Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/12/30 |
|
Jumat, 30 Desember 2022 (Minggu ke-1 sesudah Natal)
|
|
Dosa adalah hal serius bagi Allah. Namun, bukan berarti harus diratapi seumur hidup. Ezra meratapi dosa yang dilakukan oleh umat Israel (1). Puji syukur, Ezra mempunyai seorang rekan yang bernama Sekhanya bin Yehiel. Dia mengingatkan Ezra bahwa Israel masih punya harapan (2). Selain itu, Sekhanya juga mengajak Ezra untuk bangkit, menguatkan hati, dan bertindak (3-4). Ezra mempunyai rekan-rekan yang mendukungnya. Setelah memperoleh kekuatan hatinya kembali, Ezra kemudian memimpin langkah pertobatan umat Israel. Dia memerintahkan bahwa siapa saja yang menikah dengan orang-orang dari bangsa lain, harus memisahkan diri dari pasangannya (10-12). Dari antara orang Israel yang telah melakukan dosa tersebut, hampir semuanya setuju dengan perintah Ezra. Mereka mengambil kesempatan kedua untuk "berdamai" dengan Allah. Namun, Yonatan bin Asael dan Yahzeya bin Tikwa disokong Mesulam dan Sabetai menentang perkara itu (15). Ezra memang begitu sedih terhadap dosa yang telah dilakukan umat Israel. Tetapi, bukan berarti tidak ada harapan lagi. Ezra akhirnya menyadari hal itu dan dia menguatkan hatinya sendiri dan menjadi pemimpin yang mengajak umat Israel untuk bertobat. Umat Israel juga mendapatkan privilese atau hak istimewa untuk mengambil kesempatan pertobatan. Allah tidak langsung memberi mereka hukuman. Sebaliknya, mereka diberi pilihan, apakah mereka mau bertobat dari tingkah laku mereka yang jahat atau tidak. Kita patut bersyukur karena kita hidup di era sekarang yang mana kita sudah mengenal Yesus Kristus yang telah menebus kita di atas kayu salib, sehingga dosa bukanlah suatu hal yang harus berlarut-larut diratapi. Jika kita mempunyai kesempatan menjadi seorang pemimpin seperti Ezra, kemudian orang yang kita pimpin jatuh ke dalam dosa, maka kuatkanlah hati dan pimpinlah orang tersebut untuk kembali kepada kehendak Tuhan. Sebaliknya, jika kita pelaku dosa, maka Tuhan selalu menyediakan anugerah berupa kesempatan kedua. Terimalah dan bertobatlah! [YGM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |