Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/10 |
|
e-Wanita edisi 10 (23-4-2009)
|
|
_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________ Topik: Wanita Karier Menurut Alkitab Edisi 10/April 2009 ______________________________________________________________________ MENU SAJI - SUARA WANITA - RENUNGAN WANITA: Kristus Telah Mati untuk Orang Berdosa - DUNIA WANITA: Pekerjaan Wanita - POTRET WANITA: Maria dari Betania, Wanita yang Telah Memilih Bagian yang Terbaik - WOMEN TO WOMEN: Ucapan Terima Kasih dari Mar - EDISI BERIKUTNYA ______________________________________________________________________ - SUARA WANITA Shalom, Bagaimana dengan perayaan Paskah yang telah Anda lalui? Kami yakin pasti ada banyak berkat yang semakin menguatkan iman percaya kita kepada Kristus, sang Juru Selamat. Masih dalam suasana Paskah, kami ingin mengajak Anda merenungkan makna hubungan kematian Yesus dan penebusan dosa kita dalam kolom Renungan Wanita. Melengkapi bahan-bahan mengenai karier dalam edisi sebelumnya, kami mengajak Anda mengenal tokoh Maria dari Betania dan saudarinya, Martha, dalam pelayanan mereka. Kiranya melalui artikel tersebut, Sahabat Wanita lebih memahami peran wanita bekerja dalam kehidupan mereka dan dalam Kristus. Semoga sajian e-Wanita dapat menambah lebih banyak lagi wawasan Anda tentang dunia kerja dan wanita. Selamat membaca dan Tuhan memberkati. Teriring salam dan doa, Yohanna Prita Amelia Pemimpin Redaksi e-Wanita http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ ______________________________________________________________________ We are not women of the world. We are women of God. And women of God will be among the greatest heroines of the 21st century. - Sheri L. Dew - ______________________________________________________________________ - RENUNGAN WANITA KRISTUS TELAH MATI UNTUK ORANG BERDOSA "Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: `Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,` dan di antara mereka akulah yang paling berdosa." (1 Timotius 1:15) Thomas Bileny, yang mati sebagai martir pada tahun 1531, menggambarkan pengalaman keselamatannya. Jiwaku sakit dan aku merindukan kedamaian, tetapi aku tidak dapat menemukannya di mana pun .... Namun, akhirnya aku mendengar tentang Yesus Kristus. Kemudian, saat pertama kalinya Perjanjian Baru diperkenalkan oleh Erasmus, terang pun datang. Aku membeli kitab itu, karena tertarik dengan bahasa Latinnya daripada firman Tuhan karena pada waktu itu aku tidak mengerti arti "firman Tuhan". Pada pembacaan pertamaku, aku menemukan ayat ini, "Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: `Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,` dan di antara mereka akulah yang paling berdosa." Ayat itu, melalui karya Tuhan di dalamku, begitu menerangi jiwaku yang luka hingga tulang-tulangku melompat penuh sukacita dan kegirangan. Seolah-olah, siang tiba-tiba datang memecah malam gelap yang panjang. Ketika orang mengakui kenyataan mengerikan tentang dosa-dosanya di hadapan Allah, mereka mungkin saja diliputi perasaan putus asa. Mereka tahu bahwa mereka tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. Akan tetapi, harapan yang Thomas Bileny temukan, tersedia bagi semua orang. Yesus telah mati untuk semua orang berdosa, dan Dia dapat mengganti keputusasaan dan ketiadaan harapan dengan percaya diri dan sukacita yang meluap-luap. Mengakui dosa kita adalah langkah awal keselamatan kita. Kemudian kita harus percaya terhadap Kristus dan menerima anugerah-Nya. Air mata tiada faedahnya, karena kebaikan tak ada padaku, pengampunan telah menyelamatkanku, jika tidak aku pasti mati; dosa telah membuatku gusar, takut memandang wajah Allah. Namun, kini aku adalah orang berdosa yang telah diselamatkan oleh anugerah! (t/Adwin) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Judul buku: Our Daily Bread, Large Print-Annual Edition Judul asli artikel: Christ Died to Save Sinners Penulis: David C. Egner Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 1996 ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA PEKERJAAN WANITA Mary Whelchel menjelaskan seberapa banyak peran wanita telah berubah dan bagaimana mereka mengatasi perubahan ini. Mary Whelchel tidak mengenal wanita karier Kristen sebaik Kristus mengenal mereka, namun dia memahami keadaan mereka yang unik. Mereka orang Kristen. Mereka bekerja. Mereka wanita. Masing-masing status itu memiliki seperangkat cobaan, penghargaan, tantangan, dan bahkan mungkin tujuan yang tidak dapat dicapai. Tetapi Whelchel -- seorang penulis dan penyiar radio yang memberi konseling pada wanita karier Kristen -- juga memahami bahwa ada teladan Alkitab bagi wanita yang memiliki/melakoni tiga peran (ibu, istri, dan wanita karier) dan harinya menjadi terlalu singkat untuk melakukan peran tersebut sekaligus. Semenjak Kristus ada di muka bumi, telah ada wanita Kristen yang bekerja. Kita belajar dari salah satu contoh paling awal di pasal 10 kitab Lukas, di mana seorang wanita bernama Marta dengan tergesa-gesa menyiapkan makanan untuk Tuhannya dan mengeluh bahwa saudarinya, Maria, tidak banyak membantu. Walaupun Yesus menegur Marta dengan teguran yang lembut namun kekal sifatnya, dilema wanita seperti yang dialaminya masih ada hingga kini. Sering kali, yang paling mencolok dalam kehidupan banyak wanita adalah bahwa mereka melakukan dua hal yang bertentangan satu sama lain pada saat yang bersamaan. Whelchel sering mengingatkan wanita-wanita karier Kristen tersebut bahwa Yesus yang menenangkan Marta di sebuah kota kecil Betania adalah Yesus yang sama yang dapat menenangkan Anda di dunia Anda yang terlalu besar. "Sangat sulit menemukan keseimbangan yang tepat antara pekerjaan, rumah, gereja, dan semua peran lain yang ingin atau sedang dilakoninya," kata Whelchel dalam sebuah wawancara dengan In Touch. "Tidak peduli apakah Anda menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, atau Anda adalah orang tua tunggal, semuanya sama -- mencoba menjadi wanita super tapi ternyata Anda tidak bisa, dan terbiasa dengan fakta bahwa Anda harus mengecewakan orang-orang dan Anda tidak bisa menerima semua itu dalam waktu yang bersamaan. Anda tidak dapat membuat semua orang merasa senang. Tidak mungkin." "Saya pikir semua itu sulit diterima, terutama untuk wanita, karena secara alami, kita adalah pemelihara, pengurus, dan penghibur. Jadi, sulit bagi kita untuk menerima kenyataan bahwa kita tidak dapat melakukan semua hal yang ingin kita lakukan." Whelchel menjadi pendengar yang berempati dalam program radio nasionalnya, The Christian Working Woman, di sekitar empat ratus stasiun radio. Buku keenamnya, "How To Thrive from 9 to 5", menjelaskan bagaimana para wanita dapat melakukan lebih dari sekadar bertahan dalam pekerjaan -- atau di rumah, karena bagi banyak wanita, tempat kerja adalah layaknya tempat peristirahatan. Bergantung pada prinsip-prinsip Injil dan pengamalaman dilema Marta, secara simbolis Whelchel suka merangkul teman-temannya yang sedang berjuang. Dia mengerti kesulitan yang dirasakan beberapa wanita, mereka lebih mengerti bagaimana "meringankan beban" daripada "berkomunikasi" dengan keluarga mereka, atau mereka lebih mengerti tentang kehidupan anak-anak rekan kerja mereka daripada anak-anak mereka sendiri atau mereka tahu tempat kerja mereka lebih sering rapi daripada tempat tinggal mereka sendiri. Dan lebih daripada semuanya itu, mereka harus bersiap-siap untuk membersihkan rumah dan mencuci baju pada akhir pekan. Terkadang satu-satunya irama dalam kehidupan mereka datang dari gema dengungan mesin cuci. Bahkan, banyak yang merasa kehidupan mereka membosankan. Bersandarlah pada Allah dan firman-Nya sebagai tuntunan. Hal ini memang memerlukan waktu -- menyediakan waktu bersama dengan Bapa di surga untuk berbicara pada-Nya dan mendengarkan apa yang ingin dikatakan-Nya pada Anda. Whelchel menyarankan untuk melakukan hal ini sebagai kebiasaan setiap pagi, karena pagi hari, dia percaya, adalah waktu ketika hari Anda dimenangkan atau dikalahkan. "Matius 6:33 ... Anda tidak dapat mengalahkannya," kata Whelchel. "Ketika `Anda mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya`, maka yang lainnya akan berjalan lancar. Karena kita menempatkan Allah sebagai dasar kehidupan sehari-hari dan mengatakan, `Apakah prioritas-Mu hari ini, Tuhan?`" "Menurut saya inilah yang sering kita lewatkan: kita mengira kehendak Allah bersifat jangka panjang, yang tentu saja, benar adanya. Tapi Anda harus menghidupinya setiap hari," katanya. "Anda harus menghadap Allah setiap hari dan berkata, `Ini jadwalku hari ini. Apa yang tidak Kau inginkan di dalam daftar ini? Apa yang kurang dalam daftarku ini dan ingin Kau tambahkan? Di mana aku salah meletakkan prioritasku?`" Berhentilah mencoba melakukan semuanya. Setelah Anda berdoa dan mengatur daftar prioritas Anda, tetaplah pada rencana. Jangan tiba-tiba merasa sangat jijik pada jendela yang suram saat Anda pulang terlambat karena rapat, serta mencuci begitu Anda selesai menyiapkan makan malam. Anda sedang memakai blus. Bukan jubah "superhero". "Bukan berarti kita tidak akan pernah lelah. Bukan berarti kita tidak akan letih. Yesus sering merasa lelah dan letih setelah melakukan tugas dari Bapa, tapi Dia juga mengetahui kapan perlu menarik diri dan menyendiri kemudian mengajak murid-murid-Nya untuk memiliki waktu istirahat serta memulihkan diri, dan Dia juga tahu bagaimana mengatakan tidak," kata Whelchel. "Orang-orang akan berkata, `Mari, ada sebuah kota yang menunggu khotbah-Mu.` Dan Dia akan berkata, `Tidak, aku akan pergi ke kota lain.` Seseorang berkata, `Hakim, putuskan perselisihan antara aku dan saudara laki-lakiku.` Dan Dia berkata, `Tidak, ini bukan tugasku.` Jadi, Yesus tidak mencoba untuk menjadi semua hal untuk semua orang, dan dia mengecewakan orang-orang." "Saya merasa sangat lega, pada akhirnya saya mengerti bahwa Anda tidak dikirim untuk mengecewakan orang, tapi untuk melakukan kehendak Allah, Anda akan mengecewakan orang lain," kata Whelchel. "Anda harus mengerti hal itu dan berkata, `Selama aku menyenangkan Bapa, maka aku tidak perlu khawatir akan apa yang dipikirkan oleh orang lain.`" Tugas apa pun yang Anda rasa perlu dilakukan, cobalah untuk melakukannya sebaik mungkin. Tapi jangan memaksakan diri untuk menjadi sempurna. Bahkan, ketika kadang kala suami atau bos Anda menuntut Anda melakukan sesuatu tanpa kesalahan sama sekali, Kristus tahu hal itu tidak mungkin. "Saya mengenal wanita-wanita yang menghabiskan banyak waktu dan tenaga mereka untuk mencoba menjaga rumah mereka benar-benar sempurna. Bagi mereka, dalam pikiran mereka, itu adalah tanda kesuksesan seorang wanita. Namun, Anda tidak akan menemukannya dalam Injil," kata Whelchel. "Mungkin Anda belajar untuk melepaskan beberapa hal dan berkata, `Kesempurnaan pada akhirnya akan membunuhku di sini.` Sedikit debu di perabotan tidak akan berpengaruh banyak terhadap hidup seseorang." "Itu adalah sebuah tantangan. Percayalah pada saya, saya tidak mengada-ada. Saya hanya tahu bahwa jika saya berusaha melakukan terlalu banyak hal, maka semuanya akan mulai menjadi penderitaan dalam hidup saya: perjalanan saya dengan Allah, hubungan saya dengan orang lain, produktivitas saya, keefektifan saya untuk Allah. Saya merasa dituntut. Saya mulai marah," kata Whelchel. "Dan kemudian saya berhenti dan berkata, `Siapa yang membuatmu melakukan semua ini? Kamu sendirilah yang berusaha menjadi wanita super. Jadi berhentilah!`" Wanita Kristen yang bekerja, akan lebih nyaman dengan rutinitas kerjanya jika setiap hari memiliki dasar saat teduh dengan Allah. Saat-saat ini nilainya akan bertambah setiap waktu. Kemudian, ketika muncul saat untuk mengambil keputusan penting -- haruskah saya pindah kerja; haruskah saya bekerja atau berada di rumah dengan anak saya? -- dia akan tahu prinsip-prisip alkitabiah yang perlu dilaksanakan sebagai ukuran untuk menentukan pilihan-pilihan. Tantangan lain untuk wanita Kristen yang bekerja adalah bagaimana bisa bersaksi secara efektif di tempat kerja. Banyak wanita bekerja di dalam bisnis yang didominasi oleh kaum pria atau di lingkungan yang jelas-jelas anti-Kristen. Bersaksi bagi Kristus bisa menjadi masalah yang menjatuhkan, namun Whelchel menyarankan Yesus sebagai Teladan Anda. Ketika Dia mendekati wanita di sumur (Yohanes 4), Dia tidak mengatakan, "Bertobatlah dan percayalah pada-Ku atau kau akan masuk neraka." Sebaliknya, Dia justru membangun sebuah hubungan, ("Berilah Aku minum." ayat 7), Dia mengeluarkan pernyataan yang menyinggung rasa ingin tahu wanita tersebut, ("tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya." ayat 14), dan kemudian Dia membagikan kebenaran firman Allah padanya ("Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." ayat 26). Whelchel juga menyatakan bahwa bersaksi di tempat kerja berarti melakukan pekerjaan Anda sebaik-baiknya, kata Whelchel. "Saya rasa orang Kristen seharusnya memiliki reputasi bahwa mereka dapat melakukan 110 persen. Mereka melakukan lebih. Mereka memberikan apa yang mereka janjikan pada atasannya. Mereka tidak mencuri waktu dari atasannya. Mereka tidak mengomel dan mengeluh tentang atasannya. Sikap seperti itu sangat berbeda dengan orang-orang lain dalam suatu tempat kerja, sehingga sikap ini dapat menjadi sebuah kesaksian yang nampak jelas." "Setiap hari, pergilah bekerja dengan sikap bersyukur. Saya terus berdoa, `Tuhan, bantu aku untuk selalu dipenuhi dengan rasa syukur, seperti yang dilakukan Paulus.` Karena jika saya setiap hari bekerja dengan hati bersyukur, fokus pada hal-hal yang baik untuk saya -- yang telah Allah lakukan untuk saya, bahwa hidup ini sangat indah, maka saya akan menjadi orang yang positif. Saya akan dipenuhi dengan rasa syukur, dan jelas bahwa hal itu akan menjadi kesaksian bagi orang-orang di sekitar saya." Yesus memerhatikan bagaimana orang bertindak, apa yang mereka katakan. Dia tahu bahwa kata-kata dan perbuatan-perbuatan menunjukkan isi hati mereka. Ingat Marta dan Maria di Betania? Marta sibuk dengan dapurnya, menyiapkan makan malam untuk Tamu pentingnya, berusaha sebaik mungkin memberi kesan yang baik. Sementara itu, di kaki Yesus, saudari Marta -- Maria -- dengan rendah hati dan tenang mendengarkan Allahnya, itu adalah contoh yang berharga dari wanita Kristen bekerja yang merasa terganggu pada zaman dulu dan sekarang. Dan Yesus berkata dalam Lukas 10:41-42, "Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (t/Yohanna) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Christian Women Today Judul asli artikel: A Woman`s Work Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://christianwomentoday.com/workplace/womenswork.html ______________________________________________________________________ - POTRET WANITA MARIA DARI BETANIA WANITA YANG TELAH MEMILIH BAGIAN YANG TERBAIK Diringkas oleh: Novita Yuniarti Kehidupan Maria dari Betania merupakan kisah yang menarik untuk disimak. Mengapa? Karena melalui kisah ini, kita belajar untuk memberikan apa yang terbaik dalam hidup kita kepada orang yang sangat mengasihi kita -- Yesus Kristus. Maria merupakan wanita biasa. Ia memiliki seorang saudara perempuan yang bernama Marta. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah mereka di sebuah tempat yang bernama Betania. Di tempat ini, Yesus dan para murid-Nya mampir ke rumah Marta dan Maria. Selama berada di rumah tersebut, Marta sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk melayani Yesus dan murid-Nya, namun apa yang dilakukan Maria berbeda. Maria memilih untuk duduk diam di dekat kaki Yesus dan mendengarkan setiap hal yang diajarkan Yesus. Ia juga memiliki hati yang haus dan lapar akan firman Tuhan. Hal ini membuat Maria memiliki tujuan hidup yang jelas. Maria sadar bahwa ia adalah ciptaan Allah, sehingga ia berusaha untuk membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Banyak hal yang berubah sejak Maria membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Saat itu, kehidupan Maria dipenuhi dengan firman Tuhan. Maria juga bertumbuh menuju kepada pengenalan yang benar akan Tuhan. Hati Maria juga dipenuhi oleh ucapan syukur. Maria juga seorang wanita yang meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu murni mahal dan menyekanya dengan rambutnya. Maria merupakan satu-satunya orang yang mengerti tentang rahasia Allah. Maria tahu dengan tepat apa yang harus ia lakukan. Bau minyak narwastu tersebut telah menjangkau seluruh dunia -- sampai hari ini. Ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang di dunia saat ini memuji apa yang telah Maria lakukan. Maria adalah wanita yang telah memilih bagian yang terbaik. (t/Novi) Diterjemahkan dan diringkas dari: Judul buku: Her Name Is Woman Judul asli artikel: Mary of Bethany, a Woman with Insight to Choose the Best Penulis: Gien Karssen Penerbit: Navpress, Colorado 1979 Halaman: 167 -- 171 ______________________________________________________________________ - WOMEN TO WOMEN UCAPAN TERIMA KASIH DARI MAR David ditangkap tanggal 21 Januari 2007 dan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara karena melakukan "aktivitas keagamaan ilegal". Ia ditempatkan di sebuah kamp di Uzbekistan Tengah, berjarak 850 km dari keluarganya. Istri dan ketiga orang putri mereka diizinkan menengok David beberapa kali dalam setahun. Kepada seluruh mitra doa Open Doors, Mar, istri David menyampaikan pesan ini. "Kami mengalami kasih dan kesetiaan Tuhan. Ia melindungi dan memberkati kami setiap waktu" "Peristiwa ini sangat traumatis tapi mengandung berkat bagi kami. Karena peristiwa ini kami semakin dekat dengan Tuhan. Saya melihat anak-anak muda semakin sulit diatur, tapi putri-putri saya sangat baik. Mereka rukun dan saling menguatkan. Pelajaran di sekolah juga baik. Sering saya membawa anak-anak ke penjara. Mereka harus bertemu ayahnya dan mengerti kalau David bukan penjahat, ia menderita bagi Yesus" "David sering sakit-sakitan tapi sekarang keadaannya membaik. Ia harus bangun pagi-pagi dan bekerja keras. Ketika tak ada lagi kekuatan untuk berdoa, ia merasa ada orang-orang yang mendukungnya dalam doa. Ia fokus pada Tuhan dan keluarga, inilah yang membuatnya bisa kuat di dalam penjara." "Petugas menyita Alkitabnya, tapi sekarang ia mencatat ayat-ayat yang bisa ia hafalkan dalam sebuah buku. Ia ingin bisa memiliki Alkitab tapi tidak mendapat izin." "Sering kali sulit bagi saya untuk berpisah dari David. Saya sering mengingatkan teman-teman di gereja untuk menghargai waktu mereka bersama suami. Kita tidak sadar betapa pentingnya hal tersebut, sampai suatu ketika suami kita tidak ada di dekat kita dan kita mulai merasa kehilangan." "Terima kasih saya ucapkan bagi Saudara-Saudari yang telah berdoa bahkan berpuasa dan mendukung kami sekeluarga. Sekarang saya mengerti makna SATU TUBUH yang ditulis dalam Alkitab. Ketika satu bagian menderita, seluruh bagian turut menderita." Catatan: Women to Women adalah pelayanan kaum perempuan Open Doors, menggerakkan kaum perempuan untuk berdoa dan melayani kaum perempuan dari gereja yang teraniaya. Hubungi Open Doors < http://www.opendoors.org/ > hari ini untuk mendapatkan informasi dan keterangan bagaimana pelayanan kaum perempuan di gereja Saudara dapat dikuatkan dan diberkati melalui kesaksian dari kaum perempuan dari gereja yang teraniaya. Diambil dari: Nama buletin: Open Doors: Frontline Faith Edisi: Maret -- April 2009 Penerbit: Yayasan Open Doors, Jakarta 2009 Halaman: 4 ______________________________________________________________________ - EDISI BERIKUTNYA Pelanggan yang setia jangan lupa membaca edisi e-Wanita bulan Mei dengan topik Single. Adapun temanya adalah: - e-Wanita 11: Wanita dalam Penantian - e-Wanita 12: Memahami Kehendak Allah Kami juga mengajak Pelanggan dan Pembaca e-Wanita sekalian untuk mengirimkan cerita, kesaksian, dan pokok doa. e-Mail Anda akan kami publikasikan setiap bulannya melalui kolom Surat Anda, supaya menjadi berkat bagi orang lain. Kami tunggu e-Mail Anda di meja redaksi yang beralamat: ==> wanita(at)sabda.org Selamat melayani, Tuhan memberkati! ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi: <wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Yohanna Prita Amelia Staf Redaksi: Novita Yuniarti dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-Wanita 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/ ________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |