Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/12/23

Senin, 23 Desember 2013

Yesaya 66:7-24
Perspektif yang memengaruhi hidup

Judul: Perspektif yang memengaruhi hidup
Di akhir kitabnya, Nabi Yesaya menatap jauh ke depan pada suatu masa pemulihan bagi Kerajaan Yehuda, Israel, dan juga bagi seluruh umat manusia. Penggambaran langit dan bumi yang baru mencapai klimaksnya dengan penegasan sekali lagi bahwa "seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah" kepada Allah yang benar (23).

Kemuliaan Tuhan akan diberitakan di antara segala bangsa sehingga semua orang punya kesempatan untuk bertobat dan menjadi umat-Nya. Melampaui semua itu, Tuhan bahkan menyatakan bahwa Ia akan memanggil orang-orang untuk menjadi "imam-imam dan orang-orang Lewi" (21) dari antara segala bangsa. Padahal sebelumnya, jangankan orang asing, sesama orang Israel pun tidak boleh menjalankan fungsi imam dan orang Lewi. Namun kelak, tidak ada lagi pembedaan. Masalahnya, tidak semua orang mau menerima tawaran yang murah hati dari Tuhan. Ada saja orang yang memilih untuk memberontak terhadap Allah. Namun mereka akan menemui akhir yang tragis sebagai akibat keputusan mereka itu.

Tuhan adalah Allah sejati. Melampaui segala gejolak yang ada di hadapan kita, pada akhirnya Dialah yang akan memegang seluruh kuasa atas alam semesta. Yesaya telah menubuatkan kejatuhan Kerajaan Yehuda, karena itu ia perlu mengingatkan bangsanya untuk tetap berpengharapan, hidup taat dan setia kepada Allah yang sejati kendati mereka akan menghadapi segala pencobaan, karena kesudahan dari semuanya telah Tuhan nyatakan dengan jelas bagi semua orang beriman.

Umat Tuhan memiliki perspektif yang berbeda karena Tuhan telah menyatakan bahwa akan ada langit dan bumi yang baru, yang berbeda total dari apa yang ada di depan mata. Lalu bagaimana pengetahuan ini mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup kita? Baik sebagai individu, keluarga, maupun gereja, bagaimana pemahaman ini mempengaruhi tiap tindakan dan keputusan yang kita ambil hari demi hari? Dari hal-hal kecil itulah dunia akan melihat bahwa kita berbeda dan mungkin saja dari situ Allah menggerakkan hati mereka untuk menerima-Nya dan menjadi umat-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org