Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/12/21 |
|
Sabtu, 21 Desember 2019 (Minggu Adven ke-3)
|
|
Keharmonisan hidup suami istri dalam rumah tangga menjadi suatu hal yang sangat langka, mengingat maraknya perceraian di mana-mana. Alkitab mengungkapkan kunci dalam memelihara keharmonisan rumah tangga ini. Suami istri yang harmonis sangat ditentukan oleh bagaimana pasangan itu mendasarkan perkawinannya dalam kasih Tuhan. Dalam perkawinan, suami adalah kepala bagi istrinya. Karena itu, istri harus tunduk kepada suaminya, seperti kepada Tuhan (22). Mengapa istri harus tunduk kepada suami? Dalam ayat selanjutnya dikatakan bahwa karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat (23). Hal yang setara dengan itu, suami tidak boleh semena-mena terhadap istrinya. Suami harus mengasihi istrinya sebagaimana Kristus mengasihi jemaat (25-27). Suami pun harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri. Artinya, tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri (28-29). Wujud kasih seorang suami terhadap istrinya bukan hanya menyediakan kebutuhan materi saja, tetapi juga menuntun dan membimbing istri dalam kehidupan rohaninya agar taat dalam beribadah kepada Tuhan. Sebagai orang percaya, mari kita membina rumah tangga atas dasar kasih Kristus agar berkat Tuhan berupa kebahagiaan dan keharmonisan yang penuh dengan damai sejahtera. Paulus menyebut hal itu sebagai rahasia yang besar. Ini menunjukkan, kunci kebahagiaan setiap keluarga Kristen ada dalam prinsip yang diuraikan Paulus di atas. Hal ini tampak sederhana, tetapi untuk menjalankannya tidaklah mudah. Kekuatan dan sukacita Allahlah yang akan meneguhkan setiap keluarga. Berkat di balik rahasia ini juga besar, yaitu keindahan tertinggi dalam hidup adalah keluarga yang berbahagia dalam Tuhan. Inilah kunci keharmonisan keluarga Kristen. Adakah engkau bahagia dan puas dengan keluargamu? Sudahkah rahasia besar ini terbentuk dan hadir dalam keluargamu? Doa: Tuhan, berkati rumah tangga kami oleh kasih-Mu yang memberi bahagia. [MT] Baca Gali Alkitab 8 Relasi adalah karunia Allah. Allah menghargainya. Allah menciptakan manusia sejak awal untuk menikmati relasi, baik dengan diri-Nya atau pun dengan sesama. Akan tetapi, relasi ini telah dirusak oleh dosa. Allah hendak membawa tujuan dan dasar relasi ini pada yang seharusnya. Di sanalah keindahan dan kebahagiaan sejati hadir. Ada beberapa relasi yang sangat fundamental dalam hidup manusia, yaitu relasi suami dan istri; orang tua dan anak; tuan dan hamba. Semua relasi ini berkaitan dengan relasi antara manusia dan Allah. Jadi, betapa pentingnya relasi suami istri. Sebab, Allah memberikan porsi dalam Perjanjian Baru. Melalui para rasul-Nya, Allah membangun dasar relasi suami istri Kristen. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |