Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/12/28 |
|
Selasa, 28 Desember 2021 (Minggu ke-1 sesudah Natal)
|
|
Membangun sebuah gedung bukan pekerjaan yang mudah. Setiap bagian harus dikerjakan dengan serius dan dibangun dengan bahan-bahan yang berkualitas. Apalagi, pekerjaan membangun Bait Suci. Kepada Hagai dan para imam, Tuhan mengingatkan pentingnya hukum Tuhan saat mereka mempersembahkan kurban dan melayani di Bait Suci. Ada aturan yang mesti ditaati umat untuk menjaga kekudusan. Dengan melakukan ketentuan yang diwariskan turun-temurun itulah umat akan terhindar dari segala kenajisan. Sayangnya, apa yang diberikan para imam tidak selalu diterima Tuhan. Dengan tegas, Tuhan menyatakan bahwa hasil pekerjaan dan persembahan mereka adalah najis (15). Para imam tahu apa isi hukum Taurat, tetapi belum tentu semua orang dapat melakukannya dengan tepat setiap hari seperti yang Tuhan mau. Kelalaian mereka menjadi peringatan bahwa jauh lebih mudah bagi kita untuk mewariskan kenajisan daripada kekudusan. Kisah pembangunan Bait Suci pada zaman Hagai bisa menjadi ilustrasi bagaimana membangun hidup kudus di hadapan Tuhan. Dunia mungkin mengajarkan bahwa kesuksesan tidak dapat dibangun tanpa sedikit kecurangan. Sebaliknya, Tuhan semesta alam lebih menghendaki kehidupan umat-Nya dibangun di atas fondasi kekudusan. Masalahnya, bagaimana mungkin membangun hidup suci di tengah situasi yang penuh dosa dan kenajisan? Kita tahu apa itu kebaikan, tetapi tidak mungkin kita bisa melakukannya sesuai standar Tuhan yang sempurna. Jawabannya diberikan melalui kisah kelahiran Yesus ke dunia yang dirayakan pada hari Natal. Sebagai wujud kasih ilahi terhadap dunia yang penuh dosa, Tuhan menebus dan mentahirkan manusia dari kenajisan. Itulah kisah yang dipentaskan di atas salib oleh Sang Imam Agung, yakni Yesus Kristus. Segala dosa kita hanya bisa dihapuskan oleh anugerah ilahi. Hanya Tuhan yang sanggup menguduskan kita secara sempurna. Dialah yang memampukan kita untuk membangun hidup suci. Roh Tuhan dianugerahkan kepada kita supaya umat-Nya membangun dan menjalani hidup suci, yakni hidup untuk mewariskan kekudusan dan bukan kenajisan. [SZR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |