulah zaman Musa terhadap Mesir. Semua yang tidak mau menaati-Nya, yang mengikut Iblis dengan segala bentuk mukjizat palsunya akan binasa oleh murka Allah (10-14). Meski telah sedemikian dahsyat murka Allah dan sedemikian nyata kebenaran-Nya, ternyata mereka tidak bertobat sedikit pun (9, 11, 13-14). Pada tiga cawan terakhir, murka Allah memuncak, namun pihak lawan menghimpun kekuatan terakhir mereka untuk membalas (14). Akhirnya, hanya dengan satu pukulan maha dahsyat Ilahi, mereka dihancurkan tuntas (18-21). Betapa ngeri kedahsyatan murka Allah serta kebinasaan yang diakibatkannya. Untuk pengikut Kristus, pesan Tuhan mendesak dan menghibur. Kita harus berjaga-jaga senantiasa sebab hari murka Tuhan tersebut seperti pencuri (15a). Berjaga-jaga adalah sifat sejati seorang beriman yang akan menampakkan diri dalam ketaatan dan kesetiaan menjaga hidup kudus (16b). Kita yang kini tertekan secara rohani karena melihat kejahatan makin biadab dan makin menjadi-jadi boleh terhibur bahwa semua itu kelak akan dimusnahkan dan ditiadakan oleh murka-Nya yang adil! Camkan: Bersukalah akan keadilan, kekudusan dan peneguhan kebenaran Allah!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |