Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/12/16 |
|
Senin, 16 Desember 2024 (Minggu Adven 3)
|
|
Relasi antar sesama umat Allah tidak terlepas dari konflik karena mereka semua dapat berbuat dosa. Supaya mereka dapat menjalani hidup bersama dengan harmonis, Allah juga memberikan hukum demi kesejahteraan umat. Prinsip keadilan Allah adalah "mata ganti mata, gigi ganti gigi" (24), yaitu keadilan yang menjatuhkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan. Karena itu, pelaku pembunuhan yang tidak disengaja akan diberi tempat perlindungan, dan pelaku pembunuhan berencana harus membayar dengan nyawanya (12-14). Dosa yang berat seperti memukul atau mengutuk orang tua dan menculik seseorang untuk dijual sebagai budak akan dijatuhi hukuman mati (15-17). Dosa lain yang merugikan sesama seperti memukul dan melukai orang lain dikenakan biaya ganti rugi (18-19). Demikian juga bila dosa itu dilakukan terhadap seorang budak dan perempuan hamil (20-27), atau diakibatkan oleh ternak milik seseorang dan kelalaian dari pemiliknya (28-36). Kita dapat melihat bahwa pada dasarnya Allah memberikan setiap hukum untuk menegakkan keadilan. Jika perbuatan dosa tidak mendapat hukuman yang setimpal, pengulangan dosa tidak akan dapat dikekang. Hukuman diberikan supaya umat tidak sembarangan berbuat dosa dan juga tidak menghakimi sesama secara sepihak. Mata ganti mata merupakan hukum yang tetap berlaku pada masa Perjanjian Baru, dengan istilah "hukum tabur tuai". Yesus tidak menentang hukum ini, tetapi penyalahgunaannya sebagai hukum yang seakan-akan mengizinkan pembalasan dendam (lih. Mat. 5:38-42). Yesus mengajar kita untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, bukan karena keadilan tidak ditegakkan, tetapi justru karena kita ingin menabur dan menuai kesejahteraan (lih. Mat. 7:12). Terpujilah Allah kita, Yang Maha Adil, yang keadilan-Nya terlihat dalam hukum-Nya yang adil. Kiranya kita juga belajar untuk mendukung keadilan, dengan menahan diri kita dari pembalasan dendam penuh amarah dan memperlakukan sesama dengan tindakan yang terbaik. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |