Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/12/16 |
|
Jumat, 16 Desember 2016 (Minggu Adven ke-2)
|
|
Elihu masih meneruskan serangannya secara halus kepada Ayub. Meskipun pernyataan yang diberikan Elihu kepada Ayub terkesan positif dengan kalimat yang menguatkannya untuk menjalani penderitaan dengan sikap iman yang tepat. Jika dilihat secara saksama, pernyataan Elihu memiliki motif negatif yang bertujuan menjatuhkan mental Ayub. Kali ini Elihu memanipulasi sikap Tuhan yang prihatin terhadap kesejahteraan orang yang berbuat dosa dan memberinya kesempatan untuk bertobat. Ia mengatakan bahwa Allah tidak ingin seorang pun menderita-dan dalam pikirannya bahwa penderitaan selalu diakibatkan oleh perbuatan dosa-melainkan ingin "menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas tahta, sehingga mereka tinggi martabatnya" (7). Bukan hanya terbebas dari penderitaan, tetapi juga kembali menjadi manusia yang bermartabat. Seandainya ada teguran, itu dimaksudkan untuk memuliakan pribadi yang ditegur, "Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai akhir tahun-tahun mereka" (11) Sayang sekali, sikap positif dari Tuhan ini tertutup dengan rentetan panjang kalimat-kalimat sindiran yang menusuk secara tidak langsung kepada Sang Sahabat yang sedang menderita. Hati yang menyimpan kemarahan membuat orang mati dalam kebebalannya, bahkan pada usia yang masih muda (12-14). Teriakan kesakitan tidak dapat melepaskan orang dari penderitaan berat sebagai akibat dari dosanya. Karena itu, satu-satunya jalan adalah kembali ke jalan Tuhan. Ia mengembalikan lagi kesegaran seperti tanah tandus yang disiram oleh air hujan yang segar; atau terang pada kegelapan (27-30). Jadi, jika Elihu memiliki iktikad baik, seharusnya bacaan berakhir pada 36:31. Karena motifnya kurang baik, muncullah murka Tuhan di akhir perikop ini. Menyadari kesalahan, mengakuinya dengan jujur kepada Tuhan, lalu berbalik ke jalan yang benar akan melegakan dan menyembuhkan jiwa. [SS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |