Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/12/25 |
|
Sabtu, 25 Desember 2021 (Hari Natal)
|
|
Masalah sering kali membuat kita takut, khawatir, bahkan panik. Hal ini sering membuat iman kita goyah. Muncullah keraguan atas rencana Tuhan yang terbaik dalam hidup kita. Bagaimana kita dapat mengatasi keraguan ini? Ketika Ahas ketakutan, Tuhan berfirman lewat Nabi Yesaya supaya tetap tinggal tenang (lih. Yes. 7:2-4). Tuhan juga menawarkan pemberian tanda untuk menguatkan imannya (11). Sayangnya, Ahas tidak memilih untuk bersikap tenang. Sebaliknya, ia justru memutuskan untuk tidak percaya dan mengatasi masalah dengan kekuatannya sendiri. Parahnya lagi, Raja Ahas malah menunjukkan sikap berpura-pura taat dengan memakai alasan: "aku tidak mau mencobai TUHAN" (12). Sikap ini berakibat pada kekacauan hidupnya dan juga bangsanya. Andai saja, sang raja mau bersikap tenang dan bersandar pada Tuhan, tentu ceritanya akan berbeda. Karena, dalam ketenangan diri dan kepercayaan kepada Tuhan, di situlah terletak kekuatan dan keselamatan. Untunglah Tuhan tidak membiarkan ketidakpercayaan Ahas berlangsung lama. Melalui Nabi Yesaya, Tuhan pun memberikan sebuah pertanda: "Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel" (14). Inilah tanda ajaib dari Tuhan. Imanuel berarti Tuhan beserta kita. Penyertaan Tuhan di tengah umat-Nya, pada satu pihak, bisa berarti hukuman atas kemurtadan bangsa itu. Pada pihak lain, penyertaan-Nya berarti hadirnya kelepasan dan keselamatan bagi "sisa Israel". Begitulah cara Tuhan bekerja lewat tanda yang ajaib, Imanuel. Siapa pun bisa dipakai-Nya untuk mewujudkan rencana-Nya itu. Tidak heran bila Allah memberi hukuman melalui raja Asyur atas Yehuda karena ketidakpercayaan Raja Ahas. Dalam sejarah keselamatan, tanda Imanuel ini dipakai sebagai nubuat tentang kelahiran Tuhan Yesus Kristus (lih. Mat. 1:23). Inilah peristiwa yang dirayakan Gereja melalui perayaan Natal, sebuah kisah tentang Allah yang menyelamatkan dunia lewat kehadiran-Nya di dunia. Alangkah bersukacitanya, orang yang percaya pada berita Natal ini. [SZR] Baca Gali Alkitab 8 Semua orang suka mendengar kabar baik, entah itu kabar kesehatan atau berita kesuksesan. Dunia mengajarkan kepada kita untuk selalu berpikiran positif. Alkitab menasihati kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah. Berkali-kali melalui khotbah di gereja kita diajarkan untuk hidup dalam sukacita dan damai, tanpa merasa gelisah atau mengkhawatirkan apa pun juga. Namun, apa benar itu semua pesan yang berasal dari Allah? Mari kita perhatikan kembali isi firman Allah yang sesungguhnya. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |