Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/12/27 |
|
Rabu, 27 Desember 2017 (Minggu Adven ke-4)
|
|
Moto hidup Yohanes Pembaptis adalah memberitakan kedatangan Sang anak domba Allah yang menebus dosa manusia. Anak domba Allah itu adalah Yesus. Dalam menjalankan tanggung jawabnya, Yohanes Pembaptis bertindak lurus, jujur, berani, dan apa adanya. Ia tidak mengambil kesempatan untuk menjadi terkenal dan terhormat. Sebaliknya, ia memusatkan seluruh hidup dan kesaksiannya kepada pribadi Yesus yang adalah Mesias. Ketika Yohanes Pembaptis ditanya oleh orang Farisi tentang hak dan dasar bagi seseorang untuk melakukan pembaptisan, dengan terang-terangan Yohanes Pembaptis mengaku bahwa dirinya bukan Elia atau pun Mesias (22-25). Di sini, peluang menjadi terkenal ditampik olehnya. Sebab, ia sama sekali tidak mencari popularitas diri. Malahan saat ia melihat Yesus datang kepadanya, secara spontan Yohanes Pembaptis dengan jujur berkata kepada murid-muridnya: "Lihatlah, anak domba Allah yang menghapus dosa dunia." Yohanes hendak mengatakan kepada para murid-Nya bahwa Dialah Mesias yang ditunggu-tunggu oleh umat Israel. Dialah kurban dan sekaligus korban persembahan untuk menghapus dosa manusia. Di luar Yesus, tidak ada harapan. Andaipun ada, sudah dapat dipastikan bahwa harapan itu adalah palsu. Karena di dalamnya tidak ada pengampunan dan keselamatan. Yang ada hanyalah hukuman dan kebinasaan. Bagaimana Yohanes Pembaptis dapat menyakinkan kebenaran itu kepada orang banyak? Dengan memberi kesaksian bahwa Allah yang mengutusnya untuk membuka jalan bagi Yesus telah memberikan tanda sebagai ciri khusus seorang Mesias, yaitu Roh yang bentuknya mirip merpati. Tanda itu membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Marilah kita meneladani Yohanes Pembaptis yang bukan hanya bekerja dengan jujur dan konsisten, tetapi juga berani mengambil sikap dan pilihan untuk tidak populer di mata dunia, asalkan nama Allah lebih dimuliakan oleh banyak orang. [NR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |