Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/40 |
|
e-Wanita edisi 40 (23-7-2010)
|
|
_________e-Wanita -- Milis Publikasi Wanita Kristen Indonesia_________ Topik: Kasih dalam Pernikahan Edisi 40/Juli 2010 ______________________________________________________________________ MENU SAJI - SUARA WANITA - RENUNGAN WANITA: Kasih ..."Sampai Maut Memisahkan Kita" - DUNIA WANITA 1: Cara Berkomunikasi - DUNIA WANITA 2: Pernikahan dalam Aspek Hukum - WAWASAN WANITA: Menjaga Supaya Kasih Anda Tetap Hidup - WOMEN TO WOMEN: Tangisan Seorang Ibu - STOP PRESS: 40 Hari Mengasihi Bangsa Dalam Doa - EDISI BERIKUTNYA ______________________________________________________________________ - SUARA WANITA Shalom, Sahabat Wanita, perjalanan sebuah pernikahan tidak selalu mulus tanpa masalah. Ada kalanya goncangan terjadi dalam kehidupan berumah tangga. Namun sebagai orang Kristen, Sahabat Wanita tidak perlu khawatir dalam menghadapi goncangan. Pernikahan adalah cermin bahwa kita mengasihi Allah dan juga pasangan kita. Segala sesuatu tidak akan berarti apa-apa jika dilakukan tanpa kasih. Ada beberapa hal penting yang sangat berguna supaya kehidupan pernikahan kita menjadi lebih baik, diberkati dan juga menjadi berkat bagi yang lain. Dalam artikel-artikel ini akan dijelaskan apa saja yang seharusnya dilakukan agar tercipta kehidupan pernikahan yang berkenan di hati Allah. Semoga edisi ini dapat menjadikan sahabat wanita lebih lagi dalam mengasihi Allah dan juga pasangan hidup kita. Selamat menyimak dan Tuhan memberkati! Redaksi Tamu e-Wanita, Santi Titik Lestari http://wanita.sabda.org http://fb.sabda.org/wanita ______________________________________________________________________ THE MAN WHO MARRY FOR MONEY WILL EARN IT ______________________________________________________________________ - RENUNGAN WANITA KASIH ... "SAMPAI MAUT MEMISAHKAN KITA" Kasih Itu Sabar Sekalipun kita menginginkan supaya kebutuhan-kebutuhan kita terpenuhi dan mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan, kita tidak menuntut pemenuhan semua keinginan kita itu terjadi dengan segera. Kita ingatkan diri kita bahwa hubungan yang tidak terus bertumbuh akan mati. Hubungan kita bertumbuh -- karena pernikahan kita itulah kekuatan dan perhatian kita. Kasih Itu Murah Hati Kita akan selalu saling mendengarkan satu sama lain. Kita akan memohon kekuatan dari Allah untuk bekerja di dalam kita sementara kita berusaha untuk mengerti dan memenuhi kebutuhan pihak lain. Ia Tidak Cemburu Setiap hari kita akan berkata dan mengungkapkan, "Engkau adalah orang yang paling penting dalam hidupku." Dengan merasa aman karena memiliki cinta pasangan kita, kita tidak akan membiarkan hubungan yang renggang mengancam kita. Ia Tidak Memegahkan Diri dan Tidak Sombong Karena kita mengetahui bahwa semua talenta dan keberhasilan kita adalah pemberian Allah, tidak ada di antara kita yang harus "menang", atau menjadi "yang paling penting di mata dunia." Ia Tidak Melakukan yang Tidak Sopan Kita akan berlaku sopan satu sama lain, penuh pengertian dan perhatian seperti kita memperlakukan tamu yang paling terhormat. Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri Bagi setiap kita, kepentingan pihak lain itu sama pentingnya dengan kepentingan kita. Ia Tidak Pemarah Dengan mengenali bahwa kemarahan seringkali disebabkan oleh keberagaman atau kecemasan yang ditekan, kita akan berusaha untuk saling terbuka satu sama lain tentang perasaan kita yang sebenarnya. Karena kita saling melindungi, kita akan mengendalikan kata-kata dan tindakan kita yang mungkin melukai pihak lain. Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain Kadang-kadang kita bisa gagal; kita bisa saling melukai. Namun sebagai orang-orang berdosa yang sudah diampuni, kita pun bisa mengampuni orang yang bersalah kepada kita tanpa melakukan pembalasan dan tanpa menyimpan kesalahan orang lain. Ia Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Tetapi Karena Kebenaran Karena Kristus hidup di dalam kita, kita dapat saling mendukung dalam mempelajari firman-Nya dan untuk hidup dalam terang-Nya. Ia Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu Kita memberikan komitmen sepenuhnya dan selamanya dalam pernikahan ini dan terhadap satu sama lain. Bahkan ketika saat-saat sulit melanda, kita takkan menyerah; kita akan berjuang, berdoa, mengasihi, dan bertumbuh. Kasih Tidak Berkesudahan Kita menjadi satu di dalam Kristus selamanya. (1 Korintus 13:4-8) Diambil dari: Judul buku: Cinta, Seks & Allah Judul buku asli: Love, Sex & God Judul artikel: Kasih ..."Sampai Maut Memisahkan Kita" Penulis: Bill Ameiss & Jane Graver Penerjemah: Okdriati S. Handoyo Penerbit: Yayasan ANDI Yogyakarta, 1998 Halaman: 105 -- 107 ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA 1 CARA BERKOMUNIKASI Untuk berkomunikasi secara efektif kita tidak bisa hanya menyatakan apa yang kita terima melalui pancaindra, menuangkan pikiran, perasaan dan kemauan kita dalam bentuk perkataan atau tulisan, serta menjelaskan tindakan kita. Kita perlu belajar berbicara untuk diri kita sendiri dengan menggunakan kata ganti "aku, saya, -ku", atau menggunakan apa yang dinamakan pesan aku, bukan pesan kamu. Misalnya, "Saya saat ini masih harus menyelesaikan tugas ini dahulu. Bagaimana kalau kita membicarakannya setelah makan malam nanti?" "Saya ingin memikirkannya dahulu." "Ini harapanku." Dengan berbicara untuk diri sendiri bukannya kita lebih mementingkan diri sendiri, tetapi kita sendiri bertanggung jawab atas apa yang kita katakan. Setiap pribadi bertanggung jawab sendiri atas perkataannya sendiri. Dengan menggunakan pesan aku kita tidak membuat orang lain salah paham, bahkan marah, karena sebenarnya kita justru menghormati orang lain. Dengan pesan aku orang lain tidak berbicara untuk kita. Banyak orang memunyai perasaan tidak senang karena haknya dilanggar bila orang lain berbicara untuknya. Orang dapat merasa dirinya dituduh bila orang lain berbicara untuknya. Misalnya "Anda tidak mendengar apa yang saya katakan!" akan dijawab dengan jengkel, "Jangan bicara sembarangan! Saya mendengarkan dengan baik!" "Itu sesungguhnya bukan apa yang kaukehendaki." Pernyataan seperti itu mungkin akan dibalas dengan agak kesal, "Tidak! Justru itulah yang kukehendaki." Kedua, untuk berbicara secara efektif, kita perlu mengatakan dengan jelas kepada orang lain apa yang kita lihat, dengar, cium, raba, dan rasakan, termasuk segala sesuatu yang nyata dan informasi yang kita terima dari sumber lain. Misalnya, "Saya melihat lingkaran hitam di sekitar mata Anda pagi ini. Kelihatannya Anda lelah. Saya lihat Anda telah bekerja sangat keras dalam seminggu ini." Cara berkomunikasi dengan memberitahukan apa yang kita terima melalui pancaindra kita, membuat pesan kita lebih jelas dan lebih dapat diterima. Ketiga, orang yang berbicara secara efektif mengungkapkan pikirannya, yaitu apa yang menjadi kepercayaan, tafsiran, dan pengharapannya. Misalnya, "Saya kira ini sangat penting." "Saya harap Anda menyukainya." Keempat, orang yang membagikan perasaannya kepada orang lain akan lebih efektif dalam berkomunikasi dibandingkan dengan orang yang selalu memendam perasaannya. Bila kita menyatakan perasaan kita secara langsung, perasaan itu dapat lebih dimengerti oleh orang lain. Misalnya, "Saya sangat gembira dengan cara kita mendekor tempat ini." "Saya sangat kecewa akhir-akhir ini Anda terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga kita sama sekali tidak ada waktu untuk berkomunikasi." Perlu diperhatikan bahwa mengungkapkan perasaan tidak sama dengan menyatakan pikiran. Kadang-kadang perasaan dapat dinyatakan dengan bahasa non verbal, tetapi ini kurang efektif karena kurang jelas dan tidak ada kesempatan untuk berdiskusi. Kelima, untuk berkomunikasi secara efektif kemauan dan keinginan kita perlu diungkapkan. Dengan demikian diharapkan orang lain dapat mengerti secara langsung apa kemauan kita untuk menjadi, melakukan, atau memiliki. Misalnya, "Pekerjaan ini menuntut Anda sering keluar kota. Saya dan anak-anak sangat kehilangan Anda dan merasa kesepian. Bila memungkinkan saya harap Anda dapat pindah pekerjaan." "Saya harap kita berdua dapat sungguh-sungguh saling memercayai." Dengan mengungkapkan kemauan, suami atau istri dapat mengetahui dengan jelas apa yang dikehendaki oleh pasangannya dan mungkin dapat membantu realisasi kemauan mereka berdua. Keenam, komunikasi yang efektif mengungkapkan dan menjelaskan tindakan. Tindakan yang diungkapkan itu dapat berupa tindakan yang telah lampau, saat ini sedang dilakukan, atau tindakan yang akan datang. Misalnya, "Maaf, tadi saya sedang memikirkan apa yang terjadi di kantor, jadi saya tidak mendengar apa yang Anda katakan. Tolong saya diberitahu sekali lagi." Menyatakan tindakan juga mengutarakan kita sadar akan tingkah laku kita. Hal ini menunjukkan kita menghomati orang lain. Demikian juga kalimat "Saya menguap terus karena saya baru tidur pukul dua pagi. Saya bukannya bosan dengan pembicaraan kita" akan mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Komunikasi yang menggunakan keenam cara ini pesannya dapat disampaikan dengan jelas dan sempurna. Dalam komunikasi yang penting bukan berapa panjang pesan kita, tetapi berapa jelas pesan yang kita sampaikan. Mungkin dengan mengombinasikan dua Cara atau lebih, pesan kita dapat dimengerti oleh orang lain dengan lebih jelas. Yang tidak kalah pentingnya dalam komunikasi adalah mendengar. Suami atau istri yang sungguh-sungguh mendengar apa yang dikatakan pasangannya, bisa mengerti apa pikiran, perasaan, kemauan, dan tindakan pasangannya. Sebagai pendengar yang baik kita berhenti sejenak dari kegiatan yang sedang kita lakukan, menatap mata orang yang berbicara kepada kita, dan mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakannya. Suami istri yang mendengarkan dengan baik, memberi kesempatan pada pasangannya untuk berbicara sampai selesai. Pembicaraan pasangannya tidak dipotong di tengah jalan dengan mengatakan, "Sudahlah! Cukup! Saya sudah mengerti kemauanmu dan apa yang akan Anda katakan" lalu cepat-cepat pergi. Orang yang berbicara seperti ini sering kali dapat memicu kesalahpahaman dan ketidakpuasan. Dia akan dijawab dengan kesal, "Hem ... Bagaimana kau dapat mengerti kalau mendengar penjelasan saya sampai selesai saja tidak mau!" Pendengar yang baik aktif berpartisipasi dengan apa yang dikatakan orang lain. Dia bertanya bila merasa kurang jelas, memberikan reaksi dan tanggapan tentang apa yang dia dengar, serta orang lain diperhatikan dengan serius. Bila Anda berusaha berkomunikasi seperti disebutkan di atas, maka tunangan Anda dan kelak pasangan Anda akan merasa lebih dimengerti, lebih diperhatikan, dan komunikasi yang lebih terbuka dalam keluarga Anda dapat dijalankan. Diambil dari: Judul buku: Bimbingan Pranikah: Buku Kerja bagi Pasangan Pranikah Judul artikel: Cara Berkomunikasi Penulis: Dr. Vivian A. Soesilo Penerbit: SAAT, Malang 1998 Halaman:48 -- 50 ______________________________________________________________________ - DUNIA WANITA 2 PERNIKAHAN DALAM ASPEK HUKUM Hak dan Kewajiban Suami Istri Dengan telah dipersatukannya seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam suatu pernikahan, maka mereka yang dahulunya merupakan pribadi-pribadi yang "bebas" kini menjadi terikat satu sama lainnya. Masing-masing harus mulai membagi segala hal dengan pasangan hidupnya, dan dibatasi kebebasannya. Demi untuk terpeliharanya rumah tangga yang mereka bangun bersama, maka hukum memberi penuntun mengenai hak dan kewajiban suami istri. Beberapa hal yang penting ialah: 1. Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama, dalam masyarakat. 2. Suami adalah kepala keluarga dan istri ibu rumah tangga. Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. 3. Suami istri wajib saling mencintai, menghormati, setia, dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain. 4. Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. 5. Istri wajib mengatur rumah tangga sebaik-baiknya. 6. Jika suami atau istri melalaikan kewajiban masing-masing dapat mengajukan gugatan melalui pengadilan. Hak dan Kewajiban Orangtua dan Anak Hak dan kewajiban antara orangtua dan anak yang disebut sebagai anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat adanya perkawinan yang sah. Anak yang dilahirkan di luar perkawinan yakni anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan tanpa adanya suatu perkawinan, hanya memunyai hubungan perdata, dengan ibunya maupun keluarga ibunya. Dengan demikian ia hanya menjadi ahli waris bila ibunya meninggal (sebab tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah, maka anak tersebut menurut hukum tidak memunyai ayah yang sah, walaupun mungkin wajah si orang laki-laki yang menyebabkan lahirnya anak yang bersangkutan diketahui secara jelas). Asal-usul seorang anak hanya dapat dibuktikan dengan akte kelahiran yang otentik, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang (Kantor Catatan Sipil). Bila akte kelahiran tidak ada (maksudnya bila seorang anak tidak memunyai akte kelahiran karena pada waktu dilahirkan tidak dilaporkan atau dicatatkan ke kantor catatan sipil), maka pengadilan dapat mengeluarkan penetapan tentang asal-usul seorang anak setelah diadakan pemeriksaan yang teliti berdasarkan bukti-bukti, yang memenuhi syarat menurut hukum. Dengan adanya penetapan pengadilan tersebut maka Kantor Catatan Sipil dapat mengeluarkan akte kelahiran bagi anak yang bersangkutan. Hak dan kewajiban antara orangtua dan anak antara lain adalah: 1. Kedua orangtua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. Kewajiban orangtua ini berlaku sampai anak itu menikah atau sudah dapat bekerja sendiri secara cukup. (Dan kewajiban tersebut tetap berlaku walaupun perkawinan di antara mereka putus sekalipun.) 2. Anak wajib menghormati orangtuanya dan menaati kehendak mereka yang baik. 3. Jika anak telah dewasa ia wajib mengasuh menurut kemampuannya orangtua dan keluarga dalam garis lurus ke atas bila mereka itu memerlukan bantuannya. 4. Bagi anak yang belum dewasa yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan berada di bawah kekuasaan orangtuanya selama mereka tidak dicabut dari kekuasaannya. 5. Orangtua mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan. 6. Orangtua tidak diperbolehkan memindahkan hak, menggadaikan, atau menjaminkan barang-barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum berumur 18 tahun atau belum menikah kecuali apabila kepentingan anak itu disetujui. Dalam hal kepentingan si anak menghendakinya, maka orangtua yang bersangkutan harus meminta izin persetujuan dari pengadilan terlebih dahulu sebelum melakukan pemindahan hak dimaksud di atas. 7. Salah seorang atau kedua orangtua dapat dicabut kekuasaannya terhadap seorang anak untuk waktu tertentu atas permintaan orangtua yang lain, atau keluarga anak yang bersangkutan, atau pejabat yang berwenang, jika orangtua tersebut: a. melalaikan kewajibannya terhadap anaknya; b. berkelakuan buruk sekali. Meskipun orangtua dicabut kekuasaannya terhadap seorang anak, orangtua tersebut masih tetap berkewajiban untuk memberi biaya pemeliharaan kepada anak yang bersangkutan. Perwalian Pada umumnya seorang anak yang belum dewasa yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan pernikahan berada di bawah kekuasaan orangtuanya. Orangtua tersebut yang mewakili segala kepentingan si anak. Tetapi bila seorang anak yang belum dewasa tidak berada di bawah kekuasaan orang tuanya (misalnya karena orangtua dicabut kekuasaannya atau perkawinan orangtuanya putus karena perceraian), maka anak yang belum dewasa tersebut berada di bawah kekuasaan seorang wali. Dan perwalian itu menyangkut pribadi anak yang bersangkutan maupun harta benda dari anak tersebut. Seorang wali berkewajiban untuk mengurus anak yang ada di bawah penguasaannya dan harta bendanya dengan sebaik-baiknya dengan menghormati agama dan kepercayaan anak yang bersangkutan. Seorang wali bertanggung jawab terhadap harta benda anak yang berada di bawah perwaliannya dan bertanggung jawab terhadap kerugian yang timbul karena kesalahannya atau kelalaiannya. Seorang wali juga dapat dicabut dari kekuasaannya dengan suatu keputusan pengadilan jika wali tersebut, a. melalaikan kewajibannya terhadap anak yang bersangkutan; b. berkelakuan buruk sekali. Demikianlah catatan mengenai pernikahan dalam aspek hukum. Seharusnya hidup bersama dalam ikatan pernikahan suami istri adalah hidup bersama selamanya dalam ikatan cinta kasih, tolong menolong, membagi suka dan duka, serta beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, karena dasar hidup suami istri adalah kasih Kristus yang mengasihi jemaat-Nya dengan kasih-Nya yang panjang sabar dan tidak berkesudahan. Mereka (suami istri) bukan lagi dua, melainkan satu. Dan apa yang sudah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh, manusia. Dan sebagai catatan akhir saya merasa tertarik dengan syair atau puisi yang banyak dijual di toko buku yang berjudul "Wanita". Alangkah baiknya bila para suami atau calon suami meresapi kata-katanya, dari syair atau puisi tersebut sehingga bisa lebih melindungi dan mengasihi istri atau calon istrinya. Wanita Wanita diciptakan Tuhan dari tulang rusuk pria; bukan dari bagian kepalanya agar jangan menguasainya; bukan dari bagian kakinya agar jangan diinjak-injaknya. Wanita diciptakan Tuhan dari tulang samping pria agar sama kedudukannya; dekat pada lengannya, agar selalu dilindunginya; dan dekat pada hatinya agar senantiasa dicintainya. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul majalah: Cahaya Buana, Edisi 92/2002 Judul artikel: Pernikahan dalam Aspek Hukum Penulis: S.K. Widjaja, SH. Penerbit: Komisi Literatur GKT III Malang Halaman: 26 -- 27 dan 32 ______________________________________________________________________ - WAWASAN WANITA MENJAGA SUPAYA KASIH ANDA TETAP HIDUP Briggs dan Alice Olson saling mencintai selama lebih dari 50 tahun. Alice organis di gereja kami di Minnesota, tempat kami pertama kali melayani penuh waktu. Briggs ketua panitia pembangunan dan dewan pengawas. Mereka seperti orangtua angkat bagi kami. Kami muda, orang baru di gereja pertama kami, dan mereka tetangga kami yang paling dekat. Hal pertama yang kami perhatikan mengenai mereka adalah besarnya cinta seorang terhadap yang lain. Sejak itu kami memerhatikan banyak pasangan yang mengasihi, tetapi tidak satu pun yang melebihi Briggs dan Alice Olson. Dalam memerhatikan pasangan yang sungguh-sungguh mengasihi selama bertahun-tahun, saya mencatat bahwa mereka semua memiliki empat karakteristik umum. Karakteristik tersebut dapat dikenali sebagai "kunci untuk menjaga kasih Anda tetap hidup". 1. Mereka orang Kristen yang terus-menerus dipenuhi Roh Kudus. Mereka tidak sempurna, tidak seorang pun sempurna. Tetapi mereka ingin berjalan setiap hari di dalam Roh Kudus, mengetahui bahwa buah Roh Kudus yang pertama adalah kasih. Tidak seorang pun dapat berjalan di dalam Roh Kudus dan gagal mengasihi pasangannya! 2. Mereka baik hati, penuh pengertian, dan menghargai pasangannya. Saya tidak pernah mendengar Briggs atau Alice, yang sekarang ada di surga, mengucapkan kata-kata kasar satu terhadap yang lain. Mereka saling menopang, bukan saling menjatuhkan. Psikolog modern menyebutnya "stroking". Mereka tidak tahu apa sebutannya, mereka hanya melakukan. Kapan saja Anda bersama mereka, Anda akan merasa disambut dengan terbuka. Tetapi ketika Anda meninggalkan mereka, Anda mengetahui bahwa mereka seperti berbahagia jika mereka berdua saja. Hal itu menunjukkan pernikahan yang bahagia. 3. Mereka tidak menyimpan sesuatu yang negatif. Tidak satu pun sempurna -- mereka mengetahuinya, tetapi setiap kali mereka berbicara tentang masa lalu, mereka melihatnya secara positif. Peristiwa-peristiwa yang disesalkan dan tidak menguntungkan jarang diungkit kembali. 4. Mereka secara terbuka mengucap syukur kepada Allah karena menyatukan mereka, dan bersyukur untuk hidup yang produktif dan menyenangkan. Saya perhatikan orang yang mengucap syukur adalah orang yang bahagia, dan orang yang bahagia lebih mudah untuk mengasihi. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Ketika Anda Merasa Salah Memilih Pasangan Judul asli buku: Opposites Attract Judul artikel: Menjaga Supaya Kasih Anda Tetap Hidup Penulis: Tim LaHaye Penerjemah: Dwi Prabantini Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2000 Halaman: 373 -- 375 ______________________________________________________________________ - WOMEN TO WOMEN TANGISAN SEORANG IBU Open Doors mengajak Saudari untuk mengingat kembali tiga orang ibu yang menghadapi tantangan iman di tengah kesulitan dan penganiayaan. RH Tanggal 21 April 2007, MH dibunuh ketika ia sedang bekerja di sebuah toko buku Kristen di sebelah utara Irak. MH adalah seorang pengikut Kristus dari latar belakang agama lain. Ia menikah dengan RH dan mereka memiliki seorang putra bernama Kevin. Open Doors melayani dan menguatkan RH. Ketika kami bertemu baru-baru ini, RH menuturkan keadaannya sekarang. "Hidup saya mulai berjalan normal kembali. Sebuah kehormatan mengetahui Anda masih mengingat, mengunjungi, dan berdoa bagi saya," katanya. Ia sekarang mengajar dan menerjemahkan kitab Kisah Para Rasul. Walaupun demikian, kematian suaminya masih membekas hingga kini. "Ketika MH meninggal, saya bermimpi ada sebuah tempat yang gelap dan saya sendirian. Dua orang pria datang dan menyakiti saya, lalu muncul seseorang yang membawa saya ke sebuah tempat aman." "Menurut teman saya, orang itu adalah Yesus yang menyelamatkan saya dan memberi damai sejahtera." "Tolong doakan saya dan anak saya yang semakin besar. Berdoalah agar mereka berhasil dalam hidup. Ayah mereka adalah pahlawan bagi Yesus, saya berdoa agar mereka juga hidup sungguh-sungguh dalam Yesus." REM REM tengah mengandung anak yang kelima dan usia kandungannya dua bulan ketika suaminya dibunuh secara brutal oleh kelompok ekstrimis pada bulan November 2008 di Jos, Nigeria. Suaminya mencoba melindungi gereja yang ia gembalakan. Saat bertemu dengan staf Open Doors satu bulan yang lalu, ia masih menangis, tidak pasti akan masa depan. "Saya masih takut akan ada insiden susulan," katanya. "Saya hanya berserah pada Tuhan." REM dan 4 orang anaknya diusir dari rumah mereka. Ia adalah satu dari 50 janda yang dibantu Open Doors. Ia menerima bantuan kemanusiaan, uang sekolah bagi anak-anaknya, juga mendapatkan pelayanan trauma konseling. Bulan Mei lalu, REM melahirkan seorang bayi laki-laki. Open Door membantu dengan menanggung biaya persalinan. Sekali lagi REM menangis, kali ini tangisan bahagia. "Saya sungguh bersukacita," katanya, "Terima kasih untuk saudara seiman yang berdiri bersama dan menguatkan saya." Enam bulan kemudian Open Doors menerima ratusan surat dari seluruh penjuru dunia bagi REM. Ia berkata, "Saya tidak pernah lelah membaca surat-surat tersebut. Saya merasa sangat dikuatkan." GY AL adalah seorang pendeta, satu dari sedikit umat Kristen di tengah suku Uighur di Tiongkok. Ia ditangkap pada bulan Januari 2008 dan dikenai hukuman 15 tahun penjara bulan Oktober lalu. Istrinya, GY, merawat anak-anak mereka, ia tidak bisa berhubungan dengan suaminya sejak suaminya ditangkap. Bulan Januari ia meminta Open Doors memobilisasi doa bagi suaminya. Katanya: "Saya bersyukur pada Tuhan untuk Saudara dan Saudari di seluruh dunia yang tidak berhenti bersyafaat setelah mendengar AY ditangkap. Terima kasih banyak. Doa Saudara menguatkan kami untuk melangkah hingga hari ini." "Lebih dari satu kali daya berdoa pada Tuhan sambil menangis, `Mengapa Engkau memisahkan kami? Dua tahun tidak cukup? Sekarang ditambah 13 tahun? Setiap hari saya mendengar putra saya berdoa, `Yesus jika satu dua orang berkumpul dalam nama-Mu, Engkau akan menjawab doa mereka, saat ini banyak sekali orang berdoa bagi papa dan masih tetap dipenjarakan." "Saudara-Saudariku yang terkasih, saya berharap agar semua Saudaraku dapat kembali berdoa dan mengetuk hati Tuhan bersama keluarga kami." Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama buletin: Open Doors, Edisi Mei -- Juni 2010 Penulis: Nina Kelley Penerbit: Yayasan Obor Damai Indonesia, Jakarta Halaman: 8 -- 9 ______________________________________________________________________ STOP PRESS Apakah Anda terbeban untuk menanam lutut Anda bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus? Kami mengajak Anda meluangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi saudara-saudara kita, khususnya mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2010 ini kita akan kembali bersatu hati berdoa selama bulan puasa. Jika Anda rindu untuk turut ambil bagian berdoa bagi bangsa, kami akan mengirimkan pokok-pokok doa ke e-mail Anda untuk menjadi pokok doa kita bersama. Untuk berlangganan, silakan kirimkan e-mail ke: ==> subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org Bagi Anda yang ingin agar teman-teman Anda pun bisa ikut berdoa dengan memakai bahan pokok doa ini, silakan kirimkan alamat e-mail mereka ke alamat e-mail redaksi di: ==> doa(at)sabda.org Untuk mendapatkan bahan pokok doa versi kertas, silakan menghubungi: Mengasihi Bangsa dalam Doa P.O. Box 7332 JATMI JAKARTA 13560 E-mail: < pray40daysindo(at)yahoo.com > Catatan: [Ganti (at) dengan @ saat mengirim e-mail] Harap pemohon pengiriman bahan pokok doa versi kertas mencantumkan: Nama jelas: Alamat lengkap: Kota dan kode pos: Provinsi: Nama lembaga: No. telp./HP: E-mail: Marilah kita bersama berpuasa dan berdoa untuk Indonesia agar tangan Tuhan yang penuh kuasa menolong dan menggugah hati nurani para pemimpin bangsa ini untuk bertekad dan bersatu mengeluarkan bangsa ini dari kemelut berbagai masalah yang berkepanjangan. Selamat menjadi "penggerak doa" di mana pun Anda berada dan biarlah karya Tuhan terjadi di antara umat-Nya, khususnya bangsa Indonesia. Selamat berdoa. ______________________________________________________________________ - EDISI BERIKUTNYA Memiliki penghasilan sendiri atau memiliki jabatan yang cukup penting di suatu instansi/perusahaan merupakan impian setiap orang, tanpa terkecuali para wanita. Saat ini, banyak wanita yang menempati posisi yang cukup strategis dalam pekerjaan. Tak ayal, karena aktivitas yang begitu padat yang menuntut kecepatan dan ketepatan, para wanita terkadang melalaikan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai seorang istri dan ibu. Edisi yang akan datang (edisi 41 dan 42), secara spesifik akan membahas materi seputar wanita yang bekerja. Apakah Anda termasuk di dalamnya? Jika ya, maka jangan sampai Anda melewatkan edisi yang akan datang. Tuhan Yesus memberkati. ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan kepada redaksi: < wanita(at)sabda.org > atau < owner-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > ______________________________________________________________________ Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > Arsip e-Wanita: http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita Facebook e-Wanita: http://fb.sabda.org/wanita Twitter e-Wanita: http://twitter.com/sabdawanita ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Novita Yuniarti Staf Redaksi: Truly Almendo Pasaribu Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 e-Wanita / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ________________MILIS PUBLIKASI WANITA KRISTEN INDONESIA______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |