Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/12/22 |
|
Selasa, 22 Desember 2020 (Minggu Adven ke-4)
|
|
Kita tahu bahwa sesuatu dinilai berdasarkan keunikan dan siapa pemiliknya. Semakin unik suatu barang, kian tinggi pula nilainya. Demikian halnya jika pemilik sebuah barang adalah orang terhormat atau terkenal, maka nilainya pun bisa melambung tinggi. Prinsip yang sama terlihat dalam bacaan kita hari ini. Istilah "umat-Ku, milik-Ku, tanah-Ku, perak-Ku, emas-Ku, barang-barang-Ku" menekankan bahwa Allah adalah pemilik Israel dan bahwa Israel berharga di mata Tuhan. Persoalannya, bangsa-bangsa tetangga Israel telah mencemarkan barang-barang kudus Allah. Mereka telah menjual umat Allah dan merusaknya. Sesudah itu, mereka membagi-bagikan tanah Allah (3-5). Atas tindakan itulah, Allah beperkara dengan mereka. Allah akan menghukum mereka setimpal dengan perbuatannya (7-8). Mereka akan dijual sama seperti mereka menjual milik Allah. Mereka akan menuai apa yang telah mereka tabur. Semua ini karena mereka telah mencelakakan milik Allah. Allah mengenal kepunyaan-Nya, yaitu Israel. Ia sendiri yang memilih, memanggil, dan mengikat perjanjian dengan mereka. Inilah sebabnya Allah tidak pernah membiarkan umat-Nya binasa. Sekalipun marah, Ia akan selalu memberikan anugerah pengampunan kepada mereka. Allah tidak akan pernah melepaskan umat-Nya. Allah akan menghukum pihak yang mengganggu kepunyaan-Nya. Musuh umat-Nya adalah musuh-Nya juga. Memang, Allah memakai mereka untuk menjalankan hukuman atas Israel saat umat-Nya itu mengambil jalan yang menyimpang. Akan tetapi, jika mereka menjalankannya dengan tidak menghormati kekudusan-Nya, Allah akan berbalik menghukum mereka juga. Inilah kabar baik bagi kita. Kita diikat oleh perjanjian dengan Allah. Kita dimiliki dan memiliki Allah. Allah akan menghukum semua pihak yang mengganggu atau yang ingin membinasakan kita. Seberapa besar pun usaha mereka, Allah akan menggagalkannya. Jadi, jangan takut. Sebab, keselamatan kita ada di dalam Allah yang sangat mengenali kepunyaan-Nya. [JMH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |