Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/12/14 |
|
Jumat, 14 Desember 2018 (Minggu Adven ke-2)
|
|
Pengalaman tertindas sebagai orang asing di tanah Mesir menjadi dasar yang kuat bagi umat Allah untuk tidak menindas sesama, apalagi yang lemah (1). Sepatutnya melawan penindasan dengan belas kasihan. Dalam masyarakat tradisional, status janda dan anak yatim adalah golongan yang paling lemah, rawan terhadap berbagai tantangan kehidupan yang keras (23-24). Demikian juga orang miskin yang sampai berutang atau menggadaikan jubahnya (25-26). Sering kali kelemahan mereka dimanfaatkan dan dimanipulasi oleh orang-orang jahat. Misalnya, janda dan anak-anak yatim bisa menjadi tenaga kerja murahan. Hak wali atas mereka bisa disalahgunakan bukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan mereka. Demikian juga orang miskin yang berutang dibebani dengan bunga tinggi karena tidak ada pilihan lain. Sama seperti Tuhan membela Israel dari perbudakan di tanah Mesir, demikian juga Tuhan mendengar doa dan seruan orang-orang yang tertindas. Saat ini jarak antara yang kaya dan miskin, yang berkuasa dan rakyat jelata, yang memiliki akses tak terbatas dan yang tertinggal dalam segalanya semakin lebar. Padahal Tuhan menempatkan kita di dunia agar dapat hidup bersama dan saling bertemu satu sama lain. Saat kebijakan negara atau institusi tidak memihak atau memberdayakan kaum lemah dan tertinggal, maka sistem hukum sebaik apa pun tidak mungkin dapat menegakkan kebenaran dan keadilan. Karena itu, hanya Tuhan yang menjadi satu-satunya harapan orang tertindas. Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk berbela rasa dengan sesama. Namun, terkadang kita justru ikut menikmati keuntungan dari situasi penindasan yang terjadi. Sebagai umat Allah, kita harus ikut serta berperan untuk memutuskan rantai penindasan tersebut dengan cara turut ambil bagian dalam aksi dan organisasi sosial. Doa: Ya Tuhan, ampunilah kami yang sering kali bungkam dan menikmati penindasan terhadap sesama. Mampukan kami untuk berjuang bersama kaum yang tertindas. [YTP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |