Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/12/24 |
|
Minggu, 24 Desember 2017 (Minggu Adven ke-4)
|
|
Pasal terakhir dari Kitab Ratapan ini berisi sebuah doa syafaat. Dalam syafaatnya, Yeremia mengakui bahwa Allah yang memberikan hukuman kepada Yerusalem masih mau mendengar seruan umat-Nya. Ia akan merespons kesungguhan hati mereka dengan ampunan. Pada ayat 2-18 Yeremia melukiskan keadaan orang-orang Yehuda yang dibuang di negeri Babel. Kemudian Kitab Ratapan ini diakhiri dengan doa harapan akan kemurahan Allah (19-22). Dalam doanya, Yeremia memohon agar Tuhan mengingat kondisi umat-Nya dalam masa pembuangan. Mereka sangat lelah karena segala derita dan aniaya yang dilakukan bangsa Babel. Di sini Yeremia mewakili generasi kedua dari bangsa Yehuda untuk mengungkapkan isi hati mereka (7). Mereka mau agar hukuman atas perbuatan dosa yang dilakukan orangtua mereka jangan lagi ditanggungkan kepada diri mereka. Di sini kita melihat bagaimana Yeremia mewakili umat berdialog kepada Tuhan. Ia bertanya mengapa Tuhan melupakan mereka dan mengapa mereka harus mengalami penderitaan yang sangat lama (20)? Yeremia juga menyadari bahwa dosa mereka yang menyebabkan semuanya itu terjadi. Sebab itu, ia berdoa agar Tuhan berkenan membawa umat kembali kepada-Nya dan membarui kehidupan mereka. Hal di atas menunjukkan bahwa selalu ada orang-orang yang masih takut akan Tuhan di tengah kemerosotan moral dan penderitaan yang dialami. Mereka masih memelihara kesetiaan iman kepada Tuhan. Mereka selalu mendidik anak-anaknya dalam iman. Karena itu, generasi kedua ini tahu apa yang dialami oleh bangsanya dan apa penyebabnya. Mereka pun berefleksi dan berdialog dengan Tuhan. Sejarah bangsa Yehuda mengingatkan kita bahwa selalu ada orang-orang yang masih setia kepada Tuhan di tengah angkatan yang bobrok. Merekalah yang akan menarik bangsanya dekat dengan Tuhan sehingga pemulihan itu terjadi. Kita harus yakin dan bersyukur bahwa pada masa kini juga ada orang-orang seperti itu. Berdoalah agar Tuhan menjadikan kita orang yang setia di mana pun kita berada. [MH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |