Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/1999/12/19 |
|
Minggu, 19 Desember 1999 (Minggu Advent 4)
|
|
Pola pikir salah Umat Tuhan berkeyakinan bahwa dengan memiliki Bait Allah berarti memiliki jaminan tentang keterpilihan mereka. Hagai menyalahkan pola pikir tersebut. Mereka bisa saja melakukan kenajisan, beribadah palsu, berhati dingin terhadap Allah. Karena itu tidak ada gunanya beribadah, menerima perjamuan kudus, dlsb. jika hati tidak serasi dengan bentuk ibadah itu dan tidak memancarkan sinar kekudusan. Tidak ada transfer kekudusan. Sebelum pembuangan, orang Yahudi mempunyai keyakinan bahwa Yerusalem akan aman karena Bait Allah ada di sana. Allah akan melindungi tempat yang sudah Ia pilih bagi nama-Nya untuk bertahta. Pendapat ini salah! Bait Allah itu ternyata dihancurkan Babilonia. Ketika Bait Allah yang baru sedang dibangun, Allah memberikan pengajaran yang penting bagi generasi Yehuda yang pulang dari pembuangan; yaitu bahwa kehadiran Bait Allah tidak secara otomatis membuat Yehuda kudus. Bahkan, berdasarkan hukum Taurat, orang yang najis akan membuat Bait Allah menjadi tidak kudus. Karena itu generasi Yehuda yang baru tidak boleh bergantung pada kekudusan mereka sendiri; bahkan kekudusan Bait Allah. Dasar pengharapan. Allah baik kepada umat-Nya, bukan karena mereka layak menerima kebaikan-Nya dan juga bukan karena kehadiran bait-Nya membuat kita kudus. Kristen seringkali memiliki pengharapan yang salah. Walaupun kita mempunyai komitmen yang penuh kepada-Nya dan memanifestasikan komitmen kita dalam bentuk ketaatan; berkat-berkat yang Kristen alami adalah semata-mata anugerah-Nya, bukan hadiah atas apa yang sudah Kristen lakukan. Semua berkat yang Kristen terima adalah bukti anugerah Allah yang tak terhingga kepada umat-Nya. Renungkan: Konsekuensi bukti anugerah Allah yang tak terhingga haruslah diresponi oleh umat. Respons yang didasarkan atas kebenaran bahwa Tuhan Allah kudus adanya, dan Ia menghendaki umat-Nya hidup dan bertindak kudus. Hanya orang yang kudus yang dapat melihat Allah yang kudus. Yang tidak kudus tidak akan ambil bagian dalam kemuliaan-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |