Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/12/23 |
|
Minggu, 23 Desember 2007
|
|
Judul : Sesuai dengan hukum Pertolongan Tuhan atas umat Yahudi sungguh nyata. Pada hari yang sedianya menjadi hari pembantaian mereka oleh para musuh mereka, yang terjadi justru sebaliknya (ayat 9:1; lih. 3:11). Para musuh itulah yang menemui kebinasaan mereka. Keadilan Tuhan ditegakkan. Beberapa hal menarik patut kita simak dari peristiwa ini. Pertama, sebagaimana hukum yang dimeteraikan raja untuk bangsa Yahudi adalah untuk pembelaan diri mereka, demikianlah yang dilakukan oleh mereka. Mereka tidak melakukan serangan balas dendam membabi buta, melainkan hanya membunuh para musuh mereka (ayat 5-16). Kedua, walaupun hukum itu mengizinkan mereka membunuh para wanita dan anak-anak (ayat 8:11), catatan pada perikop ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa mereka membantai kelompok tersebut. Ketiga, tidak ada barang rampasan yang dijarah dari pihak yang dibunuh. Sekali lagi ini membuktikan umat Yahudi tidak melihat peristiwa ini sebagai ajang pembalasan dendam atau sebagai kesempatan untuk memperkaya diri. Apa yang dilakukan umat Yahudi ketika membela diri mereka dari para musuh memperlihatkan kepada kita, bahwa mereka tidak menganggap diri sebagai pedang Allah untuk menghakimi bangsa lain. Dulu Allah memang memakai umat Israel untuk menghukum penduduk Kanaan karena dosa penyembahan berhala mereka. Namun peristiwa di dalam sejarah yang dialami oleh nenek moyang mereka, tidak membuat orang Yahudi yang hidup di Persia membenarkan diri untuk melakukan hal yang sama. Sejarah kekristenan mencatat peristiwa kelam ketika atas nama Allah, mengangkat senjata melawan \'musuh\' dalam rangka merebut \'kota suci\' dan menyucikannya. Hal itu dilakukan dengan menafsirkan perintah perang suci yang dicatat di kitab Ulangan dan yang dijalankan menurut kisah di dalam kitab Yosua sebagai perintah yang bisa diterapkan ulang kepada umat Kristen untuk mengangkat senjata. Hal seperti itu tidak boleh lagi terulang.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |