Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/12/30 |
|
Sabtu, 30 Desember 2017 (Minggu Adven ke-4)
|
|
Cerita tentang perkawinan di Kana adalah kisah yang menarik untuk direnungkan. Menarik karena dalam melaksanakan acara perkawinan itu, ternyata muncul masalah yang harus diatasi dengan cepat. Persoalan itu adalah mempelai pria kehabisan anggur untuk para tamu undangannya. Dalam tradisi Yahudi, anggur memainkan peranan yang penting dalam acara perkawinan. Ketika kehabisan anggur, orang yang berinisiatif mencari solusi bukanlah mempelai pria yang mengadakan pesta atau pun para pelayan, melainkan ibu Yesus. Satu-satunya solusi agar anggur tetap tersedia, pesta perkawinan berjalan dengan baik, dan keluarga mempelai pria dan wanita tidak harus menanggung malu adalah datang kepada Yesus. Karena itu, ibu Yesus langsung mencari dan mendekati anaknya. Ia meminta agar Yesus mau mengulurkan tangan untuk membantu menyelesaikan persoalan ini. Dalam situasi panik, tergambar jelas ekspresi keprihatinan ibu Yesus terhadap kondisi yang terjadi saat itu. Namun, apa yang dikatakan Yesus, "Mau apakah engkau dari padaku ibu? Saatku belum tiba." Yesus hendak mengingatkan ibunya tentang tanggung jawab yang akan dilaksanakannya harus selaras dengan perintah Bapa-Nya. Sebaliknya, ibu Yesus justru memerintahkan para pelayan untuk mengikuti semua instruksi yang dikatakan oleh Yesus. Setelah semua tempayan penuh diisi air, seharusnya ada seseorang yang mencicipinya terlebih dahulu sebelum disajikan kepada para tamu undangan. Yang terjadi adalah Yesus memerintahkan para pelayan langsung mencedok dan membawanya kepada pemimpin pesta. Di sini, pemimpin pestalah yang mengecap air biasa telah berubah menjadi anggur. Kuasa Yesus memang luar biasa. Di balik kesuksesan perkawinan itu ada peranan ibu Yesus. Karena itu, tindakan ibu Yesus harus memotivasi kita untuk terus-menerus berkarya dan mendorong umat untuk tetap percaya dan berharap kepada Allah. Sebab dengan berharap kepada Allah, semua persoalan yang dihadapi pasti dapat di atasi dengan baik. [BK] Baca Gali Alkitab 9 Sebuah pesta pernikahan pada zaman Yesus merupakan suatu perayaan yang digelar selama tujuh hari. Sering kali undangan disebarkan bagi seluruh penduduk kota. Tentu saja semuanya bersedia hadir. Menolak hadir dalam sebuah pesta pernikahan berarti menghina tuan rumah. Maka perlu perencanaan matang untuk menyelenggarakan sebuah pesta semacam ini. Makanan dipersiapkan dengan melimpah karena begitu banyak tamu undangan yang akan hadir. Kehadiran anggur dalam sebuah pesta juga merupakan keharusan. Kehabisan anggur akan sangat memalukan keluarga mempelai pria yang menyelenggarakan pesta. Kita akan lihat bagaimana tindakan Yesus dalam sebuah pesta perkawinan yang kehabisan anggur. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |