Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/115 |
|
e-Wanita edisi 115 (6-9-2013)
|
|
_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________ TOPIK: Mengasihi Anak Edisi 115/Agustus 2013 e-Wanita -- Mengasihi Anak Edisi 115/September 2013 Salam kasih, Seorang wanita yang sudah menikah tentu memiliki tanggung jawab lebih banyak dalam keluarga. Apalagi jika ia sudah menjadi seorang ibu. Ia harus dapat mendampingi suami dan mengasihi anak-anak. Ini merupakan anugerah, sekaligus tugas yang tidak mudah. Suami adalah mitra yang harus didukung dan anak-anak adalah titipan Tuhan yang harus dikasihi dan dibimbing sesuai kehendak Tuhan. Seperti apakah kasih yang harus kita tunjukkan kepada anak-anak? Tentu saja kasih yang nyata, bukan sekadar teori. Kita harus mewujudkannya dalam perbuatan yang dapat dilihat dan dirasakan. Salah satunya dengan menyediakan waktu bagi mereka. Nah, untuk mendalami topik ini, kami mengajak Anda untuk membaca artikel yang mengajarkan tentang bagaimana mengasihi anak-anak. Selain topik ini, kami juga menghadirkan pembahasan singkat tentang tokoh wanita bijak dalam Alkitab yang pantas dicermati dan diteladani. Dia adalah seorang istri dan mertua yang tegar. Sekalipun kehilangan orang-orang yang dikasihinya, ia tidak meninggalkan Tuhan, Allahnya. Siapa dia? Anda tentu tahu jawabannya. Pastikan jawaban Anda benar. Selamat menyimak sajian kami. Pemimpin Redaksi e-Wanita, S. Setyawati < setya(at)in-christ.net > < http://wanita.sabda.org/ > DUNIA WANITA: KASIH Diringkas oleh: S. Setyawati Terkadang, anak-anak menjadi nakal untuk mendapatkan perhatian. Ada banyak orang tua yang lebih tergugah oleh kelakuan yang buruk daripada yang baik. Oleh karena itu, ketika anak kita ingin mendapatkan perhatian kita dan menikmati kebersamaan dengan kita, ia akan melakukan keanehan-keanehan dan kenakalan-kenakalan yang ekstrem. Bagi anak-anak maupun remaja, bukti kasih orang tua dapat ditunjukkan dengan menyediakan waktu bersama mereka, entah itu waktu untuk bermain bersama, memasak bersama, maupun mendengarkan mereka ketika mereka ingin bercerita kepada kita. Sebenarnya, ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengekspresikan kasih Anda kepada anak-anak Anda. Untuk memenuhi kebutuhan anak akan kasih, Anda perlu menyediakan waktu bagi mereka. Walaupun anak-anak tidak harus selalu mendapatkan prioritas dalam segala hal, namun tidak bijaksana juga apabila keperluan mereka ditempatkan pada urutan terakhir. Anak yang tidak merasa bahagia ketika berada di rumah, biasanya tidak akan betah tinggal di rumah. Ketika anak tidak merasakan suasana bahagia dan menyenangkan di rumah, ia akan mencari kesenangan di luar rumah. Ia akan lari dari rumah untuk mendapatkan hiburan, teman, guru, dan teladan. Padahal, hal ini seharusnya dapat dipenuhi oleh orang tua, baik ayah maupun ibu. Oleh karena itu, bersama suami, istri harus berusaha dengan segenap kekuatannya untuk menjadikan rumah sebagai pusat kebahagiaan anak dan kenangan manis seumur hidupnya. Percayalah, tuntutan yang diminta anak agar ia bahagia sebenarnya tidak terlalu banyak. Ia hanya ingin dibesarkan dengan cara yang teratur dan layak. Namun, kalau hal itu diabaikan, kebutuhan anak untuk dikasihi tidak akan terpenuhi. Hukuman menuntut adanya tindakan fisik, demikian juga dengan kasih. Sentuhan adalah cara yang paling efektif untuk menyatakan kasih dibandingkan dengan cara- cara lain. Itulah sebabnya, mendekap seorang anak memberikan kesan yang lebih dalam daripada yang dihasilkan oleh ucapan. Karena itu, pangkuan ayah dan ibu seharusnya sudah menjadi tempat yang biasa untuk anak. Selain itu, dengan memberikan pelukan hangat kepada anak, dapat membuat anak merasa nyaman, diterima, dan dikasihi. Tata tertib yang teguh dan keras sekalipun dapat berjalan beriringan dengan kasih sayang yang lemah lembut dan pelukan hangat. Melalui kedua hal tersebut, anak dapat merasakan perhatian dan kasih sayang orang tua. Kita dapat mengasihi anak-anak kita tanpa mengeluarkan banyak uang, tenaga, pemikiran, dan perlengkapan. Namun, kita tidak dapat mengungkapkan kasih sayang kita tanpa menyediakan waktu khusus untuk itu. Oleh karena itu, usahakan untuk menyediakan waktu secara teratur dan tidak terburu-buru untuk meninggal anak ketika dia berbicara kepada kikta. Namun sayangnya, zaman sekarang banyak orang tua yang lebih memilih memberikan sejumlah uang sesuai yang diminta anak-anaknya tanpa batas, tetapi sangat pelit saat dimintai waktu untuk menemani mereka. Banyak orang tua, baik ayah maupun ibu, yang lebih sibuk mengerjakan tugas pekerjaannya. Dan, dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan bersama, mereka mengorbankan waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk berkumpul bersama anak- anak. Menyisihkan waktu untuk anak-anak tidak berarti bahwa Anda harus selalu memenuhi permintaan mereka dan memasuki kegiatan-kegiatan mereka walaupun ada kalanya orang tua boleh berbuat demikian. Terkadang, melibatkan anak dalam kegiatan orang tua juga dapat membuat anak semangat dan merasa "dimanusiakan". Jadi, mengizinkan anak-anak untuk menikmati apa yang disukainya saat melakukan kegiatan bersama Anda itu sangat perlu. Kegiatan bersama antara Anda dan anak- anak Anda dapat mengikat Anda dan anak-anak menjadi satu di dalam kasih. Pada umumnya, kebanyakan orang tua, apalagi seorang ibu, tidak akan pernah berpikir sedetik pun untuk mengabaikan kebutuhan hidup yang memang diperlukan anak-anaknya, seperti makanan yang sehat, pakaian, perawatan pengobatan yang memadai, dan pendidikan. Bahkan, karena tuntutan zaman, orang tua malah menyediakan lebih banyak daripada yang diperlukan anak. Banyak orang tua yang menyediakan materi yang melimpah kepada anak-anak sebagai pengganti kebersamaan mereka dengan anak-anak, atau sebagai "kompensasi" untuk membayar rasa bersalah mereka karena tidak dapat memberikan diri mereka dengan sungguh-sungguh kepada anak-anak. Padahal, di sisi lain, ketamakan seorang anak harus dikekang dengan tata tertib. Anak harus diberi tahu bahwa kemakmuran adalah kesempatan untuk bersyukur kepada Allah dan untuk mengambil bagian dalam mendukung pekerjaan-Nya, serta untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung. Kemakmuran bukanlah kesempatan untuk berlagak perlente dan berfoya-foya dalam setiap segi kehidupan. Orang tua seharusnya memberikan teladan nyata dalam hal ini. Anak-anak dalam keluarga Kristen perlu belajar bahwa ketika kita bisa membeli sesuatu, itu bukan pertimbangan terakhir. Kita harus mengeceknya dengan pertanyaan penting dan mendasar, "Apakah Tuhan berkenan apabila kita membeli sesuatu?" Ini perlu ditanamkan kepada anak-anak karena Tuhanlah yang empunya semua harta yang kita kelola. Bukanlah sesuatu yang bijak apabila kita memberikan barang-barang pribadi yang terlalu berlebihan kepada anak-anak. Setengah jam mendengarkan anak berbicara atau makan di luar bersama seluruh keluarga, akan lebih berhasil untuk menyatakan kasih yang sejati daripada menambah tumpukan mainan di keranjang anak Anda. Selain itu, humor juga perlu diselipkan untuk membuat kehidupan keluarga yang berhasil. Selain itu, seorang anak harus diperlakukan secara sopan dengan kata "Tolonglah" dan "Terima kasih". Pujian yang tulus pun sangat berguna bagi anak yang sedang bertumbuh. Para orang tua juga perlu mendengarkan suaranya sendiri saat mereka berbicara kepada anak-anaknya. Bila teriakan keras tidak berhasil untuk menuntun anak, pendekatan yang sopan namun tegas biasanya akan menghasilkan tanggapan yang lebih positif. Cara-cara ini memang bukan ukuran yang mutlak atau sempurna, namun itu semua dapat diaplikasikan untuk menggambarkan bahwa kasih sayang dibentuk oleh banyak hal kecil. Kasih sayang kepada anak adalah saat-saat yang dilalui bersama, ciuman sambil lalu, pergi ke taman rekreasi bersama keluarga, berolahraga bersama-sama, bernyanyi di sekeliling meja makan ketika salah seorang anak berulang tahun, menyatakan pujian untuk pacar anak kita, doa bersama supaya besok anak Anda dapat belajar dengan baik di sekolah, meletakkan koran/majalah lalu mendengarkan anak berbicara, membelai rambutnya, mengusap air matanya, dan doa bersama pada jam tidur. Menjadi orang tua merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Itulah sebabnya, Allah menyediakan petunjuk-petunjuk yang jelas untuk menolong kita melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Akhirnya, para wanita dan orang tua, mari kita ajar, tertibkan, dan kasihi anak-anak kita. Mari kita bawa berkat bagi mereka dan doakan agar mereka menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Diringkas dari: Judul asli buku: The Christian Family Judul buku terjemahan: Keluarga Kristen Judul bab: Peraturan Allah untuk Orang Tua Penulis: Larry Christenson Penerjemah: -- Penerbit: Buku Betania, Semarang Halaman: 112 -- 118 POTRET WANITA: NAOMI Disadur oleh: S. Setyawati Tokoh wanita dalam Perjanjian Lama ada banyak, salah satunya adalah Naomi. Siapakah Naomi? Naomi adalah istri Elimelekh. Nama Naomi memiliki arti "kesukaanku, manis, dan menyelenggarakan". Ia memiliki dua anak laki-laki yang bernama Mahlon dan Kilyon (Rut 1:2). Dari kedua putranya itu, ia mendapatkan menantu Orpa dan Rut (Rut 1:4-5). Suatu saat, karena ada kelaparan di negerinya, Betlehem-Yehuda, Naomi bersama suami dan kedua anak dan menantunya pergi mengungsi ke Moab (Rut 1:2). Akan tetapi, belum lama ia tinggal di Moab, suaminya meninggal dunia. Lalu, disusul juga oleh kedua anak laki-lakinya. Dengan begitu, Naomi hanya tinggal bersama dua menantu perempuannya. Karena peristiwa yang dialaminya, Naomi menyebut dirinya sendiri Mara (yang dalam Bahasa Ibrani berarti `pahit`, Rut 1:20-21). Setelah peristiwa yang menyedihkan itu, Naomi memutuskan untuk kembali kepada bangsanya dan menganjurkan kedua menantunya untuk kembali ke negeri asal mereka masing-masing agar dapat menikah lagi. Salah satu menantunya, Orpa, menuruti apa yang disarankan oleh Naomi. Sedangkan Rut, menantunya yang lain, memutuskan untuk tetap menemaninya. Naomi inilah yang memperkenalkan Rut dengan Boas, sanaknya. Setelah itu, mereka menikah. Dari pernikahan mereka, lahirlah Obed, yang kemudian dianggap sebagai anak Naomi. Dan, dari Obed inilah lahir keturunan Daud. Demikianlah, Naomi, seorang wanita yang tegar dan menaruh hormat kepada Allah. Sekalipun kehilangan orang-orang terkasih, ia mendapatkan pemulihan dan namanya pun tercatat dalam Alkitab. Bahkan, dari padanya lahirlah orang-orang yang berpengaruh di dunia. Disadur dari: Nama situs: Alkitab SABDA Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Naomi Penulis: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 22 Agustus 2013 STOP PRESS: BERGABUNGLAH DENGAN FACEBOOK WANITA Anda ingin mendapatkan berbagai bahan kekristenan yang berkualitas sehubungan dengan dunia wanita? Segeralah bergabung dalam fanspage Facebook e-Wanita dan temukan berkatnya! Alamat Facebook e-Wanita < http://fb.sabda.org/wanita > Melalui Facebook e-Wanita, Anda akan mendapatkan berbagai bahan seperti artikel, tip, renungan, kesaksian, dan biografi tokoh wanita Kristen, yang dapat membantu Anda bertumbuh dalam iman, keluarga, karier, pengasuhan anak, dan pelayanan. Tidak perlu ragu-ragu, segeralah bergabung dengan komunitas e-Wanita Kristen sekarang juga. Kontak: wanita(at)sabda.org Redaksi: S. Setyawati, N. Risanti, dan Novita Y. Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |