Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/54 |
|
e-Wanita edisi 54 (17-2-2011)
|
|
_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________ TOPIK: Dampak dari Kasih Edisi 54/Februari 2011 MENU SAJI DUNIA WANITA: KASIH SAYANG MENGUBAH MANUSIA KESAKSIAN WANITA: PELAJARAN DARI CINTA POTRET WANITA: ANNIE WALKER ARMSTRONG (1850-1938) STOP PRESS: BERBAGI BERKAT DAN BERSAKSI MELALUI PUBLIKASI KISAH Shalom, Semakin hari tentunya berkat Tuhan semakin luar biasa bagi kita. Sahabat wanita di mana pun berada, pada edisi minggu yang lalu kita belajar mengenai kasih dalam keluarga. Kali ini kami memberikan pembahasan mengenai dampak dari kasih. Kasih dapat memengaruhi segala hal dan mengubah segala sesuatu. Dengan demikian, kita bisa menyaksikan betapa luar biasanya kuasa kasih. Kasih akan menjadi sempurna, jika kita melandasinya dengan kasih Allah. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati. Redaksi e-Wanita, Fitri Nurhana < http://wanita.sabda.org/ > DUNIA WANITA: KASIH SAYANG MENGUBAH MANUSIA Dua hari berturut-turut seorang perempuan berusia 35 tahun datang menjumpai kami untuk mencari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga. Penulis mencoba menggali informasi darinya. Perempuan itu menyatakan bahwa jika dia tidak mendapatkan pekerjaan, dia harus pulang ke desa, tetapi ia tidak punya ongkos. Penulis dan istri sepakat memberi ongkos agar dia dapat pulang ke desa. Namun kami mencoba melihat apakah dia benar-benar dapat bekerja dan sampai di mana keterampilannya. Jika memungkinkan, kami usahakan untuk merekomendasikannya bekerja di keluarga lain. Pagi itu kami memberikan tugas untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah yang sederhana. Namun, ia kelihatan tidak bekerja sepenuh hati dan hasilnya pun tidak maksimal. Setelah mengamati dan berbincang-bincang beberapa saat, kami menyimpulkan bahwa orang itu mengalami depresi akibat perceraian dengan suaminya. Tidak lama kemudian, kami berikan dia ongkos untuk pulang ke desa dan ia menerimanya dengan senang. Bentuk Pernyataan Kasih Kasih Versi Anak-Anak Seorang anak merajuk kepada mamanya, meminta kepada mamanya agar ia dibelikan bakso. Mamanya menolak dengan alasan ia sudah memasak sop yang ada baksonya. Anak itu mengomel, "Mama jahat tidak membelikan bakso". Anak yang lain, beda lagi ceritanya. Seorang anak berkata bahwa mamanya baik. Alasannya, ketika uang sekolahnya hilang, mamanya tidak marah, tetapi mengganti uang yang hilang itu. Konsepsi anak tersebut mengenai mama yang baik adalah jika mamanya mengikuti keinginannya, tidak menegur sekalipun jelas-jelas salah. Mama sayang kepada saya karena mengikuti keinginanku, membelikan mainan, dan memenuhi kegemaranku. Kasih Versi Muda-Mudi Seorang pemuda tertarik kepada seorang gadis. Lalu pemuda itu mulai melakukan pendekatan dan ternyata gayung pun bersambut, maka keduanya masuk dalam jalinan ikatan cinta. Cinta timbul karena ada sesuatu yang indah dan menarik pada pribadi orang lain, itulah cinta erotis. Dalam kebersamaan mereka dapat menikmati bakso, menonton film, dan sebagainya. Pada saat yang sama, keduanya saling mengagumi kelebihan yang ada pada pasangannya, baik itu cara berbicara, sikapnya, dan berbagai keunggulan pribadi satu sama lain. Kasih Seorang Sahabat Penulis menjumpai dua orang sahabat berbeda agama. Salah satunya orang Kristen. Meskipun begitu, sahabat yang bukan Kristen itu rela menjual mobilnya untuk menolong sahabatnya menyelesaikan masalah. Itulah kasih teman atau sahabat, filia. Kasih itu mengandung simpati, keprihatinan maupun empati, dan solidaritas yang mendalam. Kasih Menurut Tuhan Yesus Demikianlah kita mengenal kasih Tuhan Yesus, bahwa Tuhan Yesus sudah menyerahkan nyawa-Nya sampai mati di kayu salib untuk kita (Yohanes 3:16). Kasih, itu adalah kasih Allah (agape). Allah mengasihi manusia bukan karena kebaikan, persembahan, atau pujian manusia. Namun, dalam realitas kehidupan sehari-hari, begitu banyak orang mengalami hambatan mewujudkan hidup dalam kasih. Rasul Paulus berkata, "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang kukehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat. Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku" (Roma 7:15,17). Dosa masih berkuasa, memang kebenarannya demikian. Dosa masih membelit, membelenggu, merasuk, sehingga merusak keputusan kita untuk tidak melakukan yang baik, yang dikehendaki Allah. Dalam hal itu kita perlu menanti-nantikan Tuhan mengubah kehidupan kita. Ciptaan Baru Firman Tuhan mengingatkan kita, "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah" (Kolose 3:5). Bagian Allah sudah sempurna dilakukan Tuhan Yesus dengan menderita di atas kayu salib dan mati. Bagian kita adalah melakukan tindakan nyata sebagaimana perintah firman Tuhan, "Matikanlah dalam dirimu!" Itu berarti kita harus proaktif menolak dan mematikan perbuatan-perbuatan dosa di dalam kehidupan kita. Selanjutnya, kita meminta Tuhan Yesus memenuhi kita dengan Roh Kudus mengubah kita menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Kasih, sebagai salah satu buah Roh, dengan sendirinya akan tampak dalam kehidupan kita jika Roh Kudus memenuhi dan menguasai hidup kita. Kasih perlu dilihat dari dua sisi. Sisi pertama adalah kemurahan, dan sisi berikutnya adalah disiplin. Kasih perlu disertai dengan pengajaran, pendidikan, dan kedisiplinan. Kasih harus diungkapkan begitu rupa sehingga ada keseimbangan antara kasih dan disiplin. Dengan demikian, kehidupan kita akan menyukakan Dia. Sebagai contoh, satu kali seseorang mendatangi rumah pendeta dengan golok di tangan. Sambil mengancam, dia minta uang untuk membeli minuman keras. Pendeta itu mendekati pemuda tadi dan berkata, "Apakah kamu sudah punya istri?" Pemuda itu menjawab ketus, "Belum!" Pendeta lalu bertanya lagi, "Apakah kamu sudah punya pacar?" Ia menjawab, "Sudah". Pendeta ini lalu berkata, "Apakah kamu tidak sayang kepada pacarmu yang kelak akan menjadi istrimu bila ia tahu bagaimana perbuatan-perbuatanmu?" Mendengar perkataan pendeta, pemuda itu membatalkan niatnya meminta uang secara paksa. Bahkan, beberapa hari kemudian pemuda itu datang menemui pendeta yang diancamnya dan mengutarakan niatnya untuk mengubah kehidupannya. Ia ingin mengikuti kursus montir, tapi tidak punya uang. Pendeta itu kemudian membiayai biaya kursus montir. Setahun kemudian ia mengunjungi pendeta itu dengan membawa oleh-oleh dari hasil usahanya. Kasih agape dari Tuhan Yesus telah mengubah pemuda tersebut dari seorang bandit menjadi seorang yang tahu bersyukur atas karunia Tuhan Yesus. Diambil dari: Judul majalah: Kalam Hidup, No.708. Februari 2005 Judul artikel: Kasih Sayang Mengubah Manusia Penulis artikel: Wiharja Jian Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman: 4 -- 5 KESAKSIAN WANITA: PELAJARAN DARI CINTA Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! Cahaya matahari telah memudar ketika kami tiba di Sucava, Bukovina, kota di bagian timur laut Romania. Kami lelah sehabis melancong karena kami menghabiskan waktu seharian penuh mengunjungi Gunung Carpathian yang elok. Saya menikmati semuanya! Saya tidak hanya menikmati waktu mengunjungi anak perempuan saya, Robyn -- seorang guru di sekolah menengah Romania Adventis -- tetapi karena nenek saya lahir di Bukovina. Saya tidak menyangka bahwa saya bisa pergi ke tanah kelahirannya. Setelah tiba di Sucava, kami mendapat kabar bahwa apartemen yang akan kami tempati sudah disewa orang lain. Jadi Lari, pendamping dan penerjemah kami (guide), melaksanakan rencana B. Lari juga bekerja di sekolah menengah dan mengenal murid-murid di sekolah. Dia mengabari kami lewat telepon bahwa kami akan tinggal bersama salah satu murid. Tampaknya merepotkan. Tiga orang -- termasuk satu orang asing -- muncul tanpa kabar. Tidak bisa begini! Bisikku kepada Robyn. Biasanya apartemen di Romania hanya memunyai satu kamar saja. Saya resah membayangkan tuan rumah yang bersikap ramah di depan saya, namun bingung apa yang harus mereka lakukan terhadap kami. Danny menyambut kami masuk. Ibunya sedang bekerja, katanya. Ayahnya telah tiada. Kami membawa tumpukan koper dan tas punggung di ruang tamu mereka dan duduk di dipan seraya Robyn dan Lari membuat diri mereka nyaman. Mereka mengenal Danny. Mereka sudah pernah ke tempat ini. Kemudian Lari duduk di samping saya dan dengan lembut berkata, "Aku tahu tidak sesuai rencana kita". "Jika Anda keberatan, kita dapat pindah ke rumah tamu. Tetapi, mereka tidak keberatan dengan kehadiran kita." Saya mengangguk, belum yakin. Ibu Rastoaca datang beberapa saat kemudian. Lari memperkenalkanku kepadanya dengan menerjemahkan bahasa Romania dan Inggris. Dia mencium kedua pipi saya sebagai tanda penyambutan, dan sibuk memastikan kami sudah makan malam. Saat tidur, dia tidur di tempat tidur lipat di dapurnya, sedangkan saya dan Robyn tidur di tempat tidurnya. Keesokan harinya, kami menghabiskan waktu dengan bertamasya dari satu desa ke desa lainnya dan pulang sebelum matahari terbenam. Kami kepanasan dan berdebu, dan mengingat bahwa kompleks apartemen Danny tidak memiliki air panas untuk sementara waktu. Ibu Rastoaca menyambut kami dengan senyuman, pelukan, dan nyanyian romania. Dia memanaskan satu kendi besar air di kompornya, agar kami dapat mandi dengan air hangat. Hari berikutnya, kami makan malam dengan keluarga lain, dan menghabiskan waktu di sore hari membahas gereja-gereja di dunia. Saya ingin sekali mengetahui bahasa Romania, jadi saya tidak memerlukan penerjemah. Ibu Rastoaca adalah seorang perawat anak di panti asuhan dan mengajak kami berkunjung. Kami menikmati waktu yang istimewa dengan bayi-bayi itu. Saat kami tiba di apartemen Danny, kami mendapat telepon dari keluarga Boiculeses. Mereka ingin menjamu kami makan malam. Ups! Kami makan di luar lagi. Makanan enak lagi -- roti aroma keju, makanan berlada, dan buah kismis sebagai penutupnya. Kami dipaksa mengantongi sisa makanannya saat kami akan pergi. "Saya akan makan pagi bersama Anda, di hari terakhir Anda di sini," kata Ibu Rastoaca malu-malu ketika kami duduk sarapan hari berikutnya. Kemudian, dia juga menyiapkan makanan untuk kami nikmati dalam perjalanan pulang. Sangat menyedihkan jika kita sangat salah sangka! Itulah ajaran keramahan dalam Perjanjian Baru. Diterjemahkan dari: Judul buku: Close to home Judul asli artikel: A Lesson in Love Penulis: Penny Estes Wheeler Penerbit: Review and Herald Publishing Association Halaman: 50 -- 51 POTRET WANITA: ANNIE WALKER ARMSTRONG (1850-1938) Sebagai salah satu pendiri Woman`s Mission Union (WMU), seorang visioner untuk rumah misi, seorang yang sangat mengasihi jiwa manusia dan pengikut Kristus yang setia, Annie Walker Armstrong dikenang sebagai orang yang paling berjasa dalam membangun rumah-rumah misi Baptis. Ketika dia melihat kebutuhan sekolah-sekolah Amerika-Indian, dia langsung tergerak untuk bertindak demi mereka. Karena minat dan komitmennya terhadap misi di AS semakin bertambah, demikian juga tuntutan akan kemampuannya. Pada tahun 1887, dia menjadi salah satu pendiri dan juga sekretaris korespondensi pertama di WMU. Kantor Baltimor berfungsi sebagai kantor pusat tempat dia bekerja dengan setia dan tak kenal lelah selama 18 tahun tanpa digaji. Annie lahir dalam keluarga Baltimor yang kaya. Dia didukung oleh ibunya, seorang yang tekun beribadah. Tetapi, Anni belum menjadi Kristen sampai dia berumur 20 tahun. Saat dia berkomitmen, dia sangat bertanggung jawab mengorganisasi promosi rumah misi, menyebarkan utusan Injil di antara penduduk India, orang cacat, dan penduduk Afrika-Amerika. Selain itu, dia juga mengorganisasi pengumpulan dana untuk misi. Dia sering berkoresponden dengan utusan Injil di dalam lingkungannya dengan baik di luar. Dia juga menulis untuk berbagai publikasi. Diterjemahkan dari: Judul buku: 100 Christian Women Who Changed the 20th Century Penulis: Helen Kooiman Hosier Penerbit: Fleming H. Revell, United States of America, 2002 Halaman: 292 -- 293 "Kehidupan dalam Kristus Akan Membuat Kita Tampil Berbeda dari Orang-Orang yang Ada di Sekitar Kita" STOP PRESS: BERBAGI BERKAT DAN BERSAKSI MELALUI PUBLIKASI KISAH Ingin mewartakan kasih karunia dan penyertaan Allah yang luar biasa atas hidup Anda? Saatnya Anda berbagi kasih, bagaimana Allah turut bekerja dalam setiap aspek kehidupan Anda. Melalui milis publikasi Kisah, Anda dapat berbagi berkat dan saling menguatkan melalui kesaksian Anda. Ayo, segeralah bergabung dan bersaksi di dalamnya. Caranya sangat mudah: Berlangganan: < subscribe-i-kan-kisah(at)hub.xc.org > Kontak Redaksi: < kisah(at)sabda.org > Arsip: < http://www.sabda.org/Kisah/arsip/ > Situs: < http://kesaksian.sabda.org/ > Mari jadikan publikasi KISAH sebagai wadah penyampai berkat Anda dalam menyaksikan kasih karunia Allah kepada sesama. Kontak: < wanita(at)sabda.org > Redaksi: Novita Yuniarti, Fitri Nurhana (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/wanita > Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |