Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/12/23 |
|
Sabtu, 23 Desember 2017 (Minggu Adven ke-3)
|
|
Dalam bagian ini, Rasul Yohanes dengan tegas menyatakan bahwa Yesus adalah Pemilik dunia ini. Segala sesuatu yang ada dalam semesta ini diciptakan oleh Yesus. Sebagai Pencipta, Ia telah hadir di tengah-tengah ciptaan-Nya. Namun, mereka sama sekali tidak mengenali Penciptanya dan bahkan menolak-Nya (10-11). Di sini kita melihat adanya unsur kesengajaan untuk tidak mau mengakui status dan identitas Yesus. Pengalaman Rasul Yohanes yang pernah hidup bersama Yesus selama tiga setengah tahun membawanya pada kesimpulan bahwa manusia saat itu masih berada dalam keraguan tentang identitas Yesus sebagai Mesias. Sekalipun banyak mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, namun semuanya itu tidak membuka mata orang-orang Yahudi melihat Yesus sebagai Anak Allah yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Pengingkaran terhadap keberadaan Yesus sebagai Juru Selamat, dan menyangsikan kuasa-Nya secara terus-menerus menjadi bukti bahwa sesungguhnya Yesus telah menjadi batu sandungan, pertentangan, dan perdebatan yang sudah berlangsung ratusan tahun. Bahkan pada abad ini pun masih ada manusia yang secara terang-terangan menyatakan bahwa Yesus bukanlah Tuhan, melainkan manusia sejati yang hidupnya tidak melakukan dosa. Sebagai catatan strategis, setiap orang yang mengakui dan memercayai identitas ketuhanan Yesus akan dianugerahi kuasa untuk menjadi bagian dalam keluarga dan Kerajaan Allah. Di sini, kuasa Allah yang menyertai setiap anak Tuhan merupakan label khusus yang membentuk identitas baru sebagai anak-anak Allah. Identitas itu memperlihatkan bahwa mereka tidak lagi berasal dari dunia, melainkan dari Allah. Sebab mereka telah dilahirkan kembali oleh Allah. Dengan demikian, Roh Allah bersemayan dalam diri mereka. Karena itu, jangan keraskan hati. Marilah kita membuka pintu hati kepada Yesus agar Ia bertakhta dalam hidup kita sebagai Tuhan dan Raja. [MM] Baca Gali Alkitab 8 Dalam sebuah cerita, yang menjadi pusat perhatian adalah tokoh utama. Peran seperti ini selalu diinginkan oleh setiap orang. Namun, ada kalanya kita harus menyadari bahwa orang yang bekerja di belakang layar pun sama pentingnya dengan peran sebagai tokoh utama. Sebab, masing-masing bekerja untuk menyukseskan sebuah cerita. Itulah yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |