Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/12/28 |
|
Senin, 28 Desember 2015
|
|
Judul: Seperti Kacang Lupa Kulitnya Israel agaknya lupa bahwa--dengan kuasa Tuhan--Bileam yang awalnya berencana memberikan kutukan, ternyata malah memberkati Israel. Bileam sendiri mengaku kepada Balak, bahwa dia tak sanggup mengucapkan kata-kata kutukan kepada bangsa Israel. Bileam berkata kepada Balak, "Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir, adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan, sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel" (Bil. 23:22-23). Untuk semuanya itu, Mikha dalam nubuatnya menyatakan bahwa Allah tidak pernah menuntut kurban bakaran dari umat-Nya, melainkan "berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah" (Mi. 6:8). Sejatinya berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan bersikap rendah hati merupakan wujud kehidupan umat yang telah diselamatkan Allah dan mengalami persekutuan dengan-Nya. Berlaku adil berarti umat Israel harus tegas menyatakan yang benar sebagai benar dan yang salah sebagai salah. Mencintai kesetiaan berarti umat Israel harus setia dengan komitmen yang telah diambilnya, apa pun kondisinya. Rendah hati berarti umat Israel senantiasa ingat bahwa hidup yang dijalaninya merupakan anugerah Allah semata, bukan karena jerih lelah mereka sendiri sehingga mereka tak perlu sombong. Panggilan untuk berlaku adil, setia, dan rendah hati juga diperuntukkan bagi orang percaya masa kini! [YMI]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |