Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/12/16 |
|
Kamis, 16 Desember 2010
|
|
Judul: Karena pemimpin Bangsa yang dulu dipilih Allah ini ternyata dalam kondisi yang mengenaskan sehingga ibu-ibu tidak dapat menyusui anak mereka, walaupun menyusui anak adalah hal yang begitu mendasar dan instingtif sehingga serigala pun tidak perlu diajari untuk melakukannya (3). Terlebih lagi, kelaparan merajalela sehingga wanita – bahkan wanita yang lemah lembut – memasak anak-anak mereka untuk disantap (10). Kengerian yang begitu dahsyat telah melahap habis kemasyhuran masa lalu umat pilihan Allah ini. Semua yang terjadi membuat Yehuda jadi tontonan banyak orang dan menjadi satu kengerian yang membuat orang-orang ternganga (12). Kenapa semua itu bisa terjadi? Salah siapa? Ayat 13 menjawab, "Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya ...." Di sepanjang riwayat kerajaan Israel dan Yehuda kita melihat sikap hidup dan spiritualitas pemimpin sangat menentukan spiritualitas rakyat. Pada masa Elia misalnya, ada tujuh ribu rakyat jelata yang tetap setia kepada Tuhan (1Raj. 19:18), termasuk setidaknya seorang pegawai kerajaan (1Raj. 18:1-15). Namun karena Ahab adalah raja yang jahat, rakyat pun mengikuti sikap hidup raja hingga seluruh negeri berada di bawah kutukan. Ketika Raja Zedekia ditangkap dan ditawan (ay. 20; bnd. Yer. 39:5), lengkaplah kejatuhan Yerusalem. Dosa seorang pemimpin memang membawa kejatuhan dirinya beserta seluruh rakyatnya. Maka untuk mencegah dan mengatasi kejatuhan itulah, Tuhan mengutus hamba-Nya membawa suara kenabian untuk meluruskan yang bengkok.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |