Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/12/25 |
|
Rabu, 25 Desember 2024 (Hari Natal)
|
|
Ucapan "Selamat Hari Natal" telah menjadi ucapan yang bercampur makna. Ada sukacita dan damai, ada juga perayaan yang berlebihan dan pesta pora. Perlu diperhatikan bahwa ada juga umat Kristiani yang merayakan Natal dalam kesederhanaan, tanpa makanan yang banyak, bahkan dalam keterbatasan ekonomi. Natal mengingatkan kita pada kedatangan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat dunia. Lalu, bagaimana firman Tuhan menggambarkan kelahiran-Nya? Kelahiran Juru Selamat ke dunia sangat sederhana. Ia dilahirkan, dibedung, dan dibaringkan di dalam palungan (12), bukan di istana mewah. Berita kelahiran-Nya tidak disampaikan kepada para raja, bangsawan, pedagang kaya, ataupun pemimpin agama. Pendengar pertama tentang kelahiran-Nya justru adalah para gembala yang hidup sederhana dan terpinggirkan (8-11). Meskipun demikian, kesederhanaan yang dipandang sebelah mata oleh manusia justru menjadi tempat di mana kemuliaan Mesias dinyatakan. Ia dipuji dan dimuliakan oleh bala tentara surga (13-14). Hal itu menyalakan semangat dan meneguhkan iman para gembala untuk pergi melihat langsung keberadaan Sang Juru Selamat (15-16). Ketika mereka tiba di sana, mereka tidak diam begitu saja, tetapi menceritakan semuanya kepada semua orang yang ada di situ. Bagi banyak orang, hal itu mengherankan. Namun, bagi para gembala, apa yang mereka saksikan menjadi konfirmasi atas apa yang mereka dengar dari malaikat (17-20). Benarlah bahwa Sang Juru Selamat dunia telah lahir. Kita melihat bahwa kesederhanaan bukan halangan untuk datang dan menikmati kehadiran Juru Selamat. Dia bahkan menggunakan kesederhanaan sebagai alat yang efektif dalam mewujudkan kemuliaan-Nya bagi manusia. Hal yang terpenting adalah memercayai berita kedatangan-Nya serta menyambut Sang Juru Selamat untuk menguasai hati, pikiran, perasaan, dan diri kita seluruhnya. Maka, pada hari Natal, kita sungguh-sungguh merayakan kehadiran Yesus Kristus, bukan sebatas kemeriahan atau kesenangan hari raya. [YGM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |