Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/12/23 |
|
Sabtu, 23 Desember 2006
|
|
Judul: Ketika doa dijawab Kita berdoa tentunya dengan harapan agar doa tersebut dijawab. Namun bila doa kita tidak kunjung terjawab, mungkin saja kita akan berhenti mendoakannya karena mengira bahwa itu bukanlah kehendak Allah. Barangkali inilah yang terjadi pada Zakharia. Doa Zakharia dan Elisabet untuk memiliki anak tak kunjung dikabulkan Tuhan. Padahal tidak punya anak merupakan suatu aib (25) menurut pandangan masyarakat di mana mereka berdiam. Tetapi itu terjadi bukan karena hukuman atas dosa (Imamat 20:20-21), sebab mereka hidup benar di hadapan Allah (6). Hingga suatu hari, Gabriel, malaikat Tuhan menjumpai Zakharia dan menyatakan doanya telah dikabulkan (13). Berita ini membuat Zakharia heran (18) karena istrinya mandul dan mereka sudah lanjut usia. Mereka tidak berada dalam kondisi prima untuk memiliki seorang anak. Tidak mungkin! Akan tetapi, apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah! Zakharia lupa bahwa Allah berkuasa melakukan mukjizat di tengah situasi yang serba tidak mungkin sekali pun! Zakharia perlu belajar bahwa ketika Allah memenuhi janji-Nya maka segala sesuatu akan terjadi sesuai kehendak-Nya. Terbukti beberapa waktu kemudian, Elisabet pun mengandung (24). Maka karena ketidakpercayaannya, Zakharia dihukum. Ia bisu sampai anak itu lahir (20). Allah mungkin saja melakukan sesuatu di luar kelaziman karena segala rencana dan karya-Nya dilakukan menurut kehendak-Nya sendiri. Sebab itu bila Anda tengah menantikan jawaban Allah atas doa-doa Anda, ingatlah bahwa Allah tidak lupa pada Anda! Jawaban Allah terkadang datang dalam cara yang mengejutkan dan tidak terduga, juga dalam waktu yang tidak bisa kita perkirakan. Oleh sebab itu, jangan menjadi tidak percaya. Nantikanlah Tuhan dengan tetap bertekun dalam iman kepada-Nya. Ingatlah: Kita harus belajar menantikan waktu dan jalan Allah.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |