Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/12/13 |
|
Kamis, 13 Desember 2018 (Minggu Adven ke-2)
|
|
Umat Allah dipanggil untuk hidup kudus dan takut akan Allah. Segala praktik sihir, seks dengan binatang (bestiality), dan mempersembahkan korban kepada allah lain adalah perbuatan menyimpang yang diancam dengan hukuman mati. Di sinilah Allah menetapkan standar hidup bagi umat-Nya. Hukuman mati berbeda dengan pembunuhan. Ahli sihir perempuan adalah praktik umum di kalangan bangsa-bangsa sekitar Israel kuno. Praktik sihir meliputi misteri gaib, meramal, menyantet, membaca masa depan, dan lainnya. Apa yang dilakukan oleh para ahli sihir merupakan kekejian bagi Tuhan. Sebab, mereka memakai kuasa kegelapan untuk mendapatkan keuntungan, pujian, dan hormat. Sama halnya dengan praktik seks dengan binatang dan tindakan mengorbankan manusia kepada dewa dewi adalah kekejian bagi Allah (bdk. Ul. 12:31). Karena itu, umat Allah harus menolak tegas berbagai praktik seperti itu, baik yang dilakukan secara pribadi maupun kelompok. Ketegasan itu diperlukan agar bangsa Israel tidak mendua hati, melainkan sehati menjalani dan menghidupi peraturan Allah. Konteks zaman kita berbeda dengan Israel kuno. Begitu maraknya ketimpangan yang terjadi dalam kehidupan manusia modern. Contohnya, pornografi di era internet, gaya hidup hedonis yang memuja kesenangan duniawi, perdukunan online, cagar budaya yang dianggap keramat, dan lainnya. Semua hal itu sangat nyata dan hadir di sekitar kita. Tak ada hukuman yang serius bagi para pelaku. Mereka seolah-olah kebal hukum (impunitas) dan terus-menerus mengerjakan tanpa rasa takut. Sekalipun sanksi sosial lemah, hal itu tidak menjadi pembenaran untuk kita abaikan sebagai umat Allah. Dalam Kristus kita dipanggil untuk menyuarakan nilai kebenaran Allah kepada dunia. Kita harus berani mengambil aksi dalam menghambat laju kejahatan. Karena itu, kita perlu berjuang dan senantiasa mendoakan mereka. Doa: Ya Tuhan, kuatkan kami untuk melawan bujuk rayu Si Setan. Berilah kami hati yang peduli untuk mewartakan keselamatan Allah dalam Kristus kepada mereka. [YTP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |