Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/12/15 |
|
Jumat, 15 Desember 2017 (Minggu Adven ke-2)
|
|
Usai membaca Alkitab, Si Pengkhotbah selalu berkata, "Berbahagialah orang yang mendengar firman Allah dan memeliharanya dalam hidup sehari-hari." Kalimat itu mengandung arti bahwa setiap orang yang bersedia mendengar dan melakukan firman Allah disebut orang yang berbahagia. Sebagai abdi Allah, Daniel berusaha mencamkan firman Allah di hati Allah selesai menyatakan-Nya (1). Di sini, kata "mencamkan" bermakna memerhatikan, meresapkan ke dalam pikiran, dan meyakini. Firman Allah yang datang kepada Daniel berisi berita tentang tibanya masa penderitaan dan pencobaan dahsyat yang akan melibatkan dirinya dalam tugas yang berat. Ketika firman Allah itu datang, Daniel sudah bersiap-siap. Kesiapannya terjadi karena ia sadar akan keberdosaan bangsanya kepada Tuhan. Upaya mencamkan firman Allah dilakukan dengan melakukan perkabungan selama tiga minggu (1). Pada masa perkabungan itu, ia makan makanan seadanya dalam jumlah sedikit supaya bisa bertahan hidup (2-3). Pada hari kedua puluh empat di tepi Sungai Tigris, tampaklah penglihatan lain kepada Daniel (4). Ia melihat seorang dengan berpakaian kain lenan berikat pinggang dari ufas (5). Sosok yang dilihat Daniel tetap sosok yang menimbulkan dampak luar biasa (7). Daniel sangat tergetar hingga hilanglah kekuatannya dan jatuh pingsan tertelungkup ke tanah (8-9). Namun, ada sentuhan tangan yang membuatnya bangun (10). Orang tersebut menegaskan bahwa Daniel dikasihi oleh Tuhan. Sebagai orang yang dikasihi Tuhan, Daniel harus mencamkan firman-Nya supaya mendapat kekuatan, tidak takut menghadapi kesulitan hidup, dan mengerti rahasia yang akan terjadi pada masa mendatang (11-14). Mencamkan firman Tuhan adalah tindakan aktif untuk menemukan makna dari firman-Nya. Mencamkan firman-Nya juga merupakan upaya seseorang untuk meresapkan kebenaran Allah dalam pikiran yang disertai dengan tindakan konkret. Sebab kebenaran Allah akan menuntun hidup kita menuju kehidupan yang hanya terarah kepada Allah. [WSP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |