Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/12/27

Selasa, 27 Desember 2011

Yesaya 10:5-19
Alat Tuhan yang lupa diri

Judul: Alat Tuhan yang lupa diri
Manakah yang lebih penting: Alat atau Pemakainya? Sebuah alat sebagus dan sehebat apa pun tidak akan berguna jika tidak ada yang mau memakainya. Namun, apa yang terjadi jika sebuah alat yang dipakai, kemudian menyombongkan diri kepada Sang Pemakainya? Asyur adalah alat Tuhan yang lupa diri dan jatuh dalam dosa kesombongan luar biasa.

Tuhan dapat memakai siapa pun untuk melaksanakan maksud dan rencana-Nya, termasuk memakai orang-orang yang tidak percaya. Asyur dipakai Tuhan untuk mendidik umat–Nya, yakni untuk menghukum kesombongan umat-Nya (5, 6, 15). Namun, Asyur bertindak melampaui maksud Tuhan, karena dengan angkuh Asyur bermaksud memusnahkan umat Tuhan (7-11, 13-14). Asyur yang sebenarnya hanyalah alat, meninggikan diri di atas Allah yang memakainya. Tindakan Asyur telah melebihi batas kekuasaan yang Allah berikan. Gambaran kesombongan Asyur adalah kapak atau gergaji yang hendak memegahkan diri terhadap pemakainya. Asyur dipakai sebagai tongkat dan gada, tetapi mereka berpikir untuk menyamakan dirinya dengan Allah, bahkan lebih tinggi daripada-Nya (15). Karena kesombongannya, Allah mempermalukan Asyur dengan menimpakan kepada mereka bencana yang dahsyat (16-19).

Hukuman Tuhan atas Asyur bersifat menyeluruh. Tanah, para penghuninya, ladang pertanian dan perkebunan mereka hanya akan tinggal kenangan saja. Sisa Asyur pun digambarkan akan dapat dihitung oleh seorang anak kecil. Ini menunjukkan kehinaan Asyur yang pada masa emasnya begitu sombong. Di sisi lain menunjukkan betapa besar kuasa Allah. Itulah kesudahan dari kesombongan manusia yang mencoba menentang kuasa Tuhan.

Siapa pun kita dan jabatan apa pun yang Tuhan percayakan kepada kita, kita harus ingat bahwa kita hanya alat yang Tuhan pakai untuk melakukan maksud dan rencana-Nya, bukan maksud dan rencana kita sendiri. Kita harus sungguh-sungguh menyadari hal tersebut sehingga tidak menjadi sombong.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/12/27/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org