Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/10

e-Wanita edisi 10 (23-4-2009)

Wanita Karier Menurut Alkitab

_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________
                 Topik: Wanita Karier Menurut Alkitab
                         Edisi 10/April 2009
______________________________________________________________________
MENU SAJI

- SUARA WANITA
- RENUNGAN WANITA: Kristus Telah Mati untuk Orang Berdosa
- DUNIA WANITA: Pekerjaan Wanita
- POTRET WANITA: Maria dari Betania, Wanita yang Telah Memilih Bagian
                 yang Terbaik
- WOMEN TO WOMEN: Ucapan Terima Kasih dari Mar
- EDISI BERIKUTNYA
______________________________________________________________________
- SUARA WANITA

  Shalom,

  Bagaimana dengan perayaan Paskah yang telah Anda lalui? Kami yakin
  pasti ada banyak berkat yang semakin menguatkan iman percaya kita
  kepada Kristus, sang Juru Selamat. Masih dalam suasana Paskah, kami
  ingin mengajak Anda merenungkan makna hubungan kematian Yesus dan
  penebusan dosa kita dalam kolom Renungan Wanita.

  Melengkapi bahan-bahan mengenai karier dalam edisi sebelumnya, kami
  mengajak Anda mengenal tokoh Maria dari Betania dan saudarinya,
  Martha, dalam pelayanan mereka. Kiranya melalui artikel tersebut,
  Sahabat Wanita lebih memahami peran wanita bekerja dalam kehidupan
  mereka dan dalam Kristus.

  Semoga sajian e-Wanita dapat menambah lebih banyak lagi wawasan Anda
  tentang dunia kerja dan wanita. Selamat membaca dan Tuhan
  memberkati.

  Teriring salam dan doa,
  Yohanna Prita Amelia
  Pemimpin Redaksi e-Wanita
  http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/

______________________________________________________________________

  We are not women of the world. We are women of God. And women of
     God will be among the greatest heroines of the 21st century.
                           - Sheri L. Dew -
______________________________________________________________________
- RENUNGAN WANITA

               KRISTUS TELAH MATI UNTUK ORANG BERDOSA

  "Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: `Kristus Yesus
  datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,` dan di antara
  mereka akulah yang paling berdosa." (1 Timotius 1:15)

  Thomas Bileny, yang mati sebagai martir pada tahun 1531,
  menggambarkan pengalaman keselamatannya.

  Jiwaku sakit dan aku merindukan kedamaian, tetapi aku tidak dapat
  menemukannya di mana pun .... Namun, akhirnya aku mendengar tentang
  Yesus Kristus. Kemudian, saat pertama kalinya Perjanjian Baru
  diperkenalkan oleh Erasmus, terang pun datang. Aku membeli kitab
  itu, karena tertarik dengan bahasa Latinnya daripada firman Tuhan
  karena pada waktu itu aku tidak mengerti arti "firman Tuhan". Pada
  pembacaan pertamaku, aku menemukan ayat ini, "Perkataan ini benar
  dan patut diterima sepenuhnya: `Kristus Yesus datang ke dunia untuk
  menyelamatkan orang berdosa,` dan di antara mereka akulah yang
  paling berdosa." Ayat itu, melalui karya Tuhan di dalamku, begitu
  menerangi jiwaku yang luka hingga tulang-tulangku melompat penuh
  sukacita dan kegirangan. Seolah-olah, siang tiba-tiba datang memecah
  malam gelap yang panjang.

  Ketika orang mengakui kenyataan mengerikan tentang dosa-dosanya di
  hadapan Allah, mereka mungkin saja diliputi perasaan putus asa.
  Mereka tahu bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.
  Akan tetapi, harapan yang Thomas Bileny temukan, tersedia bagi semua
  orang. Yesus telah mati untuk semua orang berdosa, dan Dia dapat
  mengganti keputusasaan dan ketiadaan harapan dengan percaya diri dan
  sukacita yang meluap-luap.

  Mengakui dosa kita adalah langkah awal keselamatan kita. Kemudian
  kita harus percaya terhadap Kristus dan menerima anugerah-Nya.

  Air mata tiada faedahnya, karena kebaikan tak ada padaku,
  pengampunan telah menyelamatkanku, jika tidak aku pasti mati; dosa
  telah membuatku gusar, takut memandang wajah Allah. Namun, kini aku
  adalah orang berdosa yang telah diselamatkan oleh anugerah!
  (t/Adwin)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Judul buku: Our Daily Bread, Large Print-Annual Edition
  Judul asli artikel: Christ Died to Save Sinners
  Penulis: David C. Egner
  Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 1996

______________________________________________________________________
- DUNIA WANITA

                          PEKERJAAN WANITA

  Mary Whelchel menjelaskan seberapa banyak peran wanita telah berubah
  dan bagaimana mereka mengatasi perubahan ini.

  Mary Whelchel tidak mengenal wanita karier Kristen sebaik Kristus
  mengenal mereka, namun dia memahami keadaan mereka yang unik.

  Mereka orang Kristen. Mereka bekerja. Mereka wanita. Masing-masing
  status itu memiliki seperangkat cobaan, penghargaan, tantangan, dan
  bahkan mungkin tujuan yang tidak dapat dicapai. Tetapi Whelchel --
  seorang penulis dan penyiar radio yang memberi konseling pada wanita
  karier Kristen -- juga memahami bahwa ada teladan Alkitab bagi
  wanita yang memiliki/melakoni tiga peran (ibu, istri, dan wanita
  karier) dan harinya menjadi terlalu singkat untuk melakukan peran
  tersebut sekaligus.

  Semenjak Kristus ada di muka bumi, telah ada wanita Kristen yang
  bekerja. Kita belajar dari salah satu contoh paling awal di pasal 10
  kitab Lukas, di mana seorang wanita bernama Marta dengan
  tergesa-gesa menyiapkan makanan untuk Tuhannya dan mengeluh bahwa
  saudarinya, Maria, tidak banyak membantu.

  Walaupun Yesus menegur Marta dengan teguran yang lembut namun kekal
  sifatnya, dilema wanita seperti yang dialaminya masih ada hingga
  kini. Sering kali, yang paling mencolok dalam kehidupan banyak
  wanita adalah bahwa mereka melakukan dua hal yang bertentangan satu
  sama lain pada saat yang bersamaan. Whelchel sering mengingatkan
  wanita-wanita karier Kristen tersebut bahwa Yesus yang menenangkan
  Marta di sebuah kota kecil Betania adalah Yesus yang sama yang dapat
  menenangkan Anda di dunia Anda yang terlalu besar.

  "Sangat sulit menemukan keseimbangan yang tepat antara pekerjaan,
  rumah, gereja, dan semua peran lain yang ingin atau sedang
  dilakoninya," kata Whelchel dalam sebuah wawancara dengan In Touch.
  "Tidak peduli apakah Anda menikah atau tidak, memiliki anak atau
  tidak, atau Anda adalah orang tua tunggal, semuanya sama -- mencoba
  menjadi wanita super tapi ternyata Anda tidak bisa, dan terbiasa
  dengan fakta bahwa Anda harus mengecewakan orang-orang dan Anda
  tidak bisa menerima semua itu dalam waktu yang bersamaan. Anda tidak
  dapat membuat semua orang merasa senang. Tidak mungkin."

  "Saya pikir semua itu sulit diterima, terutama untuk wanita, karena
  secara alami, kita adalah pemelihara, pengurus, dan penghibur. Jadi,
  sulit bagi kita untuk menerima kenyataan bahwa kita tidak dapat
  melakukan semua hal yang ingin kita lakukan."

  Whelchel menjadi pendengar yang berempati dalam program radio
  nasionalnya, The Christian Working Woman, di sekitar empat ratus
  stasiun radio. Buku keenamnya, "How To Thrive from 9 to 5",
  menjelaskan bagaimana para wanita dapat melakukan lebih dari sekadar
  bertahan dalam pekerjaan  -- atau di rumah, karena bagi banyak
  wanita, tempat kerja adalah layaknya tempat peristirahatan.

  Bergantung pada prinsip-prinsip Injil dan pengamalaman dilema Marta,
  secara simbolis Whelchel suka merangkul teman-temannya yang sedang
  berjuang. Dia mengerti kesulitan yang dirasakan beberapa wanita,
  mereka lebih mengerti bagaimana "meringankan beban" daripada
  "berkomunikasi" dengan keluarga mereka, atau mereka lebih mengerti
  tentang kehidupan anak-anak rekan kerja mereka daripada anak-anak
  mereka sendiri atau mereka tahu tempat kerja mereka lebih sering
  rapi daripada tempat tinggal mereka sendiri.

  Dan lebih daripada semuanya itu, mereka harus bersiap-siap untuk
  membersihkan rumah dan mencuci baju pada akhir pekan. Terkadang
  satu-satunya irama dalam kehidupan mereka datang dari gema dengungan
  mesin cuci. Bahkan, banyak yang merasa kehidupan mereka membosankan.

  Bersandarlah pada Allah dan firman-Nya sebagai tuntunan. Hal ini
  memang memerlukan waktu -- menyediakan waktu bersama dengan Bapa di
  surga untuk berbicara pada-Nya dan mendengarkan apa yang ingin
  dikatakan-Nya pada Anda. Whelchel menyarankan untuk melakukan hal
  ini sebagai kebiasaan setiap pagi, karena pagi hari, dia percaya,
  adalah waktu ketika hari Anda dimenangkan atau dikalahkan.

  "Matius 6:33 ... Anda tidak dapat mengalahkannya," kata Whelchel.
  "Ketika `Anda mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya`, maka
  yang lainnya akan berjalan lancar. Karena kita menempatkan Allah
  sebagai dasar kehidupan sehari-hari dan mengatakan, `Apakah
  prioritas-Mu hari ini, Tuhan?`"

  "Menurut saya inilah yang sering kita lewatkan: kita mengira
  kehendak Allah bersifat jangka panjang, yang tentu saja, benar
  adanya. Tapi Anda harus menghidupinya setiap hari," katanya. "Anda
  harus menghadap Allah setiap hari dan berkata, `Ini jadwalku hari
  ini. Apa yang tidak Kau inginkan di dalam daftar ini? Apa yang
  kurang dalam daftarku ini dan ingin Kau tambahkan? Di mana aku salah
  meletakkan prioritasku?`"

  Berhentilah mencoba melakukan semuanya. Setelah Anda berdoa dan
  mengatur daftar prioritas Anda, tetaplah pada rencana. Jangan
  tiba-tiba merasa sangat jijik pada jendela yang suram saat Anda
  pulang terlambat karena rapat, serta mencuci begitu Anda selesai
  menyiapkan makan malam. Anda sedang memakai blus. Bukan jubah
  "superhero".

  "Bukan berarti kita tidak akan pernah lelah. Bukan berarti kita
  tidak akan letih. Yesus sering merasa lelah dan letih setelah
  melakukan tugas dari Bapa, tapi Dia juga mengetahui kapan perlu
  menarik diri dan menyendiri kemudian mengajak murid-murid-Nya untuk
  memiliki waktu istirahat serta memulihkan diri, dan Dia juga tahu
  bagaimana mengatakan tidak," kata Whelchel. "Orang-orang akan
  berkata, `Mari, ada sebuah kota yang menunggu khotbah-Mu.` Dan Dia
  akan berkata, `Tidak, aku akan pergi ke kota lain.` Seseorang
  berkata, `Hakim, putuskan perselisihan antara aku dan saudara
  laki-lakiku.` Dan Dia berkata, `Tidak, ini bukan tugasku.` Jadi,
  Yesus tidak mencoba untuk menjadi semua hal untuk semua orang, dan
  dia mengecewakan orang-orang."

  "Saya merasa sangat lega, pada akhirnya saya mengerti bahwa Anda
  tidak dikirim untuk mengecewakan orang, tapi untuk melakukan
  kehendak Allah, Anda akan mengecewakan orang lain," kata Whelchel.
  "Anda harus mengerti hal itu dan berkata, `Selama aku menyenangkan
  Bapa, maka aku tidak perlu khawatir akan apa yang dipikirkan oleh
  orang lain.`"

  Tugas apa pun yang Anda rasa perlu dilakukan, cobalah untuk
  melakukannya sebaik mungkin. Tapi jangan memaksakan diri untuk
  menjadi sempurna. Bahkan, ketika kadang kala suami atau bos Anda
  menuntut Anda melakukan sesuatu tanpa kesalahan sama sekali, Kristus
  tahu hal itu tidak mungkin.

  "Saya mengenal wanita-wanita yang menghabiskan banyak waktu dan
  tenaga mereka untuk mencoba menjaga rumah mereka benar-benar
  sempurna. Bagi mereka, dalam pikiran mereka, itu adalah tanda
  kesuksesan seorang wanita. Namun, Anda tidak akan menemukannya dalam
  Injil," kata Whelchel. "Mungkin Anda belajar untuk melepaskan
  beberapa hal dan berkata, `Kesempurnaan pada akhirnya akan
  membunuhku di sini.` Sedikit debu di perabotan tidak akan
  berpengaruh banyak terhadap hidup seseorang."

  "Itu adalah sebuah tantangan. Percayalah pada saya, saya tidak
  mengada-ada. Saya hanya tahu bahwa jika saya berusaha melakukan
  terlalu banyak hal, maka semuanya akan mulai menjadi penderitaan
  dalam hidup saya: perjalanan saya dengan Allah, hubungan saya dengan
  orang lain, produktivitas saya, keefektifan saya untuk Allah. Saya
  merasa dituntut. Saya mulai marah," kata Whelchel. "Dan kemudian
  saya berhenti dan berkata, `Siapa yang membuatmu melakukan semua
  ini? Kamu sendirilah yang berusaha menjadi wanita super. Jadi
  berhentilah!`"

  Wanita Kristen yang bekerja, akan lebih nyaman dengan rutinitas
  kerjanya jika setiap hari memiliki dasar saat teduh dengan Allah.
  Saat-saat ini nilainya akan bertambah setiap waktu. Kemudian, ketika
  muncul saat untuk mengambil keputusan penting -- haruskah saya
  pindah kerja; haruskah saya bekerja atau berada di rumah dengan anak
  saya? -- dia akan tahu prinsip-prisip alkitabiah yang perlu
  dilaksanakan sebagai ukuran untuk menentukan pilihan-pilihan.

  Tantangan lain untuk wanita Kristen yang bekerja adalah bagaimana
  bisa bersaksi secara efektif di tempat kerja. Banyak wanita bekerja
  di dalam bisnis yang didominasi oleh kaum pria atau di lingkungan
  yang jelas-jelas anti-Kristen. Bersaksi bagi Kristus bisa menjadi
  masalah yang menjatuhkan, namun Whelchel menyarankan Yesus sebagai
  Teladan Anda.

  Ketika Dia mendekati wanita di sumur (Yohanes 4), Dia tidak
  mengatakan, "Bertobatlah dan percayalah pada-Ku atau kau akan masuk
  neraka." Sebaliknya, Dia justru membangun sebuah hubungan, ("Berilah
  Aku minum." ayat 7), Dia mengeluarkan pernyataan yang menyinggung
  rasa ingin tahu wanita tersebut, ("tetapi barangsiapa minum air yang
  akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya."
  ayat 14), dan kemudian Dia membagikan kebenaran firman Allah padanya
  ("Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." ayat 26).

  Whelchel juga menyatakan bahwa bersaksi di tempat kerja berarti
  melakukan pekerjaan Anda sebaik-baiknya, kata Whelchel. "Saya rasa
  orang Kristen seharusnya memiliki reputasi bahwa mereka dapat
  melakukan 110 persen. Mereka melakukan lebih. Mereka memberikan apa
  yang mereka janjikan pada atasannya. Mereka tidak mencuri waktu dari
  atasannya. Mereka tidak mengomel dan mengeluh tentang atasannya.
  Sikap seperti itu sangat berbeda dengan orang-orang lain dalam suatu
  tempat kerja, sehingga sikap ini dapat menjadi sebuah kesaksian yang
  nampak jelas."

  "Setiap hari, pergilah bekerja dengan sikap bersyukur. Saya terus
  berdoa, `Tuhan, bantu aku untuk selalu dipenuhi dengan rasa syukur,
  seperti yang dilakukan Paulus.` Karena jika saya setiap hari bekerja
  dengan hati bersyukur, fokus pada hal-hal yang baik untuk saya --
  yang telah Allah lakukan untuk saya, bahwa hidup ini sangat indah,
  maka saya akan menjadi orang yang positif. Saya akan dipenuhi dengan
  rasa syukur, dan jelas bahwa hal itu akan menjadi kesaksian bagi
  orang-orang di sekitar saya."

  Yesus memerhatikan bagaimana orang bertindak, apa yang mereka
  katakan. Dia tahu bahwa kata-kata dan perbuatan-perbuatan
  menunjukkan isi hati mereka. Ingat Marta dan Maria di Betania?

  Marta sibuk dengan dapurnya, menyiapkan makan malam untuk Tamu
  pentingnya, berusaha sebaik mungkin memberi kesan yang baik.
  Sementara itu, di kaki Yesus, saudari Marta -- Maria -- dengan
  rendah hati dan tenang mendengarkan Allahnya, itu adalah contoh yang
  berharga dari wanita Kristen bekerja yang merasa terganggu pada
  zaman dulu dan sekarang.

  Dan Yesus berkata dalam Lukas 10:41-42, "Tetapi Tuhan menjawabnya:
  "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak
  perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih
  bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
  (t/Yohanna)

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Christian Women Today
  Judul asli artikel: A Woman`s Work
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://christianwomentoday.com/workplace/womenswork.html

______________________________________________________________________
- POTRET WANITA

                         MARIA DARI BETANIA
            WANITA YANG TELAH MEMILIH BAGIAN YANG TERBAIK
                  Diringkas oleh: Novita Yuniarti

  Kehidupan Maria dari Betania merupakan kisah yang menarik untuk
  disimak. Mengapa? Karena melalui kisah ini, kita belajar untuk
  memberikan apa yang terbaik dalam hidup kita kepada orang yang
  sangat mengasihi kita -- Yesus Kristus.

  Maria merupakan wanita biasa. Ia memiliki seorang saudara perempuan
  yang bernama Marta. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam
  perjalanan, tibalah mereka di sebuah tempat yang bernama Betania. Di
  tempat ini, Yesus dan para murid-Nya mampir ke rumah Marta dan
  Maria. Selama berada di rumah tersebut, Marta sibuk mempersiapkan
  segala sesuatu untuk melayani Yesus dan murid-Nya, namun apa yang
  dilakukan Maria berbeda. Maria memilih untuk duduk diam di dekat
  kaki Yesus dan mendengarkan setiap hal yang diajarkan Yesus. Ia juga
  memiliki hati yang haus dan lapar akan firman Tuhan. Hal ini membuat
  Maria memiliki tujuan hidup yang jelas. Maria sadar bahwa ia adalah
  ciptaan Allah, sehingga ia berusaha untuk membangun hubungan yang
  intim dengan Tuhan. Banyak hal yang berubah sejak Maria membangun
  hubungan yang intim dengan Tuhan. Saat itu, kehidupan Maria dipenuhi
  dengan firman Tuhan. Maria juga bertumbuh menuju kepada pengenalan
  yang benar akan Tuhan. Hati Maria juga dipenuhi oleh ucapan syukur.

  Maria juga seorang wanita yang meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan
  minyak narwastu murni mahal dan menyekanya dengan rambutnya.
  Maria merupakan satu-satunya orang yang mengerti tentang rahasia
  Allah. Maria tahu dengan tepat apa yang harus ia lakukan. Bau minyak
  narwastu tersebut telah menjangkau seluruh dunia -- sampai hari ini.
  Ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang di dunia saat ini memuji apa
  yang telah Maria lakukan. Maria adalah wanita yang telah memilih
  bagian yang terbaik. (t/Novi)

  Diterjemahkan dan diringkas dari:
  Judul buku: Her Name Is Woman
  Judul asli artikel: Mary of Bethany, a Woman with Insight to Choose
  the Best Penulis: Gien Karssen Penerbit: Navpress, Colorado 1979
  Halaman: 167 -- 171

______________________________________________________________________
- WOMEN TO WOMEN

                   UCAPAN TERIMA KASIH DARI MAR

  David ditangkap tanggal 21 Januari 2007 dan dijatuhi hukuman 4 tahun
  penjara karena melakukan "aktivitas keagamaan ilegal". Ia
  ditempatkan di sebuah kamp di Uzbekistan Tengah, berjarak 850 km
  dari keluarganya. Istri dan ketiga orang putri mereka diizinkan
  menengok David beberapa kali dalam setahun.

  Kepada seluruh mitra doa Open Doors, Mar, istri David menyampaikan
  pesan ini.

  "Kami mengalami kasih dan kesetiaan Tuhan. Ia melindungi dan
  memberkati kami setiap waktu"

  "Peristiwa ini sangat traumatis tapi mengandung berkat bagi kami.
  Karena peristiwa ini kami semakin dekat dengan Tuhan. Saya melihat
  anak-anak muda semakin sulit diatur, tapi putri-putri saya sangat
  baik. Mereka rukun dan saling menguatkan. Pelajaran di sekolah juga
  baik. Sering saya membawa anak-anak ke penjara. Mereka harus bertemu
  ayahnya dan mengerti kalau David bukan penjahat, ia menderita bagi
  Yesus"

  "David sering sakit-sakitan tapi sekarang keadaannya membaik. Ia
  harus bangun pagi-pagi dan bekerja keras. Ketika tak ada lagi
  kekuatan untuk berdoa, ia merasa ada orang-orang yang mendukungnya
  dalam doa. Ia fokus pada Tuhan dan keluarga, inilah yang membuatnya
  bisa kuat di dalam penjara."

  "Petugas menyita Alkitabnya, tapi sekarang ia mencatat ayat-ayat
  yang bisa ia hafalkan dalam sebuah buku. Ia ingin bisa memiliki
  Alkitab tapi tidak mendapat izin."

  "Sering kali sulit bagi saya untuk berpisah dari David. Saya sering
  mengingatkan teman-teman di gereja untuk menghargai waktu mereka
  bersama suami. Kita tidak sadar betapa pentingnya hal tersebut,
  sampai suatu ketika suami kita tidak ada di dekat kita dan kita
  mulai merasa kehilangan."

  "Terima kasih saya ucapkan bagi Saudara-Saudari yang telah berdoa
  bahkan berpuasa dan mendukung kami sekeluarga. Sekarang saya
  mengerti makna SATU TUBUH yang ditulis dalam Alkitab. Ketika satu
  bagian menderita, seluruh bagian turut menderita."

  Catatan: Women to Women adalah pelayanan kaum perempuan Open Doors,
  menggerakkan kaum perempuan untuk berdoa dan melayani kaum perempuan
  dari gereja yang teraniaya. Hubungi Open Doors
  < http://www.opendoors.org/ > hari ini untuk mendapatkan informasi
  dan keterangan bagaimana pelayanan kaum perempuan di gereja Saudara
  dapat dikuatkan dan diberkati melalui kesaksian dari kaum perempuan
  dari gereja yang teraniaya.

  Diambil dari:
  Nama buletin: Open Doors: Frontline Faith
  Edisi: Maret -- April 2009
  Penerbit: Yayasan Open Doors, Jakarta 2009
  Halaman: 4

______________________________________________________________________
- EDISI BERIKUTNYA

  Pelanggan yang setia jangan lupa membaca edisi e-Wanita bulan
  Mei dengan topik Single. Adapun temanya adalah:

  - e-Wanita 11: Wanita dalam Penantian
  - e-Wanita 12: Memahami Kehendak Allah

  Kami juga mengajak Pelanggan dan Pembaca e-Wanita sekalian untuk
  mengirimkan cerita, kesaksian, dan pokok doa. e-Mail Anda akan kami
  publikasikan setiap bulannya melalui kolom Surat Anda, supaya
  menjadi berkat bagi orang lain. Kami tunggu e-Mail Anda di meja
  redaksi yang beralamat:

  ==> wanita(at)sabda.org

  Selamat melayani, Tuhan memberkati!

______________________________________________________________________
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi:
<wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia
Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org>
Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/

________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org