Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/12/14 |
|
Sabtu, 14 Desember 2013
|
|
Judul: Menuju Sion yang baru Sesungguhnya, pengharapan yang Tuhan janjikan adalah pengharapan eskatologis. Kita tidak tahu kapan dan bagaimana Tuhan mewujudnyatakan janji itu hingga saatnya tiba. Sebab itu selama masa penantian, sikap hidup yang berdoa menjadi penting karena akan membentuk pola pikir dan gaya hidup kita sebagai umat yang senantiasa hidup dengan pikiran yang terarah pada janji pemulihan Tuhan itu. Maka, pola pikir dan gaya hidup kita akan terbentuk sesuai realitas yang Tuhan janjikan sehingga kita menjadi bagian dari pekerjaan Tuhan mewujudnyatakan Sion yang baru dalam hidup kita, di tengah lingkungan kita, pada masa kini. Ayat 9 mengingatkan kita pada gambaran yang Tuhan janjikan kepada umat Israel yang tengah mengembara di padang gurun (Ul. 14:26), tentang akan datangnya masa depan yang lebih baik di negeri perjanjian. Mereka diingatkan juga untuk memelihara sikap hati yang penuh syukur dan mengingat bahwa semua hal yang baik ini datang dari Tuhan. Tindakan bersukaria bersama-sama di pelataran tempat kudus Tuhan juga merupakan kesaksian kepada orang-orang di sekitar mereka bahwa Tuhan-lah yang memberkati kehidupan mereka dan karena itu mereka berkumpul bersama untuk membesarkan nama Tuhan dan bersukaria di hadapan-Nya. Pada akhirnya, ayat 10-12 menggambarkan pemulihan Sion sebagai kesaksian bagi bangsa-bangsa. Perlahan namun pasti, seluruh sejarah menuju momen ini. Melalui kehidupan doa dan kehidupan yang bersukaria, marilah kita ambil bagian dalam karya Allah merestorasi dunia ini, menuju Sion yang baru. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |