Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/27 |
|
e-Wanita edisi 27 (7-1-2010)
|
|
_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________ Topik: Wanita dalam Pelayanan (1) Edisi 27/Januari 2010 ______________________________________________________________________ MENU SAJI - SUARA WANITA - DUNIA WANITA: Hati yang Melayani - POTRET WANITA: Lucy Jane Rider Meyer - POKOK DOA: Para Wanita yang Melayani - STOP PRESS: KADOS (Kalender Doa SABDA) ______________________________________________________________________ - SUARA WANITA Selamat tahun baru 2010.... Liburan Natal dan akhir tahun sudah berakhir. Kami berharap, setelah liburan ini Sahabat Wanita memiliki semangat baru, lebih segar, dan siap beraktivitas kembali. Nah, sebelum melakukan aktivitas pada sepanjang tahun 2010 ini, apakah Anda telah menyusun rencana dan strategi untuk menapaki tahun yang baru? Apakah termasuk di dalamnya rencana pelayanan-pelayanan Anda? Mungkin saat kita mendengar kata pelayanan, yang terbayang adalah kegiatan-kegiatan di gereja dan aktivitas para hamba Tuhan. Namun, pada zaman yang semakin terbuka ini, kesempatan pelayanan terbuka lebar pula bagi siapa saja, termasuk bagi Sahabat Wanita semuanya. Oleh karena itu, mari kita mendalami terlebih dahulu arti pelayanan itu. Anda semua akan melihat bahwa kita semua dapat melayani Tuhan dengan cara apa pun. Tidak harus di gereja, namun di mana saja Tuhan menempatkan kita, dan pada kesempatan apa pun. Kiranya sajian pembuka perjumpaan kita pada tahun 2010 ini semakin meneguhkan komitmen untuk menyerahkan hidup ini untuk melayani Tuhan setiap saat. Selamat menyimak dan selamat melayani. Dalam anugerah-Nya, Pimpinan Redaksi e-Wanita Christiana Ratri Yuliani http://wanita.sabda.org/ ______________________________________________________________________ "Let no one ever come to you without leaving better and happier. Be the living expression of God`s kindness: kindness in your face, kindness in your eyes, kindness in your smile." (Mother Teresa) ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA HATI YANG MELAYANI "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58) Setiap orang memunyai satu atau dua tokoh pahlawan. Dan hal yang paling hebat tentang pahlawan adalah bahwa sebagian besar dari mereka punya hati untuk melayani. Joan of Arc mengasihi Tuhan, melayani Tuhan, dan berperang dengan gagah berani ketika ia melayani orang lain. Apakah Anda tahu cerita tentang Joan of Arc? Joan of Arc adalah seorang petani dari Perancis yang hidup pada abad 13. Ketika Perancis diduduki oleh Inggris, dia meyakinkan raja untuk memberinya 10.000 tentara pilihan. Dia mengerahkan tentara Perancis untuk membebaskan Perancis dan akhirnya dia dianugerahi "The Maid of Orleans", pahlawan wanita Perancis. Joan of Arc tidak bisa membaca dan menulis, tetapi dia benar-benar peduli dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Dan yang mengejutkan -- Joan of Arc meninggal pada usia 19 tahun. Dia adalah seorang remaja! Hingga sekarang ini, wanita muda ini dianggap sebagai pahlawan nasional wanita Perancis. Ketika menjelang kematiannya, Joan of Arc berdoa, "Umurku mungkin hanya tinggal 1 tahun, pakailah aku untuk-Mu." Dia memiliki hati untuk melayani orang lain hingga akhir hidupnya. Sahabat wanita, Tuhan ingin Anda dan saya pun memiliki hati untuk melayani. Dia telah memberi segala sesuatu yang kita butuhkan untuk hidup taat (2 Petrus 1:3). Dia telah memberkati kita dengan setiap berkat rohani (Efesus 1:3), dan Dia telah memberi kita roh untuk saling melayani di gereja. Hal ini sama seperti Tuhan telah memberi kita segala sesuatu yang kita perlukan dalam hidup ini, dan Dia berharap kita juga melakukan hal yang sama, menjangkau dan membagikan kepada orang lain apa yang kita punya, membantu orang lain supaya hidup lebih baik. Kini saatnya kita berbicara tentang tanggung jawab kita kepada orang kristen lainnya. Jadi, mari kita melihat bagaimana Tuhan ingin kita saling melayani di gereja. BELAJAR UNTUK MENJANGKAU Kembali Yesus mengajar kita untuk memberi -- memberi kepada setiap orang (Lukas 6:30), dan memberi tanpa mengharapkan balasan (ayat 35), memberi seperti Allah yang murah hati, yang berbuat baik kepada orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat, memberi (ayat 35) dan memerhatikan orang lain dengan memberi (ayat 38). Jadi bagaimana Anda dan saya bisa memberi dengan cara yang demikian? Bagaimana kita bisa mulai menjangkau dan melayani orang lain? Berikut beberapa ide yang bisa dilakukan. 1. Beradalah di sana. Ketika akan menjangkau orang lain dalam pelayanan, ingatlah bahwa pertama Anda harus berada di sana. Untuk melayani orang lain di gereja, Anda harus berada di sana. Jadi hadirlah di gereja dan prioritaskan kegiatan Anda. Dan berikut keuntungan lain dari kehadiran Anda -- kehadiran Anda merupakan sumber kenyamanan dan membantu orang lain. Anda mungkin tidak selalu tahu pasti apa yang harus dikatakan atau dilakukan, tetapi Anda bisa berada di sana. Jadi, bila ada seseorang yang menderita, setidaknya Anda bisa bersamanya dan berbincang-bincang dengannya, berada di dekatnya, berbicara dengannya, dan merangkulnya. Tetapi yang pertama adalah Anda harus berada di sana! 2. Jadilah pemberi. Alkitab mengatakan, "Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27). Jadi, bukalah hati Anda dan mulailah memberi. Berikan senyuman, salam, pertanyaan karena tertarik, sentuhan dan pelukan. Ini adalah hal-hal kecil yang sangat berarti bagi orang lain. 3. Siaplah menolong. Maksudnya adalah ketika Tuhan menempatkan seseorang yang menderita atau terluka di hadapan Anda, jangan berpikir, "Aku harus menemukan seseorang yang bisa menolong dia. Aku harus bertemu pendeta." Tidak, Anda harus menolongnya. Pertama, datangilah orang tersebut, cari tahu apa yang dia butuhkan, dan kemudian temuilah pendeta atau orang lain untuk menolong Anda bila diperlukan. Mungkin yang dibutuhkan oleh setiap orang adalah bahu untuk menangis atau seseorang yang mau berdoa dengannya. Orang itu bisa jadi adalah Anda! 4. Bermurah hatilah. Ini tidak hanya berarti pada uang dan benda-benda saja tetapi juga pada pujian, dukungan, terima kasih, salam, kebaikan, perbuatan baik, dan catatan penghargaan. Anda dan saya bisa memilih untuk memberikan berkat kecil yang tidak seberapa bagi kita tetapi berarti sangat besar bagi orang lain, atau kita bisa memilih tidak memberikannya. Jadi, ketika seseorang dalam kelompok PA Anda membagikan sesuatu yang sulit dalam kehidupannya, katakan bahwa Anda menghargai apa yang harus dia katakan... dan bahwa Anda menghargainya. Berterimakasihlah kepada pemimpin PA Anda atas pelajaran dan kerja kerasnya. Dekatilah dan katakan padanya apa yang paling berarti bagi Anda dari pelajaran yang diberikan, apa yang Anda pelajari. Berterimakasihlah untuk usaha-usaha yang dilakukan oleh mereka yang mengatur acara keluar atau retreat di gereja Anda atau siapa saja yang mau membuka rumahnya sebagai tempat untuk kelompok Anda. BELAJARLAH UNTUK BERHATI-HATI Apakah Anda tahu cerita di Alkitab tentang gembala yang memiliki seratus domba dan menemukan bahwa salah satu dombanya hilang (Lukas 15:1-7)? Yang membuat saya kagum adalah bahwa gembala itu meletakkan segalanya dan pergi mencari satu domba yang hilang itu. Dan yang lebih membuat saya kagum adalah bahwa itulah cara Tuhan peduli kepada Anda dan saya. Dan, inilah hal lain yang mengagumkan -- Tuhan mengharapkan Anda dan saya untuk peduli kepada orang lain dengan cara yang sama! Jadi berikut ada beberapa tips untuk belajar berhati-hati. 1. Bentuklah "mata yang murah hati". Alkitab mengatakan bahwa "....Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin." (Amsal 22:9). Saya rasa, mata yang murah hati adalah seperti mata Tuhan, yang "menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia" (2 Tawarikh 16:9). Jadi, inilah yang saya lakukan. Ketika berada bersama orang lain, saya terus mencari domba yang terluka. Dan percayalah, mereka ada di mana-mana! Saya bertemu dengan seorang wanita yang sedang menangis di kamar mandi gereja, yang sedang duduk di halaman belakang gereja sambil menangis, bahkan berdiri di pintu ruang doa di gereja sambil mengusap matanya. Ketika Anda bertemu dengan seseorang yang membutuhkan pertolongan... apa yang Anda lakukan? 2. Bertindaklah langsung. Saya sudah belajar (ya, belajar!) untuk bertindak langsung dan menjangkau orang-orang yang terluka. Tidak selalu mudah, tetapi ini adalah hal yang penting untuk dilakukan. Pada suatu malam di gereja, saya sedang duduk di samping seorang asing, seorang pengunjung gereja kami. Wanita ini menangis sepanjang malam. Saya tidak sabar menunggu pendeta berkata "amin" sehingga saya bisa mendekati wanita itu dan berkata, "Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk Anda? Apakah Anda ingin mengatakan sesuatu? Bisakah saya berdoa bersama Anda? Bisakah saya melakukan sesuatu untuk Anda?" Sahabat wanita, yang dia butuhkan adalah kebutuhan rohani. Dia memerlukan Juru Selamat... dan pada malam itu juga dia menjadi orang Kristen! Tuhan bekerja di dalam hatinya dan Dia pakai saya melalui cara kecil untuk menolong Dia! Puji Tuhan! PERGILAH UNTUK MEMBERI Saya sangat senang bisa membagikan beberapa kata yang telah mengubah hidup saya. Kata-kata itu berasal dari seorang misionaris dan martir, Jim Elliot. Ia pernah berkata, "Di mana pun engkau, beradalah di sana. Hidupkanlah setiap suasana yang Anda percaya sebagai kehendak Tuhan." Saya mencoba untuk terus mengingat kata-kata ini di mana pun saya berada dan apa pun yang saya lakukan (seperti saat menulis buku ini, saat matahari bersinar terang dan cuaca cerah di luar sana mencoba membujuk saya untuk meninggalkan komputer saya!) Tetapi secara khusus saya mencoba mengingat kata-kata ini ketika menghadiri kebaktian di gereja atau pelayanan. Saya berharap Tuhan memakai saya. Dan tentu saja, saya ingin mendorong Anda untuk melakukan hal yang sama. Bagaimana caranya? 1. Beradalah di sana sepenuhnya. Sebelum menghadiri suatu acara, saya berdoa bahwa saya akan pergi untuk memberi. Saya berdoa untuk menjangkau, mencari, bertindak langsung, melakukan apa saja. Ketika saya sedang belajar Alkitab, saya tidak memikirkan apa yang akan saya lakukan ketika berada di rumah. Dan ketika pendeta menyampaikan pesan, saya tidak membuat rencana mingguan dan khawatir dengan daftar tugas-tugas saya. Plus, saya tidak ingin memikirkan apa yang terjadi sebelum sampai di sana atau apa yang akan terjadi setelah acara tersebut. Saya ingin berada di sana sepenuhnya. 2. Hidupkan hingga ke puncaknya! Saya tidak hanya ingin berada di sana, tetapi saya juga ingin menghidupkan setiap peristiwa hingga ke puncaknya. Filosofi saya ialah bahwa selama berada di sana, selama saya menyediakan waktu pada malam atau pagi hari untuk kegiatan gereja atau untuk kebaktian di gereja, saya ingin memberi dengan sungguh-sungguh. Saya ingin menjangkau domba sebanyak-banyaknya, melayani sebanyak mungkin orang dan dengan berbagai cara semampu saya. Dan Sahabat Wanita, saya (tentu saja!) ingin Anda juga melakukan hal yang sama sehingga Anda bisa dipakai Allah untuk menyentuh hidup orang lain. Dengan demikian, hidup orang lain bisa lebih baik karena kebesaran hati Anda untuk melayani! 3. Bagilah dan taklukanlah. Ini adalah hal yang sulit... tetapi saya ingin Anda setuju dengan teman terdekat Anda bukan untuk duduk bersama, berjalan bersama, berbagi bersama, atau mengunjungi saat Anda ada di gereja. Sebaliknya, saya ingin Anda dan kelompok Anda membagi dan menaklukkan. Inilah yang akan terjadi bila Anda melakukannya. Anda datang untuk memberi, bukan? Jadi bagaimana Anda bisa memberi kepada orang lain bila Anda terus-menerus bersama sahabat Anda? Anda bisa berbicara dengan mereka kapan saja di sekolah, telepon, bertandang ke rumahnya, atau mereka yang datang ke rumah Anda. Namun, bagaimana bila orang asing, seorang yang baru pertama kali mengunjungi gereja Anda yang duduk sendirian di gereja dan tidak kenal siapa pun? Dan bagaimana dengan mereka yang terluka, yang kesepian, yang mengalami suasana yang sulit sebelum mereka datang ke gereja (atau mungkin yang selalu mengalami suasana sulit!) Sahabat Anda memiliki jalan yang terbuka untuk bisa datang kepada Anda dan menggunakan waktu Anda. Mereka banyak memiliki waktu luang untuk dihabiskan secara pribadi dengan Anda. Jadi mengapa mereka juga harus menggunakan waktu yang seharusnya Anda gunakan untuk orang lain? Anda bisa ngobrol dan bersama-sama dengan mereka di lain waktu. Jadi, buatlah kesepakatan untuk memisahkan dan menaklukkan. Bila Anda mengalami masalah karena harus selalu bersama mereka, katakan, "Ayolah! Mari kita sentuh satu domba!" MEMBERI DALAM BENTUK DOA Kita kembali lagi pada doa. Kita selalu kembali pada doa. Namun sekarang, Anda dan saya sama-sama menyadari bahwa doa adalah penting bagi wanita yang berkenan kepada Allah. Wanita merupakan pendoa. Jadi berdoalah! Berdoalah untuk orang lain. Berdoalah untuk pendeta dan mereka yang bekerja di gereja. Berdoalah untuk pemimpin pemuda Anda. Bila mereka sudah menikah, doakan pasangan dan keluarganya. Berdoalah untuk para misionaris di gereja Anda. Berdoalah untuk orang lain supaya datang kepada Kristus. Doa adalah suatu pelayanan yang membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain. Jadi, lakukanlah apa pun untuk membangun kehidupan doa Anda. Bagaimana caranya? 1. Tentukan waktunya. Pastikan Anda memiliki waktu (waktu Anda) untuk berdoa. 2. Tentukan tempatnya. Pastikan Anda memiliki tempat (tempat Anda) untuk berdoa. 3. Tentukan rencananya. Pastikan Anda memiliki rencana untuk mengatur pelayanan doa Anda (catatan, daftar, dan jurnal). Dan ketika Anda dalam pelayanan doa, susunlah rencana untuk lebih tepatnya hari apa Anda ingin berdoa untuk orang lain. Beberapa orang (seperti keluarga dan teman Anda) ingin Anda doakan setiap hari. Dan Anda akan memilih hari khusus dalam minggu itu untuk mendoakan orang lain (misalnya pendeta Anda dan para misionaris dan guru di sekolah). Masukkan seluruh informasi ini ke dalam rencana doa Anda. Sahabat wanita yang mengasihi Tuhan, ada satu hal lagi yang ingin saya bagikan ketika Anda dan saya ingin membangun hati yang melayani. Ketika kita melihat dan menjangkau dan memberi dan melayani, ketika kita membiarkan Allah memakai kita dalam hal-hal kecil ini, sesuatu yang indah terjadi -- Anda dan saya diberkati lebih dari apa yang bisa kita bayangkan. Ketika kita mengambil langkah-langkah kecil namun terkadang sulit, kita menumbuhkan sifat yang ingin mencari, menjangkau, memberi, dan melayani lebih dalam lagi. Itulah sikap seorang pahlawan. Seorang pahlawan memiliki hati untuk melayani orang lain. FIRMAN TUHAN UNTUK HATI ANDA Saya tahu, saya sudah banyak membagikan firman Tuhan dalam bab ini. Namun, sekarang saya ingin Anda membaca beberapa ayat lagi. Ucapkanlah doa kepada Tuhan agar Ia memakai firman-Nya di dalam hati. Biarlah Anda diubahkan menjadi hati yang mengasihi umat-Nya, melayani mereka dengan sungguh-sungguh, daan tidak mementingkan diri sendiri. Ketika Anda membaca, tanyakan kepada hati Anda, "Bagaimana saya bisa menjadi pelayan yang lebih baik bagi umat Allah?" Matius 20:26-28; 1 Korintus 15:58; Galatia 5:13; Efesus 6:7; Efesus 6:18. RESPONS HATI Kita memulai bab ini dengan membicarakan tentang pahlawan. Apa yang membuat seseorang menjadi pahlawan? Seseorang tidak menjadi pahlawan karena dia memutuskan untuk menjadi pahlawan. Tidak, seorang pahlawan lahir ketika beberapa peristiwa terjadi, dan dia menjawab panggilan dengan tindakan yang gagah berani. Seorang pahlawan hanyalah orang biasa, yang pada suatu hari, dengan satu tindakan, melakukan hal-hal yang luar biasa. Atau seorang pahlawan bisa jadi adalah seseorang seperti Anda -- orang muda yang melayani orang lain dengan setia. Ketika saya memikirkan seseorang yang memiliki hati yang peduli dan melayani, saya selalu teringat pada seorang wanita dalam Perjanjian Lama. Anda bisa membaca ceritanya sendiri (2 Raja-Raja 4:8-10), tetapi sekarang saya akan memberi Anda versi singkatnya. Wanita yang tidak diketahui namanya ini, yang dalam Alkitab disebut perempuan Sunem, melihat nabi Elisa tidak punya tempat untuk tinggal ketika dia sampai di kota perempuan ini untuk menyebarkan ajarannya. Jadi, wanita ini bertanya kepada suaminya apakah mereka bisa membuat sebuah ruangan kecil di atas rumah mereka untuk nabi tersebut. Jadi, hal besar apa yang dilakukan wanita Sunem itu? Hal yang bersifat kepahlawanan? Dia melakukan hal yang Anda dan saya dapat lakukan dan seharusnya dapat kita lakukan -- dia mencari dan melihat adanya kebutuhan, dia menjangkau dan mengulurkan tangan untuk membantu, dan dia memberikan hatinya untuk mengasihi orang lain. Sahabat wanita terkasih, Tuhan telah memberikan kepada kita satu contoh melalui wanita ini dan tindakannya (dan hatinya). Kita seharusnya mencari, menjangkau, mengulurkan tangan pula untuk membantu mereka yang ada di sekitar kita. Wanita Sunem ini tidak akan pernah ada dalam daftar pahlawan. Tetapi kita bisa yakin bahwa setiap kali Elisa, hamba Tuhan yang keletihan itu, masuk ke ruangan kecil di atas rumah wanita itu, wanita Sunem itu menjadi pahlawan di mata Elisa. Anda juga bisa menjadi seorang pahlawan. Bagaimana caranya? Dengan mengikuti nasihat Rasul Paulus yang mengatakan, "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." (Galatia 6:10). Mulailah dengan kebaikan. Dan kemudian berdirilah teguh karena Tuhan menumbuhkan hati yang melayani dalam diri Anda. Perintahnya mudah (bacalah berikut ini). Namun, untuk dapat melaksanakannya perlu waktu seumur hidup! Lakukan semua yang baik yang bisa Anda lakukan dengan menggunakan segala alat yang bisa Anda gunakan dalam segala cara yang bisa Anda gunakan di setiap tempat yang bisa Anda gunakan di setiap waktu yang bisa Anda gunakan kepada setiap orang yang Anda temui selama Anda dapat melakukannya. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: A Young Woman After God`s Own Heart Judul asli artikel: A Heart That Serves Penulis: Elizabeth George Penerbit: Harvest House Publishers Halaman: 173 -- 183 ______________________________________________________________________ - POTRET WANITA LUCY JANE RIDER MEYER (1849 -- 1922) Lucy Jane Rider Meyer, seorang pekerja dan pengacara yang tidak kenal lelah membela perkara-perkara orang Kristen, sangat dikenal sebagai seorang diakon Metodis dan pekerja sosial. Dia dilahirkan di New Haven, Vermont, dan belajar pada beberapa perguruan tinggi, termasuk Oberlin (A.B., 1872), Philadelphia Medical School, dan Massachusetts Institute of Technology. Tahun 1879, dia menjadi profesor bidang kimia di McKendree College, Lebanon, Illinois. Tahun 1880 dia dianugerahi gelar M.A dari Oberlin dan mengikuti "World Sunday School Convention" di London. Kemudian, dia menulis literatur sekolah minggu dan menjadi sekretaris di Illinois Sunday School Association dari 1880 hingga 1884. Lucy menikah dengan Dr. Josiah S. Meyer pada 1885 dan juga mulai Chicago Training School for City, Home and Foreign Missions (sekarang menjadi bagian dari Garrett-Evangelical Theological Seminary), yang menyiapkan para murid untuk pekerjaan misi dan sosial. Dia menerima gelar M.D. dari Women`s Medical College di Northwestern University pada 1887. Usulannya untuk membuat peraturan diakon guna membantu orang miskin, berdasarkan model Jerman, diterima oleh Methodist Conference pada 1888. Dia menjadi seorang pemimpin dalam pergerakan, menyunting "TheDeaconessAdvocate", dan bertanggungjawab untuk mendirikan lebih dari empat puluh organisasi kemanusiaan termasuk rumah sakit, rumah yatim piatu, panti jompo, dan beberapa sekolah asrama. Dia berhasil mempertahankan dirinya sendiri dan gerakan menentang usaha-usaha gereja metodis untuk mengambil alih kerjanya. Tahun 1904, dia berada di antara wanita pertama yang didudukkan dalam suatu konferensi umum Metodis. Tulisannya termasuk dalam "Deaconesses: Biblical, Early Church, European, American" (1889); "Deaconess Stories" (1900); dan sebuah novel yang berjudul "Mary North" (1903). (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: 100 Christian Women Who Changed the 20th Century Penulis: Helen Kooiman Hosier Penerbit: Fleming H. Revell, United States of America 2002 Halaman: 225 ______________________________________________________________________ - POKOK DOA 1. Mengucap syukur atas keberadaan setiap orang percaya yang melayani Tuhan dengan setia, terkhusus bagi para kaum wanita karena melalui hidup mereka kita bisa melihat dan merasakan kasih Tuhan. 2. Doakan para wanita Kristen, khususnya mereka yang terlibat langsung dalam ladang pelayanan, agar Tuhan memampukan mereka untuk melayani di ladang yang sudah Tuhan percayakan untuk mereka. 3. Doakan para wanita, khususnya para istri hamba Tuhan, yang melayani di wilayah tertentu, agar Tuhan memberi kekuatan dan memampukan mereka dalam membagi waktu antara pelayanan dan keluarga. ______________________________________________________________________ STOP PRESS BARU DARI YLSA: PUBLIKASI KADOS (KALENDER DOA SABDA) Puji Tuhan, satu lagi milis publikasi baru diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Publikasi yang diberi nama KADOS (singkatan dari Kalender Doa SABDA) ini lahir dari kerinduan YLSA untuk membagikan pokok-pokok doa harian bagi para pendoa syafaat yang terbeban berdoa bagi Indonesia dan pelayanan YLSA. Semoga melalui kesatuan hati untuk berdoa ini, Tuhan akan melawat umat-Nya dan nama-Nya dimuliakan. Publikasi KADOS yang akan terbit secara mingguan, bersifat terbuka untuk semua denominasi gereja. Dengan menjadi pelanggan KADOS, maka secara otomatis Anda juga menjadi pelanggan e-Doa, Open Doors, dan 30 Hari Doa. Jadi, bagi pendoa-pendoa Kristen Indonesia yang ingin dibekali untuk menjadi pendoa yang setia dan memiliki visi, segera daftarkan nama Anda dan jadilah berkat. Kontak redaksi: ==> <doa(at)sabda.org> Untuk berlangganan, kirimkan email kosong ke: ==> <subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi: <wanita(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani Staf Redaksi: Novita Yuniarti Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-Wanita 2010 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org> Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/ Facebook e-Wanita: http://fb.sabda.org/wanita ________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |