Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/12/19 |
|
Senin, 19 Desember 2005
|
|
Judul: Hormat kepada Allah Dengan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa Allah mengasihi mereka, Maleakhi segera masuk ke inti masalah hidup umat Allah saat itu. Ia mulai dari para pemimpin agama mereka sebab teladan buruk para imam menyebabkan umat bermasalah dengan Allah! Maleakhi mengecam sikap tidak hormat para imam terhadap Allah dengan menggunakan dua ilustrasi (ayat 6a). Seorang anak yang hormat kepada ayahnya, pasti taat melakukan kehendak ayahnya untuk kebaikan anak itu sendiri. Seorang hamba yang hormat kepada tuannya, akan memberikan pengabdian yang terbaik kepada tuannya. Allah adalah Bapa yang baik dan Tuan yang layak disembah, namun perlakuan para imam Israel justru kurang ajar. Para imam itu menyepelekan ritual persembahan kurban yang kudus itu dengan sikap yang melecehkan Allah (ayat 6b-7). Sikap melecehkan itu diwujudkan dan diteladani oleh umat dengan persembahan yang melanggar Taurat (ayat 8; band. Im. 1:3, 10, 3:1, 6; dst.). Patutkah Tuhan semesta alam mendapatkan perlakuan seperti itu? Kebobrokan yang terjadi di pusat ibadah Israel itu melampaui kebobrokan ritual-ritual banyak bangsa yang tidak mengenal Allah. Oleh anugerah umum Allah yang memelihara hati nurani mereka maka bangsa-bangsa itu mempersembahkan ibadah kudus yang berkenan kepada TUHAN semesta alam (ayat 11). Sikap yang sangat kontras dalam ibadah itu membuktikan bahwa umat Israel pantas disebut sebagai penipu rohani (ayat 14). Sungguh ironis! Umat Israel yang dipercayakan hukum Allah, dipanggil untuk menjadi model bangsa kudus bagi bangsa-bangsa kafir, justru harus belajar dari mereka yang pemahaman ilahinya terbatas. Gereja masa kini pun harus mawas diri jangan sampai ibadahnya dinodai oleh ketidaksungguhan, sehingga bukan jadi terang malah jadi batu sandungan di hadapan orang-orang tidak percaya! Camkan: Anak-anak Tuhan harus menjaga hidup dan ibadah mereka kudus dan berkenan bagi Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |