Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/106

e-Wanita edisi 106 (18-4-2013)

Peran Istri (2)

_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
                       TOPIK: Peran Istri (2)
                        Edisi 106/April 2013
                         
e-Wanita -- Peran Istri (2)
Edisi 106/April 2013

Salam kasih,

Allah memiliki rencana yang indah dalam setiap keluarga, dan istri 
adalah rekan sekerja Allah untuk mewujudkan rencana tersebut bersama 
dengan suami dan anak-anaknya. Lalu, bagaimana peran seorang istri, 
khususnya dalam rumah tangga? Bagaimana ia seharusnya bersikap 
terhadap suami dan anak-anaknya? Dan, bagaimana melalui perannya 
tersebut seorang istri dapat menjadi berkat bagi keluarganya? Edisi 
ini akan melengkapi pembahasan dari edisi sebelumnya mengenai peranan 
seorang istri Kristen ditinjau dari sudut pandang kekristenan. Semoga 
melalui kedua edisi yang kami terbitkan bulan ini, Sahabat wanita kian 
memperoleh pemahaman yang lebih utuh mengenai peran seorang istri yang 
dikehendaki Allah. Selamat membaca, Tuhan memberkati!

Staf Redaksi e-Wanita,
N. Risanti
< http://wanita.sabda.org/ >


               DUNIA WANITA: PERAN IBU RUMAH TANGGA

Dalam penelitian terakhir tentang masalah rumah tangga, keberhasilan 
dalam pernikahan dan kebahagiaan keluarga sebagian besar bergantung 
pada peranan seorang ibu. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka merasa 
bahwa pekerjaan ini tidak memuaskan, tidak menarik, dan sudah 
ketinggalan zaman. Sebab, pada zaman modern ini, mereka merasa perlu 
untuk merangkap suatu peranan penting di tengah-tengah masyarakat. 
Mereka berpikir bahwa mengurus rumah tangga hanya memerlukan sedikit 
pikiran dan menjadi seorang pengatur rumah tangga adalah sesuatu yang 
membosankan, malahan dianggap sebagai suatu kebodohan.

Jadi, para ibu rumah tangga melepaskan diri dari tugasnya dan mencari 
persamaan hak dengan kaum pria. Bahkan, adanya persaingan untuk 
mendapatkan kehormatan di tengah-tengah masyarakat, pernah membuat 
seorang wartawan di suatu negara menganjurkan supaya seorang ibu rumah 
tangga yang tinggal di rumah untuk mengasuh keluarga, diberi pensiun 
oleh negara karena jasa-jasanya yang penting bagi masyarakat.

Jika dilihat secara terbuka dan dengan jujur, peranan ibu rumah tangga 
itu lebih dalam dan lebih sulit daripada apa yang disadari mereka dan 
diakui oleh suami, yaitu menciptakan suatu rumah tangga dan keluarga 
yang bahagia. Sebuah rumah tangga adalah tempat anggota-anggota 
keluarga belajar bersama. Di dalam rumah tangga, pelajaran dasar yang 
penting bagi keluarga diajarkan. Rumah tangga juga menjadi tempat 
anggota keluarga bertumbuh dan belajar bersama-sama. Di dalamnya, satu 
keluarga hidup bersama-sama.

Sebagai ibu rumah tangga, kita perlu bertanya, "Apakah kebutuhan-
kebutuhan keluarga saya? Bagaimana suasana rumah tangga bisa 
mempengaruhi anggota-anggota keluarga saya?" Jadikanlah rumah Anda 
suatu tempat perteduhan yang di dalamnya setiap anggota keluarga 
mendapatkan ketenteraman di tengah-tengah kesibukan luar. Seorang ibu 
rumah tangga perlu menciptakan dan memberikan kenangan-kenangan yang 
mengesankan dan menggembirakan bagi anak-anak supaya pada masa dewasa, 
mereka selalu teringat akan hal itu sehingga menjadi inspirasi bagi 
mereka apabila kesukaran hidup menghadapi mereka.

Bagaimana Anda dan saya bisa menjadi seorang ibu rumah tangga yang 
sukses? Berikut beberapa usul yang bisa membantu kita:

a. Kita harus bersemangat, selalu mengharapkan yang baik dan yang 
   menguntungkan bagi kebahagiaan hidup keluarga kita. 
b. Kita harus mengartikan dan mengerti peranan kita dalam rumah tangga. 
   Peran utama kita ialah hidup bagi Tuhan, menolong suami, anak-anak, 
   dan tugas-tugas kita, baik di kantor maupun di gereja. Kesemuanya itu 
   dikerjakan hanya bagi kemuliaan Tuhan. 
c. Kita harus menghidupkan iman kita. Anak-anak kita dan orang lain 
   juga akan melihatnya. Kita akan menjadi saksi yang hidup dan baik bagi 
   Tuhan. 
d. Berikan tempat yang layak bagi Tuhan Yesus Kristus sebagai pusat 
   keluarga. Dialah Tuhan kita semua. 
e. Jadikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Raja atas kehidupan Anda 
   dan keluarga. Adapun kesombongan dan sikap mementingkan diri sendiri 
   akan merobohkan kesejahteraan keluarga.

Jika keluarga Anda jauh dari apa yang diharapkan, cobalah 
memperbaikinya dengan menerapkan beberapa anjuran sebagai berikut.

a. Serahkan diri Anda untuk mencapai tujuan, yaitu untuk menguatkan 
   keluarga Anda, saling mengasihi, dan saling menarik.

b. Teladani keluarga-keluarga berhasil yang Anda kenal atau ketahui. 
   Anda melihat dengan sedikit pengecualian bahwa keluarga-keluarga 
   yang  berhasil adalah keluarga yang membaca Alkitab, berdoa, dan 
   mempraktikkan iman mereka. Keluarga yang berhasil dikuasai oleh Roh 
   Kudus.

c. Menetapkan tujuan-tujuan, sasaran, atau pengharapan untuk dicapai. 
   Ingat bahwa kegagalan tidaklah sama dengan keputusasaan.

d. Beranikan diri untuk membina keluarga agar keluarga Anda memiliki 
   moral yang tinggi. Buatlah peraturan-peraturan, seperti tidak boleh 
   menonton TV yang menampilkan kejahatan dan kekejaman, musik rock dan 
   pop, dan sebagainya yang akan mengganggu ketenteraman dan kesehatan 
   watak keluarga.

e. Belajar mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Misalnya, jika 
   ada kesulitan tanyakan, "Mengapa hal ini terjadi? Apakah saya turut 
   berperan dalam timbulnya persoalan ini? Apakah iman kami hidup?" 
   Dengan menyelidiki jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, 
   Anda akan mengenali penyebabnya sehingga tindakan seperlunya dapat 
   dilakukan untuk menyelesaikannya.

f. Mengawasi suasana alam pikiran keluarga, apakah merugikan atau 
   menguntungkan. Misalnya, jika ada keluhan atau kurang menghargai 
   orang lain, suasana seperti itu merugikan. Jika ada ucapan-ucapan 
   pujian atau penghiburan terhadap orang lain, suasana seperti itu 
   menguntungkan.

g. Tuhan Yesus Kristus harus memerintah dan menjalankan rumah tangga. 
   Dialah Kepala keluarga yang Agung. Ayah dan ibu serta anak-anak 
   adalah pelaksananya.

Kesimpulan

Mintalah Tuhan Yesus menjadi Tuhan bagi keluarga Anda, dan berikanlah 
kesempatan kepada-Nya untuk mengurus rumah tangga Anda, dan biarkan 
Roh Kudus menguasai setiap anggota keluarga Anda.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Wanita Kristen dalam Menghadapi Pergumulan Hidup
Judul bab: Khusus untuk Ibu Rumah Tangga
Penulis: Dr. Ruth F. Selan
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1993
Halaman: 55 -- 57


           KESAKSIAN WANITA: DIPULIHKAN DARI KEHANCURAN

Aku adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak. Aku 
bekerja di sebuah perusahaan garmen selama sepuluh tahun. Aku teringat 
peristiwa enam tahun yang lalu, yang membuat hatiku kecut.

Saat itu, usia rumah tanggaku memasuki tahun yang ke-15. Perubahan 
emosi menyebabkan aku dan suami sering bertengkar sehingga keadaan 
keluarga menjadi kacau balau. Karena keadaan rumah tangga seperti 
neraka di dunia, akhirnya kami memutuskan untuk hidup berpisah. Aku 
bertugas menjaga anak-anak dan suami berkewajiban memberikan kebutuhan 
keluarga tiap bulan.

Setelah hidup berpisah, aku diperkenalkan oleh teman untuk bekerja di 
perusahaan garmen tempat aku bekerja sekarang. Aku selalu 
menyembunyikan bahwa sebenarnya aku wanita yang hidup terpisah dengan 
suami. Hal itu aku lakukan untuk menghindari pertanyaan dari rekan-
rekan kerja.

Meskipun aku sendirian menjaga anak-anak, aku merasa senang karena 
terhindar dari kekesalan hati yang selalu timbul akibat ulah suami. 
Apalagi sekarang aku sudah memiliki pendapatan tetap, selain aku juga 
memperoleh bantuan dari suami. Suatu ketika, suamiku sudah tidak mau 
memenuhi kewajibannya tiap bulan, yang menimbulkan pertengkaran 
terjadi kembali. Sekali lagi, hatiku risau dan cepat marah, apalagi 
aku takut bila terjadi perampokan dan sebagainya sehingga aku sering 
tidak bisa tidur di malam hari.

Majikanku, Ibu Tan, selalu mengabarkan Injil kepadaku, dan di 
perusahaan diputar kaset-kaset penginjilan. Persekutuan dilakukan 
sesudah makan siang, tetapi aku selalu menolak untuk ikut. Melihat 
sikapku yang keras, Ibu Tan tidak pernah memaksa, tetapi ia meminta 
dengan hormat agar aku memperbolehkan anak-anakku mengikuti kebaktian 
sekolah minggu.

Setelah beberapa lama, aku sangat heran melihat perubahan yang terjadi 
pada anak-anakku. Mereka menjadi anak yang penurut dan baik. 
Perhatianku atas perubahan yang terjadi pada anak-anakku menyebabkan 
aku memiliki perhatian terhadap kekristenan, namun kekerasan hatiku 
tetap kuat untuk tidak mengikuti kebaktian mereka.

Majikanku tidak kekurangan akal, ia mengubah persekutuan siang menjadi 
persekutuan dengan Bahasa Inggris. Karena aku sangat ingin belajar 
bahasa, maka aku mulai mengikuti persekutuan itu. Persekutuan itu 
diselingi puji-pujian, doa, dan menghafalkan ayat-ayat Alkitab. Bagi 
yang bisa menghafal dengan baik dalam Bahasa Inggris akan diberi 
hadiah. Karena aku ingin mendapat hadiah itu untuk anak-anakku, aku 
mulai menghafal ayat-ayat Alkitab.

Tanpa aku sadari, dengan membaca Alkitab, firman Tuhan telah berada 
dalam hatiku. Jadi, melalui kebaktian kebangunan rohani yang aku 
ikuti, aku mengambil keputusan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru 
Selamat pribadiku. Setelah 5 tahun aku mengenal Injil, aku mengikuti 
kursus pemuridan dan memperoleh lebih banyak tentang Injil Tuhan. 
Dengan pengenalan yang lebih dalam, aku merasa menjadi umat Kristen 
yang tidak memiliki kesaksian karena aku adalah wanita yang berpisah 
dengan suami. Hal yang membuat aku sangat sedih dan menaruhnya di 
dalam doa.

Puji Tuhan, Ia telah mendengar doa-doaku. Rencana Tuhan sungguh ajaib, 
secara kebetulan aku bertemu dengan suamiku. Melihat perubahan sikap 
dan perhatianku, suamiku mulai berusaha mendekati dan memulihkan 
hubungan perkawinan kami yang sudah hancur. Akhirnya, hidup perpisahan 
yang sudah enam tahun berjalan, dapat pulih kembali sesuai rencana 
Tuhan yang sangat agung.

Kata Bijak: "Aku percaya rencana-Mu sangat indah dalam hidupku Tuhan, 
walaupun hidupku jauh dalam kegelapan. Rencana-Mu sangat indah dan 
sempurna bagi hidupku, terima kasih Tuhan."

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Jalan Tuhan Terindah
Penulis: Pdt. Paulus Daun, M.Div, Th. M
Penerbit: Yayasan Daun Family, Manado
Halaman: 101 -- 103

Catatan: Artikel ini juga dapat Anda baca di situs KEKAL 
< http://kesaksian.sabda.org/dipulihkan_dari_kehancuran > dan situs 
Wanita Kristen < http://wanita.sabda.org/dipulihkan_dari_kehancuran >.


    STOP PRESS: PEMBUKAAN KELAS PESTA GURU SEKOLAH MINGGU (GSM) 
                   PERIODE JULI/AGUSTUS 2013

Anda guru sekolah minggu? Anda terbeban dalam pelayanan anak? Anda 
ingin terus diperlengkapi dalam melayani di sekolah minggu? Anda rindu 
mengembangkan talenta Anda dalam bidang pelayanan anak untuk kemuliaan 
nama Tuhan?

Yayasan Lembaga SABDA kembali membuka kelas Guru Sekolah Minggu (GSM) 
periode Juli/Agustus 2013 melalui program Pendidikan Studi Teologi 
Awam (PESTA) bagi Anda yang terlibat dan terbeban dalam pelayanan 
anak. Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (email) dan akan 
berlangsung mulai tanggal 15 Juli -- 23 Agustus 2013.

Daftarkanlah diri Anda sekarang juga ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-
christ.net >. Pendaftaran ditutup pada tanggal 10 Juni 2013. Jangan 
lewatkan kesempatan ini karena kelas terbatas hanya untuk 20 orang 
peserta saja. Tidak dipungut biaya!

Untuk melihat materi yang akan dipelajari dalam kelas PESTA GSM ini, 
silakan mengakses URL berikut ini.

==> http://pesta.sabda.org/gsm_sil


Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org