Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/12/28 |
|
Kamis, 28 Desember 2006
|
|
Judul: Kelahiran Yesus Kelahiran seorang bayi biasanya disambut dengan berbagai persiapan yang menyibukkan orangtuanya. Terlebih kelahiran bayi pertama. Tetapi bila kita mengamati kisah kelahiran Yesus maka kesan sederhanalah yang terlihat. Lahir di tempat yang sederhana dan dalam keluarga yang relatif sederhana pula. Kesederhanaan ini makin jelas bila dibandingkan dengan kelahiran Yohanes, anak Zakharia. Ayah Yohanes adalah seorang imam, sedang ayah Yesus seorang tukang kayu. Pemberitahuan kelahiran Yohanes terjadi di Bait Allah di Yerusalem, pusat peradaban Yahudi; sementara kelahiran Yesus diberitahukan di kota kecil bernama Nazaret. Kelahiran Yohanes terjadi di rumah, sedang Yesus lahir di sebuah kandang hewan. Bayi Yohanes diletakkan di tempat tidur nyaman, sementara bayi Yesus di palungan. Kelahiran Yohanes dirayakan kerabat dan tetangga, sedang kelahiran Yesus hanya dihadiri para gembala yang merupakan kelompok orang sederhana. Ini terjadi karena Yusuf dan Maria harus pergi meninggalkan Nazaret ke kota asalnya yaitu Betlehem untuk mendaftarkan diri dalam sensus yang diadakan pemerintahan Romawi. Namun demikian, kelahiran Yesus mengundang kehadiran malaikat surgawi, yang menyatakan bahwa kelahiran Yesus merupakan `kesukaan besar untuk seluruh bangsa\' (10). Tetapi bukan kesederhanaan yang menjadi topik penting kisah kelahiran ini. Dia yang lahir, itulah yang memberi makna penting. Karena Yesus lahir maka ada harapan bagi dunia ini untuk tidak lagi tenggelam dalam lumpur dosa dan terjerat dalam belenggu maut. Kelahiran-Nya memberikan kesempatan pada dunia untuk beroleh kasih karunia Allah. Ia membuka jalan bagi manusia untuk berdamai dengan Bapa. Bagaimana respons kita pada Dia yang telah lahir? Renungkan: Kiranya kita menjadikan hati kita sebagai palungan tempat kelahiran-Nya agar kita pun dapat menikmati sukacita Ilahi itu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |