Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/12/27 |
|
Selasa, 27 Desember 2022 (Minggu ke-1 sesudah Natal)
|
|
Dalam segala aspek kehidupan, ada saja ekstrem kiri maupun ekstrem kanan. Dalam kekristenan pun demikian. Ada yang berkata tak perlu belajar Alkitab secara mendalam, yang penting perbuatannya baik. Sebaliknya, ada yang sangat memahami Alkitab, namun perbuatannya berseberangan dengan ajaran Alkitab. Dalam pasal ini, Ezra diberi kuasa oleh Raja Artahsasta untuk mengatur kebaktian dalam rumah Allah. Penunjukan ini tentu tidak terjadi secara serta-merta. Ezra memang layak untuk dipilih. Dia adalah seorang ahli kitab (6). Meskipun Ezra sudah disebut sebagai ahli kitab, ia tidak berhenti meneliti Kitab Taurat; ia terus melakukannya serta mengajarkannya kepada orang Israel (10). Dengan ketekunannya mempelajari Taurat Tuhan, ia mendapatkan hikmat Allah untuk mengatur, bahkan menjadi hakim atas rakyat Israel (25). Ezra adalah pribadi yang berintegritas. Dia bukan hanya seorang intelektual besar pada masa itu, namun dia juga merupakan seorang yang menjadi teladan di antara rakyat Israel. Ketekunan Ezra dalam mempelajari Taurat Tuhan juga menjadi teladan bagi setiap kita agar kita tidak jatuh ke dalam ekstrem kiri ataupun kanan. Ada ungkapan "talk less, do more". Namun, sepertinya untuk kehidupan anak-anak Tuhan ungkapan yang lebih tepat adalah "learn more, do more, and talk more"; ketiga hal ini saling berkaitan. Kita harus belajar lebih banyak mengenai Kitab Suci agar kita memahami kebenaran secara utuh dan kita bisa melakukan-nya dengan tepat. Setelah itu, kita juga dapat mengajarkan kepada orang lain dengan baik dan benar. Tanpa ketiga hal tersebut, kita menjadi anak Tuhan yang tidak seimbang, bahkan bisa jatuh ke dalam ekstrem kiri atau kanan. Pasalnya, kita tidak bisa mengajar tanpa belajar, bahkan tidak dapat melakukan kebenaran tanpa terlebih dahulu memahami kebenaran. Karena itu, jangan berhenti belajar Kitab Suci! Jangan berhenti mempraktikkannya! Jangan juga berhenti mengajarkannya kepada orang-orang yang rindu kebenaran Allah! [YGM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |