Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/12/18 |
|
Minggu, 18 Desember 2005
|
|
Judul: Bukti Allah mengasihi Kapan terakhir kali Anda merasa dikasihi Allah? Mengapa sulit untuk merasakan kasih Allah? Pertanyaan seperti ini kadang sulit dijawab. Ada banyak alasan, salah satunya ialah terjebak pada situasi sulit masa kini. Dalam situasi sulit seperti yang dialami Israel, seharusnya pernyataan Allah mengasihi mereka menyejukkan hati dan membesarkan harapan (ayat 2a). Namun, justru yang menggema adalah respons sinis, "apa buktinya?" (ayat 2b). Israel seharusnya menengok ke belakang kepada sejarah mereka dengan melihat berulang kali kasih-Nya dinyatakan. Kasih Allah dinyatakan dengan pemilihan-Nya atas Yakub (Israel) dan penolakan-Nya atas Esau (Edom; ayat 2c). Yakub dipilih bukan karena karakternya lebih baik daripada Esau; meskipun Esau yang ditolak walaupun ia pemilik hak kesulungan. Semua ini berdasarkan kedaulatan Allah semata-mata. Sejarah Israel vs Edom pun membuktikan kenyataan kedaulatan dan kasih Allah ini: Israel jatuh bangun dalam dosa-dosa mereka, tetapi setelah menghukum dengan keras Allah pun mengampuni dan memulihkan mereka. Sebaliknya, Edom yang berupaya bangkit dari keterpurukan mereka (ayat 4a), namun tidak sungguh bertobat akan dibinasakan (ayat 4b). Israel dipanggil untuk mengimani kembali kasih dan kepedulian-Nya dengan mengantisipasi penggenapan janji Allah bagi bangsa-bangsa lain (ayat 5). Jangan mengukur kasih Allah hanya dengan situasi aman dan nyaman masa kini. Lihat ke "belakang" pada tindakan kasih Allah melalui pengurbanan Kristus di kayu salib. Lihat hidup Anda yang ditopang oleh anugerah-anugerah-Nya. Lihat hak istimewa melayani Sang Raja memberitakan kabar baik-Nya kepada dunia ini. Berhenti bersungut dan berkata, "aku tidak dikasihi." Nyatakan kasih-Nya yang melimpah melalui hidup Anda agar kasih-Nya mengalir bagi sesama. Renungkan: Jangan pertanyakan kasih Allah kepada Anda. Periksa dan pastikan bahwa Anda sungguh merespons kasih-Nya dengan iman yang teguh dan kasih yang sepadan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |