Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/12/26 |
|
Sabtu, 26 Desember 2009
|
|
Judul: Herodes - Yusuf Allah tidak akan membiarkan rencana keselamatan-Nya dibuyarkan oleh raja jahat seperti Herodes. Raja Herodes, yang merasa kedudukannya terancam bila lahir Raja yang baru, kemudian memerintahkan agar semua anak berumur dua tahun ke bawah dibinasakan (ayat 16). Hidup Yesus jadi terancam! Ini memperlihatkan betapa jahat manusia ketika kepentingan dirinya terancam, dan bagaimana ia menggunakan berbagai macam cara, yang terjahat sekalipun, agar kepentingannya terlindungi. Herodes mengira akan lolos dari ma-salah dengan membinasakan semua anak berusia dua tahun ke bawah (ayat 16). Ternyata Anak yang dia incar justru selamat dan melanjutkan hidup untuk menggenapi rancangan Allah. Sementara untuk menyelamatkan Yesus yang masih kecil, Yusuf diberitahu malaikat Tuhan untuk mengungsikan Anak itu beserta ibu-Nya ke Mesir (ayat 13). Bagaimana respons Yusuf? Malam itu juga ia segera menyingkir ke Mesir, bersama Yesus dan Maria (ayat 14). Ia tidak merasa keberatan apalagi sengaja menunda-nunda waktu. Sampai kapan mereka akan tinggal di Mesir? Sampai Allah berfirman lagi. Mereka tidak boleh beranjak dari situ tanpa perintah dari Allah. Lalu waktunya pun tiba. Herodes, yang bersikeras mempertahankan kuasa, akhirnya mati (ayat 19). Kembali malaikat memberitahu Yusuf bahwa ia dan keluarganya harus pulang ke tanah Israel sebab yang mengancam keselamatan mereka sudah mati (ayat 20). Respons Yusuf? Ia mengikuti pimpinan Tuhan sampai akhirnya tinggal di Nazaret (ayat 22). Alangkah indah kehidupan orang yang menaati kehendak Tuhan. Meskipun Yusuf harus repot karena bolak-balik pindah, tetapi keselarasan hidupnya dengan kehendak Allah membuat ia tetap selamat. Begitulah seharusnya kita menanggapi kehendak Allah atas hidup kita. Walaupun kita harus mengalami kesedihan dan penderitaan, usahakanlah untuk tetap setia kepada Allah. Sebab itu milikilah kepekaan akan suara Tuhan, kenali isi hati-Nya, dan jalani dengan penuh ketaatan. Dengan demikian hidup yang kita jalani akan diperkenan dan diberkati-Nya. Melangkahlah hanya ketika Anda telah mendapatkan perintah baru dari Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |