Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/12/14 |
|
Minggu, 14 Desember 2008
|
|
Judul: Inisiatif yang ajaib Ayat 3-11 memperlihatkan bagaimana perilaku umat yang memberontak kepada Allah. Mereka senantiasa menyakiti hati Allah dengan mempersembahkan korban bagi dewa Gad dan dewa Meni. Manusia yang memulai permusuhan dengan Allah seolah-olah sangat menikmati dan tidak henti-hentinya mendukakan hati-Nya. Selalu saja ada kejahatan demi kejahatan yang dilakukan oleh manusia sehingga membuat hubungan Allah dengan manusia semakin jauh. Akan tetapi dengan kasih-Nya, Allah berinisiatif menawarkan perdamaian. Allah ingin agar manusia yang telah menyakiti hati-Nya mau datang kembali berdamai dengan Dia. Justru pada saat umat-Nya masih dalam keadaan bebal dan tidak peka rohani, Allah telah mengulurkan tangan kasih-Nya untuk menyelamatkan mereka (ayat 1-2). Ini adalah demonstrasi sifat Allah yang "penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia" (Mzm. 86:15). Lewat Tuhan Yesus, Allah menyatakan inisiatif-Nya yang ajaib untuk memulihkan hubungan dengan manusia yang sudah dirusak oleh dosa. Tidak ada dosa yang terlalu besar ataupun terlalu jahat yang tidak mungkin diampuni Tuhan. Namun pertobatan pun harus sunguh-sungguh, menyeluruh, dan tuntas. Maka sambutlah uluran tangan kasih-Nya dengan tangan yang sudah dibersihkan dari segala noda kejahatan. Sambutlah kasih-Nya dengan kasih yang sudah dikuduskan dan dipulihkan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |