Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/12/21 |
|
Selasa, 21 Desember 2021 (Minggu Adven ke-4)
|
|
Umat Israel telah berbuat keji terhadap Allah sehingga harus menderita dalam pembuangan. Apakah mereka akan tetap di sana selamanya? Allah menjawab Yehezkiel yang bergumul karena umat Israel telah menjauhi-Nya. Akibatnya, mereka harus menjalani hukuman dengan cara menjadi orang buangan di negeri asing. Namun, hal ini bukan akhir bagi mereka. Allah tetap berjanji bahwa suatu saat nanti Ia akan menghimpun mereka kembali (14-17). Akan tiba saatnya Allah menuntun mereka pulang ke Tanah Perjanjian dan mereka akan tetap tinggal di sana. Konsekuensinya, umat Israel harus bertobat. Setelah dibebaskan dari pembuangan, mereka harus meninggalkan segala penyembahan berhala (18). Mereka akan hidup dalam ketaatan kepada Allah dengan mengikuti hukum Allah dengan setia, dan hidup mereka sungguh-sungguh menunjukkan jati diri sebagai umat milik Allah. Akan tetapi, jika mereka tetap menyembah berhala, maka hukuman yang lebih berat menanti mereka (19-21). Kasih Allah yang sempurna terlihat dari pemeliharaan-Nya. Ia ingin agar manusia yang dikasihi-Nya hidup di dalam segala berkat-Nya. Namun, manusia adalah makhluk tidak sempurna yang selalu berpotensi melakukan kesalahan. Kita sudah melihat bagaimana Allah menghukum umat-Nya yang berbuat dosa. Meski demikian, Allah tetap mengasihi mereka dan ingin agar mereka selamat. Allah menjatuhkan penghukuman, tetapi di saat bersamaan Ia juga menjanjikan pemulihan dan pembaruan. Keyakinan akan kasih Allah yang sempurna seharusnya membuat kita berusaha untuk melakukan segala kehendak-Nya. Tidak lagi melakukan dosa; sebaiknya, menjadi manusia baru yang lebih dekat dengan-Nya. Karena itu, tindakan yang perlu dilakukan adalah belajar dari kesalahan. Hidup ini kita gunakan untuk taat kepada firman Allah dan dengan sepenuh hati tunduk kepada-Nya. Jika saat ini kita ada dalam penyesalan karena perbuatan dosa yang terjadi, tetaplah tenang dan bertekad untuk hidup baru. Jangan gelisah, apalagi hilang semangat hidup. Tinggalkanlah perbuatan yang salah dan hidup sesuai kehendak-Nya, maka kita akan menikmati kehidupan yang baik dalam pemeliharaan Allah. [JMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |