Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/148 |
|
e-Wanita edisi 148 (21-1-2016)
|
|
______________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen______________ Hidup Baru Edisi 148/Januari 2016 e-Wanita -- Hidup Baru Edisi 148/Januari 2016 Salam dalam kasih Kristus, Selamat berjumpa kembali di awal tahun baru 2016, Sahabat e-Wanita semua! Kiranya pada tahun yang baru ini, kasih Kristus akan senantiasa menyertai setiap perjalanan hidup Anda dan membawa Anda untuk senantiasa bertumbuh menyerupai-Nya. Mengawali perjumpaan kita pada tahun yang baru ini, e-Wanita akan menampilkan edisi bertema "Hidup Baru". Ya, tahun baru selalu jadi momen yang tepat untuk menata kembali berbagai aspek kehidupan. Melalui resolusi dan rencana-rencana yang kita siapkan untuk menjadi lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, kita berupaya untuk bertumbuh menjadi pribadi yang makin berkenan di hadapan Tuhan dan sesama. Hidup baru sesungguhnya hanya akan sekadar menjadi wacana jika kita sendiri tidak membangun relasi yang dekat dengan Allah. Segala rencana dan panggilan-Nya bagi setiap kita, serta kesadaran untuk terus melekat di dalam Dia akan menjadi suatu awal yang baik untuk mulai merealisasikan hidup yang baru. Renungan dan artikel dalam kolom Dunia Wanita pada edisi tahun baru ini akan membantu Anda untuk menggapai tujuan tersebut. Nah, selamat membaca dan melangkah bersama Tuhan Yesus pada tahun 2016! Redaktur Tamu e-Wanita, N. Risanti < http://wanita.sabda.org/ > RENUNGAN WANITA: MENGASIHI ALLAH DAN HIDUP YANG BARU BAGI KRISTUS Ditulis oleh: N. Risanti Francis Chan pengarang buku "Crazy Love" berujar dalam bukunya, "Orang-orang yang terobsesi kepada Yesus tidak mendahulukan keselamatan dan kenyamanan pribadi di atas segalanya. Orang-orang yang terobsesi lebih peduli tentang datangnya Kerajaan Allah di bumi ini daripada mendapat perlindungan dari penderitaan atau tekanan." Dan, ia tidak hanya sekadar berteori ketika mengatakannya. Didorong oleh kasih Allah yang dikatakannya, "Senantiasa mengejarku tanpa mengenal lelah," Francis kemudian memberikan hidupnya bagi Kristus. Ia bahkan menjual rumahnya dan pindah ke rumah yang lebih kecil untuk memberikan harta bendanya kepada kaum miskin. Kasih Allah yang sungguh dahsyat memampukannya untuk benar-benar mengubah paradigma hidup dan melakukan hal-hal yang Yesus katakan sebagai "menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku" (Lukas 9:23). Ada begitu banyak pribadi yang telah mengenal Kristus yang kemudian mengalami perubahan radikal dalam hidupnya. Mereka tidak hanya sekadar menjadi orang Kristen yang rajin beribadah, melakukan kebajikan, dan tidak melakukan kejahatan. Lebih dari itu, mereka menyerahkan hidupnya bagi Kristus dan menjalani panggilan yang Kristus inginkan bagi mereka. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yohanes 14:15) Mengasihi Dia berarti kita berkomitmen untuk bersungguh-sungguh hidup bagi-Nya dan meninggalkan cara hidup kita yang lama, yang tidak menghadirkan Dia sebagai yang paling utama dan pertama. Mengasihi Dia berarti kita tidak lagi akan menjadi puas hanya dengan sekadar rajin beribadah, menolong sesama, dan menjauhi hal-hal yang jahat. Mereka yang sungguh-sungguh mengasihi-Nya akan secara total menyerahkan hidup, waktu, diri, dan milik mereka bagi Kristus. Mereka tidak akan menjadi pribadi yang sama lagi. Lalu, apakah kita telah benar-benar merasakan kasih Tuhan yang begitu dalam, dahsyat, dan tidak masuk akal melalui pengorbanan-Nya di kayu salib 2000 tahun yang lalu? Apakah kita sudah tergerak dengan kasih- Nya dan mulai merasakan jatuh cinta kepada-Nya sehingga benar-benar ingin menyerahkan hidup bagi-Nya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tepat untuk kita ajukan kepada diri sendiri di awal tahun baru ini sebagai refleksi untuk dapat mengalami dan menjalani hidup yang baru di dalam Kristus. Karena seperti kata Chan, "Hanya saat Anda tergila-gila dengan seseorang, segala sesuatunya berubah." Kiranya kasih Allah yang tidak masuk akal dan tak kenal lelah sungguh akan menjadi inspirasi dan penggerak utama Anda untuk melakukan perubahan. Amin. Sumber bacaan: 1. Chan, Francis. 2008. "Crazy Love". Benaiyah Books, Jakarta. DUNIA WANITA: TAHUN BARU, KISAH HIDUP BARU Awal tahun baru adalah waktu yang tepat untuk memulai bab baru dalam kisah hidup Anda. Mengapa tidak membuat tahun yang baru ini sebagai tahun untuk memperdalam pemahaman Anda tentang kisah yang Tuhan sedang sampaikan melalui hidup Anda? Memahami titik balik kehidupan Anda adalah awal yang tepat. Titik balik dapat memberikan pemahaman yang penting tentang apa yang telah Tuhan lakukan dalam hidup kita, apa yang Dia sedang lakukan, dan ke mana Dia memimpin kita. Dalam bukunya "Living the Life You Were Meant to Live" (Menjalankan Hidup yang Dimaksudkan untuk Hidup Anda - Red.), Tom Patterson mendefinisikan titik balik sebagai momen yang signifikan dalam hidup Anda ketika arah hidup Anda berubah dari baik menjadi lebih baik, atau lebih buruk. Yang sangat penting tentang titik balik adalah bahwa itu merupakan peristiwa yang penting dalam hidup Anda: Sesuatu yang besar yang mengubah seluruh arah/tujuan Anda. Mengapa hal itu penting? Karena meskipun Anda menyadarinya atau tidak, kisah hidup Anda harus disampaikan. Alkitab penuh dengan cerita tentang bagaimana Allah telah menggunakan kisah hidup para pria dan wanita untuk mengubah jalannya sejarah. Untuk mengenali kisah Anda, cobalah bertanya pada diri sendiri dua pertanyaan sederhana ini: - Apa peristiwa-peristiwa besar dalam hidup saya (seperti pernikahan, kematian, meninggalkan rumah, wisuda, perubahan karier, pensiun)? - Perubahan apa yang terjadi dari tragedi atau berkat yang saya alami? Dalam kontemplasi seperti itu, saya berpikir tentang titik balik kehidupan dan juga titik balik rohani. Kemudian, kita dapat menggunakan peristiwa-peristiwa penting ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kisah hidup kita, dan pada gilirannya, pemahaman yang lebih baik tentang panggilan kita yang unik dari Tuhan. Saya akan memberi beberapa contoh dari kehidupan saya sendiri. Titik Balik Kehidupan: Titik balik besar saya terjadi ketika ayah saya mengalami serangan jantung yang serius, yang membuat saya harus menghadapi emosi-emosi tertentu. Karena ayah saya tidak bersama-sama saya, banyak pikiran dan emosi kembali ke masa kanak-kanak saya. Ayah saya selamat dari serangan jantung dan bagi saya hal itu merupakan titik balik: itu adalah awal dari masa pemulihan. Saya mulai bertemu dengan seorang konselor yang membantu saya untuk memproses banyak perasaan saya tentang orangtua saya, perceraian mereka, dan kepergian ayah saya. Anda perlu memerhatikan peristiwa-peristiwa dalam hidup yang memberikan dampak. Titik balik besar lain dalam hidup saya adalah hari ketika saya bertemu dengan Gerard, pria yang kemudian menjadi suami saya. Saya ingat sedang berjalan ke sebuah ruangan untuk studi Alkitab yang belum pernah saya tuju, dan kami sedikit terlambat. Saya segera melihat ke sekeliling ruangan mencari tempat duduk (dan mungkin seorang pria untuk dinikahi), dan segera melihat Gerard. Ketika pelajaran usai, saya sengaja mendatangi dia. Saya tidak menunggu dia datang terlebih dahulu dan memperkenalkan diri: Kadang-kadang, wanita benar-benar harus berani! Saya senang saya mendatanginya karena pada saat itu, seluruh hidup saya berubah. Pertemuan itu berlanjut menjadi hubungan kencan dan akhirnya pernikahan, dan kemudian, kelahiran anak-anak saya, Jonathan dan David -- juga merupakan titik balik penting dalam hidup saya. Titik Balik Rohani: Sebuah titik balik rohani adalah sesuatu yang terjadi yang mengubah atau memengaruhi hubungan Anda dengan Tuhan. Suatu hari, seorang teman saya bertanya apakah saya siap untuk berjumpa dengan-Nya. Saya siap, jadi saya membuat "janji" untuk bertemu Tuhan. Maksud saya, saya benar-benar membuat janji. Saya yakin saat itu pukul dua siang, dan saya ingat berjalan ke rumah teman yang baru saja melahirkan. Saya begitu kagum akan kasih Allah saat masuk ke rumah mereka sehingga saya berusaha sekeras mungkin untuk tidak menangis. Teman-teman saya memimpin saya berdoa dan saya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Malam harinya, saya mandi. Ketika selesai, saya berbaring di kamar, merenungkan kejadian hari itu. Saya sudah berbaring sekitar sepuluh menit ketika saya mendengar bunyi sesuatu yang jatuh dengan keras. Saya langsung bangun untuk melihatnya: langit-langit di kamar mandi, di mana saya hanya beberapa menit sebelumnya di situ, semuanya runtuh. Sulit dipercaya! Apa yang akan terjadi jika saya masih di sana? Saya tidak mengerti, tetapi yang saya tahu adalah bahwa sebelum kejadian itu saya telah berada dalam rencana surgawi Allah, dan itu menandai titik balik rohani penting dalam hidup saya. Ketika kita melihat titik balik kehidupan dan titik balik rohani, kita perlu memerhatikannya karena hal-hal itu berhubungan dengan berbagai bidang kehidupan kita: pribadi, keluarga, pendidikan, dan masyarakat. Tidak setiap titik balik akan berdampak pada setiap bidang kehidupan, tetapi umumnya akan memengaruhi satu atau dua bidang. Tuhan mengizinkan terjadinya beberapa situasi dalam hidup Anda, dan Anda mungkin tidak memiliki kontrol atas apa yang telah terjadi pada Anda. Namun, Anda memiliki pilihan tentang apa yang akan Anda lakukan dalam hidup dan masa depan Anda. Kekuatan kisah Anda sangat beragam, serta tak tergantikan. Refleksi yang Dilakukan dengan Kesungguhan: Nah, setelah Anda berpikir tentang kehidupan Anda, peristiwa-peristiwa penting itu mungkin mulai menjadi jelas. Namun, untuk menyempurnakannya, akan bermanfaat untuk menyisihkan waktu di rumah atau di mana Anda dapat mengkhususkan diri untuk proses ini. Berikut adalah cara langkah demi langkah untuk melakukannya. Langkah Pertama: Titik Balik Hidup Saya Mulailah dengan menuliskan apa yang Anda pikirkan adalah titik balik yang signifikan dalam hidup Anda. Jangan khawatir -- Anda akan memiliki waktu untuk mengedit daftar, dan akan ada orang-orang yang berbeda dalam sejumlah titik balik yang mereka alami. Akan berguna untuk mengetahui bahwa adalah biasa bagi seseorang yang berusia 20-an dan 30-an memiliki antara lima dan sepuluh; seseorang di usia 40-an memiliki antara sepuluh dan lima belas; seseorang di usia 60-an memiliki antara dua puluh dan dua puluh lima. Anda mungkin memiliki lebih atau kurang dari itu. Berikan judul untuk setiap titik balik, serta perkiraan tanggal atau periode waktu untuk masing-masing. Langkah Kedua: Titik Balik Rohani Saya Kali ini lakukan hal yang sama, tetapi tuliskan titik balik rohani yang signifikan dalam hidup Anda. Pertobatan umumnya adalah titik paling penting dalam kehidupan orang percaya. Ketika Anda memerhatikan hal-hal itu, Anda mungkin ingin melampirkan kutipan atau ayat Alkitab yang akan membantu Anda untuk memperdalam makna periode ini. Tidak mengapa jika hanya memiliki satu atau dua. Langkah Ketiga: Doa Saat Anda melakukan proses ini, berdoalah agar Tuhan mengungkapkan setiap bidang kehidupan Anda yang dianggap sebagai titik balik: Tuhan, aku akan terus memuji-Mu di sepanjang hidupku. Bahkan, ketika aku tidak mengerti semua jalan-Mu, aku memilih untuk menaruh kepercayaanku di dalam Engkau. Aku berdoa kiranya Engkau mau menerima hidupku dan memakainya. Aku berdoa kiranya Engkau mengingatkan setiap titik balik yang signifikan dalam hidupku. Beri aku keberanian dan wawasan untuk melihat hidupku sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk kemuliaan-Mu. Gunakan hidupku untuk tujuan-Mu, untuk mencapai kehendak-Mu di bumi. Aku berdoa kiranya Engkau berbicara di hatiku mengenai hal-hal yang penting bagiku supaya aku memahami ke mana Engkau memimpinku. Bukalah mataku supaya aku dapat melihat hidupku sedemikian rupa sehingga aku dapat mendorong dan membantu orang lain yang mungkin akan kutemui. Langkah Keempat: Menggabungkan Semuanya Titik balik seperti sebuah peta jalan. Dengan itu, Anda dapat mengetahui di mana Anda sebelumnya, menunjukkan bagaimana Anda sampai di tempat Anda saat ini, dan membantu mengarahkan ke tujuan Anda berikutnya. Memahami titik balik dapat membantu kita memahami kisah yang mau disampaikan oleh Tuhan melalui kehidupan kita. Saya mendorong Anda untuk berani dan berteguh hati dalam kehidupan yang Tuhan berikan kepada Anda. Seseorang perlu untuk mendengar kisah Anda. Maukah Anda memberi tahu mereka? (t/Jing-Jing) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Crosswalk Alamat URL: http://www.crosswalk.com/faith/women/new-year-new-life-story.html Judul asli artikel: New Year, New Life Story Penulis artikel: Angela Bisignano, Ph.D Tanggal akses: 24 Juni 2015 STOP PRESS: PUBLIKASI E-JEMMI Keselamatan dari Tuhan Yesus bukan hanya untuk seseorang atau suatu bangsa, tetapi untuk semua orang. Oleh karena itu, sebagai murid Kristus kita pun harus memberitakan Injil keselamatan kepada semua bangsa. Apakah Anda juga rindu menjadi duta Kristus untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum percaya kepada Yesus Kristus? Kami mengajak Anda berlangganan publikasi e-JEMMi yang hadir untuk memperlengkapi Anda dengan berbagai bahan penginjilan yang berupa artikel, kesaksian, profil suku-suku terasing serta sumber misi dalam dan luar negeri. Kami juga mengundang Anda Anda untuk bergabung dalam komunitas penginjilan kami untuk berbagi informasi dan doa terkait dengan misi. Untuk berlangganan, kirim email ke: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org > Untuk bergabung dalam komunitas, klik "Like/Suka" di https://www.facebook.com/sabdamisi & http://twitter.com/sabdamisi Untuk mendapatkan bahan-bahan yang lebih lengkap, kunjungi situs Misi di: < http://misi.sabda.org > Tunggu apa lagi? Segeralah bergabung sekarang juga! Kontak: wanita(at)sabda.org Redaksi: Amidya, Hossiana, Davida, dan N. Risanti Berlangganan: subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-wanita/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |