Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/12/14 |
|
Jumat, 14 Desember 2007
|
|
Judul : Meneruskan nama Pertolongan Tuhan tak pernah tanggung-tanggung. Dia tidak hanya menyelamatkan dari kehancuran, Dia memulihkan dan mengurapi hamba-Nya untuk ambil bagian dalam rencana kudus-Nya. Lewat Boas, yang respons imannya sangat bertanggung jawab, Tuhan menggenapkan karya agung-Nya. Di akhir kisah ini kita mengerti bahwa dari keluarga Elimelekhlah Daud lahir. Daud adalah raja Israel yang Tuhan pakai untuk memimpin Israel dan melahirkan pemimpin agung bukan hanya untuk Israel tetapi untuk bangsa-bangsa lainnya. Semua ini diteguhkan lewat ikatan perjanjian Tuhan dengan Daud (lih. 2Sam. 7). Seperti Tuhan berkarya maksimal, Boas pun tak separuh-separuh. Dia tahu masih ada kerabat yang lebih dekat dengan keluarga Elimelekh dibandingkan dirinya. Karena itu, dengan strategi jitu ia berhasil mendapatkan hak menanggung kewajiban menolong keluarga Elimelekh. Bagi kerabat itu, menebus ladang Elimelekh bisa jadi menguntungkan. Ia akan beroleh hak untuk mengelola tanah, dan itu akan menguntungkan meski harus menanggung biaya hidup Rut dan Naomi. Lain masalah bila ia harus mengawini Rut. Segalanya akan kacau. Ini berkaitan dengan hukum levirat yang diatur dalam Taurat (Ul. 25:5-10). Hukum ini mewajibkan sanak terdekat dari keluarga yang ditinggal mati kepala keluarganya, untuk mengawini janda kepala keluarga itu demi meneruskan namanya. Kalau si kerabat menikahi Rut, ia akan mengacaukan harta pusakanya sendiri. Bila kemudian lahir anak dari pernikahan dia dengan Rut, maka harta si kerabat bisa beratasnamakan Elimelekh. Sebab pernikahan mereka adalah untuk menegakkan nama Elimelekh. Si kerabat memperhitungkan bahwa hal itu akan merugikan dia. Dalam hal ini, Boas tidak hitung-hitungan seperti si kerabat. Inilah respons Boas yang dipakai Tuhan untuk menyatakan anugerah dan belas kasih-Nya pada umat manusia. Betapa berkuasanya Allah yang mengatur segala sesuatu bagi penggenapan rencana-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |