Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/12/15 |
|
Selasa, 15 Desember 2020 (Minggu Adven ke-3)
|
|
Hosea mengungkapkan lagi isi hati Tuhan terhadap umat-Nya. Tuhan "dikepung dan dikelilingi" oleh kebohongan Efraim dan tipu muslihat Israel. Tuhan mengingat bagaimana mereka bergumul dengan-Nya. Tuhan mengetahui mereka menangis dan memohon belas kasihan-Nya. Tuhan menuntun dan menjaga umat-Nya. Namun, tingkah laku mereka telah menimbulkan sakit hati-Nya. Kita tahu bahwa hati Tuhan bisa berbalik kepada umat yang dikasihi-Nya. Namun, kita juga tahu bahwa Ia bisa sakit hati. Tuhan dapat merasa tidak senang karena dihina oleh umat-Nya. Tuhan juga bisa marah kepada umat-Nya. Hal ini terlihat ketika Ia mengatakan akan memberi balasan (3). Bahkan, Ia akan membalas cela dan hutang darah (15) kepada mereka. Sulit untuk memahami bahwa Tuhan bisa sakit hati. Bagaimana mungkin Tuhan yang penuh kasih sayang, panjang sabar, dan berlimpah kasih setia bisa sakit hati. Namun, itulah isi hati Tuhan. Dengan mengetahui isi hati-Nya, kita bisa mengerti perasaan-Nya. Dengan ini, kita diajak untuk memahami dan semakin mengenal siapa Tuhan yang kita percaya. Tuhan mengenal umat-Nya. Ia mengenal Efraim, Yakub, dan mengetahui setiap detail kehidupan mereka. Tuhan telah melakukan yang terbaik bagi umat-Nya, namun mereka berbuat yang sebaliknya. Tuhan telah memelihara kasih setia-Nya, namun umat mengabaikan-Nya. Tuhan menjaga umat-Nya, namun umat menjauhi-Nya. Bangsa Israel adalah cerminan kita. Tindakan kita sering berseberangan dengan kehendak Allah. Ingatlah kembali perjalanan hidup kita, seberapa sering kita menyakiti hati Tuhan? Seberapa sering juga kita menyakiti hati sesama, termasuk orang-orang terdekat yang kita kasihi? Coba kita ingat-ingat kembali ke masa lalu. Semoga ingatan itu dapat menggerakkan kita untuk memohon pengampunan Tuhan. Setiap hari, datanglah kepada-Nya memohon pengampunan, sebab disadari atau tidak, ada saja pelanggaran dan kesalahan yang kita perbuat menyakiti hati Allah. Semestinya kita tidak hanya memohon ampun, tetapi juga bertobat dari kejahatan itu. [TMP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |