Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/128

e-Wanita edisi 128 (19-6-2014)

Pola Pendidikan Kaum Wanita

_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
                 TOPIK: Pola Pendidikan Kaum Wanita
                        Edisi 128/Juni 2014

e-Wanita -- Pola Pendidikan Kaum Wanita
Edisi 128/Juni 2014

Salam damai,

Apakah benar bahwa wanita tidak perlu mengenyam pendidikan hingga 
tingkat tinggi? Benarkah beberapa pola pendidikan di Indonesia masih 
membatasi wanita untuk berkembang? Apa pendapat Anda tentang hal ini?

Sejak awal penciptaan, wanita diciptakan untuk menjadi penolong yang 
sepadan bagi pria. Oleh karena itu, wanita sudah selayaknya 
mendapatkan kesempatan yang sama besar dengan kaum pria untuk 
mengenyam pendidikan. Namun, sekalipun wanita berhak memiliki 
pendidikan tinggi, tetapi ia harus tetap menyadari peran dan kodratnya 
sebagai wanita. Dalam edisi ini, Anda dapat menyimak tentang 
pentingnya menjadi wanita yang terpelajar dan kisah seorang wanita 
yang peduli terhadap pendidikan bagi kaum wanita. Kiranya sajian kami 
semakin memperkaya kaum wanita untuk berkarya di dunia, khususnya 
dunia pendidikan. Selamat membaca.

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://wanita.sabda.org/ >


   DUNIA WANITA: MENGAPA SEORANG WANITA KRISTEN HARUS TERPELAJAR?

Bagi banyak wanita, pendidikan tinggi adalah sesuatu yang biasa. Bagi 
sebagian orang, sebuah pertanyaan: Apa yang sesungguhnya dikatakan 
firman Tuhan tentang hal itu? Apa yang Tuhan kehendaki atas putri-
putri-Nya yang berharga di dunia zaman modern ini? Untuk menjawab 
pertanyaan ini, mari kita bersama-sama menyelam ke dalam kebenaran 
alkitabiah dari Amsal 31 dan dampak besar yang masih dimilikinya pada 
kehidupan kita saat ini.

Pendidikan Akademik

Bidang pertama pendidikan yang akan kita kupas adalah pendidikan 
akademik. Meskipun studi akademis mungkin bukan kesukaan kita, studi 
akademis sangat bermanfaat. Dalam Amsal 31:10-31, kita melihat banyak 
contoh dari seorang wanita saleh yang menggunakan pengetahuan 
aritmatika, bahasa (Ibrani), kitab suci (Taurat), dan pengetahuan 
lainnya yang dipelajari, seperti kesehatan atau mungkin akuntansi, 
untuk kebaikan suaminya, anak-anaknya, para pedagang, dan orang 
miskin.

Dalam ayat 16, ia "menginginkan ladang dan membelinya", dan dalam ayat 
18, ia "tahu bahwa pendapatannya bagus". Perhatikan bahwa hanya 
seorang wanita dengan pengetahuan akademiklah yang bisa melakukan hal-
hal ini. Juga dalam ayat 26, ia "membuka mulutnya dengan hikmat, dan 
perkataannya adalah ajaran kebaikan". Wanita ini dikenal karena 
"hikmatnya" dan "ajaran kebaikan" dalam kata-katanya. Suaminya "duduk 
di antara para tua-tua negeri" dan hasil pekerjaannya sendiri 
"membuatnya dipuji di pintu-pintu gerbang" (ayat 23 dan 31)! Hai 
Wanita muda, apakah Anda mengetahui bahwa pengetahuan akademik Anda 
dapat mendatangkan "pujian di pintu gerbang" bagi Anda?

Pendidikan Domestik

Bidang yang kedua adalah pendidikan domestik. Pendidikan domestik kita 
terdiri atas bidang-bidang minat dan keterampilan tambahan yang kita 
kelola. Mungkin saja memasak, menjahit, menyanyi, menari, bermusik, 
berbicara, menggambar, membuat kerajinan atau kegiatan memperkaya yang 
lain. Kita semua memiliki karunia dan talenta, begitu pula wanita 
dalam Amsal 31! Pada ayat 13, 19, 22, dan 24, kita melihat anugerah 
yang dibawanya kepada keluarganya saat ia "bekerja dengan tangannya", 
"membuat permadani untuk dirinya sendiri [misalnya merajut selimut]", 
"menjual pakaian linennya", dan "menyediakan ikat pinggang bagi 
pedagang [misalnya menyediakan produk-produk untuk pameran kerajinan 
lokal]". Dia juga "membawa makanannya dari jauh [misalnya menjual 
makanan dari makanan alami dan organik di koperasi]", "menyediakan 
makanan bagi keluarganya", "menanami kebun anggur [misalnya menanami 
taman atau petakan bunga]", dan "mengawasi segala hal dalam rumah 
tangganya".

Jika contoh seorang wanita saleh yang alkitabiah melatih dirinya 
secara domestik dan akademik, bukankah kita seharusnya berusaha untuk 
melakukan setiap kegiatan yang patut dipuji, seperti yang dia lakukan? 
Sebagai wanita muda yang berkenan di hati Allah, kita mempersiapkan 
diri kita sendiri untuk menjadi seperti semua yang Tuhan rencanakan 
bagi kita, termasuk menikah dengan pria yang berkenan di hati Allah. 
Segala sesuatu yang kita latih pada diri kita sendiri saat ini, suatu 
hari nanti pasti mendatangkan "hal baik" bagi calon suami kita, dan 
bukan membahayakan di sepanjang hidupnya! Saya bersyukur kepada Tuhan 
karena Ia memberi kita contoh yang baik dalam firman-Nya untuk 
diikuti!

Pendidikan Rohani

Bidang ketiga dari pendidikan adalah pendidikan rohani. Ini adalah 
bidang paling penting dari ketiganya. Mengapa? Sebab, kehidupan rohani 
kita merupakan dasar bagi setiap bagian kehidupan kita yang lain. Cara 
Anda menyelesaikan masalah matematika Anda, memanggang setumpuk kue 
atau bernyanyi dalam paduan suara, semua bertumpu dan bertumbuh dari 
kondisi perjalanan Anda dengan Tuhan. Wanita dalam Amsal 31 dengan 
jelas menempatkan pengabdiannya kepada Tuhan terlebih dahulu, agar 
suami dan anak-anak berdiri dan menyebutnya "diberkati"! Dia berusaha 
menunjukkan pengabdiannya kepada Tuhan, kepada orang miskin dan yang 
tertindas (ayat 20), kepada keluarganya (ayat 21 dan 27), dan 
Tuhannya. Ia dipuji karena melebihi semua orang yang lain dalam ayat 
29.

Giliran Kita, Sebagai Wanita Muda yang Saleh

Wanita dalam Amsal 31 adalah sebuah contoh bagi kita semua, tetapi 
contoh hidupnya bukanlah satu-satunya contoh. Hidup Anda terlihat 
secara terbuka, entah Anda menghendakinya atau tidak. Orang-orang 
mengamati untuk melihat bagaimana Anda tetap dapat mengutamakan Yesus 
di dunia yang di dalamnya Yesus tidak lagi diakui. Pendidikan kita 
adalah seperti kunci -- sebuah kunci untuk membuka pintu-pintu dunia, 
untuk menjangkau ke dalam kehidupan masyarakat dan membuat perbedaan.

Sudah menjadi pendapat umum bahwa seseorang tidak dapat berbuat banyak 
tanpa pendidikan. Meskipun pada saat itu berusaha untuk mendapat gelar 
sarjana, diploma medis, atau sertifikat mengajar mungkin tampak 
seperti membuang-buang waktu, ini adalah saat yang baik demi Kerajaan 
Allah!

Hai Wanita muda, jangan menahan diri Anda sendiri untuk mendapatkan 
pendidikan yang baik! Ini adalah suatu anugerah dari Bapa kita, dan 
pada gilirannya akan memberkati dunia zaman modern di sekitar kita. 
Persiapan-persiapan kita untuk melanjutkan pendidikan akademik, 
pendidikan dalam mengatur rumah tangga, dan pendidikan rohani kita di 
tingkat perguruan tinggi tidak hanya akan memberi kita lebih banyak 
pengaruh demi Kristus, tetapi juga akan memberi jaminan untuk kita, 
yaitu jaring keselamatan sebagai calon ibu, termasuk orang-orang dari 
antara kita yang ingin memberikan pendidikan "home schooling" kepada 
anak-anak kita.

Apakah hukum negeri kita akan berubah dan menjadi lebih ketat dalam 
kebebasan yang kita pertahankan dengan kerendahan hati sekarang ini? 
Oleh kasih karunia Allah, kita berdoa agar hal ini tidak akan terjadi, 
tetapi seperti yang dinyatakan dalam Efesus 5:15, "Karena itu, 
perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti 
orang bebal, tetapi seperti orang arif."

Kesimpulannya, bagi seorang wanita saleh, mendapatkan pendidikan 
secara akademik, pendidikan rumah tangga, dan pendidikan rohani tidak 
hanya menjadi berkat bagi suaminya dan rumah tangganya, seperti yang 
dinyatakan dalam Amsal 31, tetapi juga akan memberinya kemampuan untuk 
memengaruhi dunia di sekitarnya.

"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri 
yang takut akan TUHAN dipuji-puji. Berilah kepadanya bagian dari hasil 
tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!" 
(Amsal 31:30-31)

Semoga Tuhan memberkati Anda ketika Anda menggunakan pendidikan yang 
berharga bagi kemuliaan-Nya! (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Myfriend Debbie
Alamat URL: http://www.myfrienddebbie.com/article_master.php?id=9930509
Judul asli artikel: Why a Christian Woman Should Be Educated
Penulis: Alyson Shedd
Tanggal akses: 27 Januari 2014


               POTRET WANITA: CATHARINE E. BEECHER

Anak sulung dari pendeta Inggris ternama, Rev. Lyman Beecher, yang 
bernama Catharine Beecher, membaktikan hidupnya untuk memampukan para 
perempuan agar lebih kompeten dan senang dalam peran mereka sebagai 
pemelihara dan pengurus rumah. Melalui tulisannya yang sudah 
diterbitkan, seperti buku-buku memasak, buku teks, buku-buku nasihat, 
selebaran, artikel koran, dan esai, serta melalui pembelaannya yang 
gencar, dia berusaha mempersiapkan wanita dengan petunjuk untuk 
mengurus rumah tangga mereka dan membesarkan anak-anak mereka. Tulisan 
yang dibuatnya secara kolaboratif bersama adiknya, Harriet Beecher 
Stowe, karya yang tersebar paling luas adalah "The American Woman`s 
Home" (1869), kumpulan nasihat untuk anak-anak, pemeliharaan 
kesehatan, pengelolaan keuangan rumah tangga, dan tugas-tugas rumah 
tangga yang lain.

Dalam upayanya untuk memperluas kesempatan pendidikan bagi kaum 
perempuan, Catharine Beecher bekerja untuk mengembangkan sebuah sistem 
bagi para guru yang kurang memiliki pengetahuan tentang bahan-bahan 
akademis, anak-anak gadis yang kebanyakan mengikuti kegiatan-kegiatan 
"kerajinan" seperti menyulam, bermain piano, dan mengikuti beberapa 
komunitas, khususnya mereka yang berada di perbatasan wilayah barat 
yang tengah berkembang pesat, yang tidak memiliki sekolah sama sekali. 
Ia mendirikan akedemi-akademi untuk perempuan-perempuan muda. Di sana, 
para instrukturnya menekankan pentingnya perkembangan murid secara 
fisik, moral, dan intelektual. Ia juga menciptakan inisiatif untuk 
mendirikan sekolah-sekolah dan mengirimkan guru-guru ke daerah-daerah 
yang terabaikan. Ia juga membela hak wanita dalam profesi mengajar, 
dengan menyatakan bahwa pengasuhan dari wanita serta watak moralnya 
membuat mereka menjadi pendidik yang alami. Dengan demikian, hal ini 
membuka kesempatan bagi wanita untuk mendapatkan gaji yang layak dan 
karier yang dihormati secara sosial.

Karena tidak bersimpati kepada para pemilih yang pikirannya 
berorientasi politik pada pertengahan abad ke-19 (ia pernah mengkritik 
penghapusan kesempatan bagi perempuan untuk melangkah keluar dari area 
rumah tangga terlalu jauh), misi Catharine Beecher tidak lain adalah 
untuk memperbaiki keadaan dan meningkatkan status para perempuan 
Amerika dari zaman ke zaman. Yang menarik, ia sendiri tidak pernah 
menjadi istri maupun ibu, yang disebabkan karena mengartikan kematian 
tunangannya pada tahun 1822 sebagai panggilannya untuk pekerjaan 
alternatif. (t/S. Setyawati)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Portraits of American Women Writers
Alamat URL: http://www.librarycompany.org/women/portraits/beecher.htm
Judul asli artikel: Catharine E. Beecher (1800 ?- 1878)
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 18 Maret 2014


STOP PRESS: DAPATKAN PUBLIKASI 40 HARI DOA, "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"!

Sebagai orang percaya, kita tentu rindu melihat semakin banyak orang 
mengenal Injil dan beroleh jalan kepada Kristus dalam kehidupan 
mereka. Doa merupakan salah satu upaya yang dapat kita lakukan agar 
kuasa Tuhan bekerja demi tujuan tersebut. Untuk itu, kami mengajak 
Anda bersatu hati dalam doa bagi saudara-saudara kita, khususnya bagi 
mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa bulan Juni-Juli mendatang.

Anda rindu untuk mengambil bagian berdoa bagi bangsa-bangsa? Silakan 
kirimkan e-mail ke: ==> < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > dan 
kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk Anda.

Silakan ajak teman-teman Anda juga untuk bergabung dengan kita. Anda 
cukup mengirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: < 
doa(at)sabda.org >

Mari kita berpuasa dan berdoa bersama-sama untuk Indonesia agar 
semakin banyak orang mendapat jamahan dari Tuhan, dan Indonesia penuh 
kemuliaan-Nya. Mari kita menjadi pendoa-pendoa yang mengasihi bangsa-
bangsa, khususnya bangsa Indonesia.


Kontak: wanita(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati dan N. Risanti
Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org