Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/12/31 |
|
Sabtu, 31 Desember 2016 (Tutup Tahun)
|
|
Pada masa kini, tidak sedikit orang yang mengaku diri "rohani atau beragama", tetapi pada kenyataannya hidup mereka bercela dan penuh kemunafikan. Seperti itulah orang Farisi dan Saduki, yang merupakan dua kelompok pemimpin dalam masyarakat Yahudi. Secara jumlah, orang Farisi lebih banyak dan populer dalam masyarakat Yahudi. Mereka dianggap sebagai orang-orang saleh yang terhormat, sangat ketat melaksanakan hukum Taurat dan tradisi-tradisi Yahudi. Karena itu, akhirnya mereka terjebak dalam legalisme, formalitas agama, dan kemunafikan. Berbeda dengan orang Saduki yang lebih terbuka (liberal) dalam menjalankan tradisi Yahudi. Mereka hanya percaya pada lima kitab Musa saja. Mereka menolak konsep agama tentang kebangkitan, penghakiman terakhir, roh dan malaikat. Soal gaya hidup, orang Saduki lebih duniawi, bergaya hidup mewah, dan mengejar kekuasaan. Mereka termasuk kalangan yang dihormati dalam masyarakat Yahudi karena jabatan dan kekuasaan mereka. Yohanes Pembaptis menyebut kedua kelompok ini dengan sebutan "keturunan ular beludak" (7). Mereka meracuni pikiran rakyat Yahudi dengan keyakinan bahwa mereka dapat lolos dari murka Allah sebab mereka keturunan Abraham yang dilindungi oleh sistem dan aktivitas keagamaan yang mereka jalani (7, 9). Karena itu, Yohanes Pembaptis berseru-seru agar mereka bertobat dan menghasilkan buah sesuai dengan pertobatannya (8). Tanda lahiriah dari pertobatan adalah dibaptis dengan air. Sedangkan tanda batiniahnya adalah dibaptis dengan Roh Kudus (11). Apabila tidak segera bertobat, mereka akan menghadapi penghakiman Allah, yang digambarkan dengan kapak dan alat penampi (10, 12). Adakah perilaku kita menjadi bukti nyata pertumbuhan atau kemerosotan rohani? Ataukah identitas keagamaan kita hanya sebatas aktivitas agama yang belum sungguh-sungguh mengalami pertobatan? Pada momen akhir tahun ini, hendaknya kita mengevaluasi diri dan kerohanian kita sepanjang tahun ini di hadapan Tuhan. [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |