Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/56

e-Wanita edisi 56 (17-3-2011)

Makna Paskah

_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________
                         TOPIK: Makna Paskah
                        Edisi 56/Maret 2011

MENU SAJI
DUNIA WANITA: KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS MERUPAKAN MUKJIZAT
              TERBESAR
POTRET WANITA: RATU WILHELMINA
WOMEN TO WOMEN: IN LOVING MEMORY RATNA BANGUN (1966-2010)
STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DAN INFO YLSA DI SITUS
            "PASKAH.SABDA.ORG"

Shalom,

Peristiwa Paskah merupakan hari bersejarah bagi kita orang percaya.
Paskah mengingatkan kita akan mukjizat terbesar yang pernah terjadi
2000 tahun yang lalu, mengenai pengorbanan seorang pribadi yang sama
sekali tak berdosa untuk menyelamatkan manusia dan dunia yang telah
berdosa. Dia mati dan bangkit kembali. Dia adalah pribadi Tuhan Yesus.

Kebangkitan-Nya merupakan mukjizat terbesar bagi setiap manusia yang
mengenal-Nya. Sahabat wanita yang terkasih di dalam Tuhan, penting
bagi kita untuk memberikan makna terhadap pengorbanan yang telah Tuhan
Yesus lakukan. Melalui edisi kali ini, kami menyajikan beberapa
artikel yang dapat membantu Anda untuk menemukan makna Paskah yang
sesungguhnya sehingga kehidupan Anda boleh mengalami mukjizat melalui
kuasa kebangkitan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-Wanita,
Fitri Nurhana
< http://wanita.sabda.org/ >

       DUNIA WANITA: KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS MERUPAKAN
                           MUKJIZAT TERBESAR

Jumat Agung merupakan peringatan kematian Tuhan Yesus Kristus, dan
saat mencekam menjelang kematian-Nya. Dia mengasihi kita semua karena
kasih-Nya bagi dunia ini, Ia rela meninggalkan takhta suci-Nya dan
datang ke dunia ini. Siapa yang menerima dan percaya kepada-Nya akan
diselamatkan, memperoleh kehidupan kekal (Yohanes 3:16). Tetapi hal
ini tidak berhenti hanya sampai di situ saja. Menjadi pengikut Yesus
berarti kita harus melakukan apa saja yang menjadi kehendak-Nya. Yesus
menjalani penderitaan-Nya dengan sangat taat dan tenang sampai Ia mati
di atas kayu salib. Pertanyaannya, apakah kita sudah merenungkan
betapa dahsyatnya penderitaan Yesus ini? Kalau kita menderita di dunia
ini, hal itu belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penderitaan
Yesus. Sebelum mati, Yesus memikul salib dan hal ini memberikan arti
bagi hidup kita bahwa kita harus menghadapi berbagai pergumulan dan
tantangan dalam hidup ini, namun percayalah bersama dengan Dia kita
akan mampu melewati semuanya itu.

Matius 26:36, ketika Yesus berada di taman Getsemani bersama para
murid-Nya merupakan peristiwa yang memulai penderitaan Yesus. Di taman
ini Ia sangat sedih, gentar, dan berkata kepada para murid-Nya "...
Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya" (ayat 38) dan "Ya
Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari
pada-Ku" (ayat 39). Selanjutnya, Ia dijual oleh murid-Nya sendiri
(Yudas) senilai 30 keping uang perak, kemudian Ia ditangkap, dibawa
menghadap ke imam besar Kayafas, diserahkan kepada Pilatus,
diolok-olok, disalibkan, dan mati. Jika sekarang Anda dihina, diejek
oleh saudaramu sendiri, itu merupakan tantangan, dan berbahagialah
jika saudara berhasil melewatinya. Yesus telah melewati hal yang
demikian.

Selanjutnya Lukas 22:40-44, Yesus mengajarkan kepada para murid untuk
berdoa agar tidak jatuh ke dalam pencobaan. Yesus berdoa kepada Bapa
agar cawan itu berlalu dari pada-Nya. Ia terus berdoa dan bahkan
peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang menetes ke tanah,
artinya bahwa Ia menebus dosa pikiran manusia dengan darah. Pikiran
manusia sering menyesatkan, menjauhkan kita dari Tuhan, serakah, tidak
mau datang beribadah, serta "menuntun" untuk berbuat dosa. Inilah
penebusan pertama dan sekaligus penderitaan yang pertama. Penebusan
kedua adalah penebusan dosa manusia di atas kayu salib. Penebusan
ketiga adalah penyembuhan sakit penyakit fisik serta jiwa.

Setelah ditangkap, Yesus dibawa ke imam besar Kayafas. Di sana Ia
menghadapi saksi-saksi dusta, diludahi, dipukuli oleh massa. Kemudian
Ia dikirim ke Pilatus (Matius 27:1-26). Pilatus sudah dikuasai setan
sehingga ia mempersilakan massa untuk memilih siapa yang akan ia
bebaskan, seorang kriminal kelas kakap (Barabas) atau Yesus. Massa
lebih memilih Barabas bebas dan memerintahkan agar Yesus disalibkan.
Hal tersebut merupakan kemenangan buat Yesus karena Tuhan yang
memunyai rencana, Yesus harus mati, menderita karena kasih-Nya buat
manusia. Dalam proses penyaliban ini, Ia dicambuk dengan cambuk yang
ujungnya tajam luar biasa, dan ketika cambuk itu diayunkan masuk ke
dalam daging Yesus, ada daging yang tercabik keluar. Ia sangat
menderita, dimahkotai duri, bahkan ditelanjangi, padahal Ia tidak
bersalah. Mari kita renungkan Jumat Agung ini.

Sekali lagi, di dalam Tuhan Yesus ada kemenangan, kelepasan, dan
kesembuhan. Dia harus memikul salib sendiri menuju Golgota, baru di
tengah jalan, Yusuf Arimatea menggantikan-Nya. Iblis tidak bisa
menghalangi apa yang Tuhan Yesus lakukan karena iblis sudah jatuh di
kaki Tuhan Yesus. Sepanjang jalan Dia diolok-olok, diludahi. Saat ini
apa yang engkau berikan untuk Tuhan? Hartamukah? Itu kecil. Yang
dibutuhkan oleh Yesus adalah bagaimana engkau merenungkan
penderitaan-Nya 2000 tahun yang lalu. Kalau seseorang sudah mengerti
tentang penderitaan-Nya, maka orang tersebut pasti tidak
tanggung-tanggung dalam mengiring Tuhan dan melakukan seluruh
perintah-Nya sesuai firman Tuhan.

Matius 27:45-51, "berserulah Yesus dengan suara nyaring, "Eli, Eli,
lama sabakhtani?" Ia mengalami kesakitan yang luar biasa dan hal ini
harus kita renungkan. Ia merasa Allah-Nya jauh, itu kemanusiaannya.
Bagaimana dengan kita? Ketika kita menghadapi kesusahan, kepada siapa
kita mencari pertolongan? Kepada Yesus? Atau kepada dukun, paranormal
atau orang pintar? Hanya kepada Dia sajalah kita datang mencari
pertolongan. Bukankah Ia berkata, "ketika kita berada dalam kesesakan,
berserulah kepada-Ku dan Aku akan menolong engkau".

Lewat kematian Yesus ada 3 hal yang sangat penting untuk kita
renungkan yaitu:

1. Allah yang kita sembah dalam nama Kristus Yesus adalah Allah yang
tidak pernah meninggalkan kita (ayat 45-50). Yesus menjanjikan seorang
penolong, penghibur yaitu Roh Kudus dan kita tidak ditinggalkan
sendirian (Yohanes 14:16-18).

2. Yesus berseru dengan suara nyaring, Ia menyerahkan nyawanya (ayat
50-51). Hal ini sudah dinubuatkan oleh Yesaya 53:4-6 "... Ia tertikam
oleh pemberontakan kita. Oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh".
Lewat kematian-Nya setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh
pengampunan dosa. (Yesaya 1:18; 1 Yohanes 1:9; Kisah Para Rasul
3:19-21)

3. Tirai Bait Suci terbelah menjadi 2 bagian dan terjadi gempa bumi.
Artinya terjadi pemisahan antara orang yang di dalam Tuhan dengan
orang yang di luar Tuhan.

Sebelum kelahiran Yesus atau pada zaman Perjanjian Lama, Paskah
dirayakan oleh orang Yahudi pada hari Jumat. Kata paskah diambil dari
bahasa Ibrani "Paset atau Passa" dan dalam bahasa Inggris
diterjemahkan "past over" yang artinya dilewati. Dalam tradisi orang
Yahudi, Paskah merupakan suatu upacara penyembelihan anak domba yang
berumur 1 tahun, yang tidak bercacat. Sebelum disembelih, anak domba
tersebut disimpan selama 14 hari. Setelah genap harinya ia disembelih
dan darahnya oleh orang Israel dilaburkan di ambang pintu. Dengan
demikian semua malapetaka tidak dapat masuk ke dalam rumah.

Paskah yang berarti hari kemenangan bagi semua orang yang percaya
kepada Yesus Kristus, sekarang dirayakan pada hari Minggu. Ini memang
benar karena kebangkitan tidak mungkin ada tanpa Golgota atau
penderitaan. Kemenangan itu ada karena didahului oleh penderitaan
Yesus Kristus di Golgota. Itulah sebabnya, kita yang percaya kepada
Dia memperoleh pengampunan dan diselamatkan untuk mendapat hidup yang
kekal, itulah kemenangan. Kalau kita merenungkan paskah, renungkanlah
dahulu penderitaan Yesus menuju kayu salib, dari taman Getsemani
sampai ke bukit Golgota (Matius 26:36). Karya Allah yang tinggi
setelah Yesus mati dan dikuburkan adalah kebangkitan Yesus pada hari
ketiga. Hal ini terbukti dalam Markus 16:1-9, kubur itu sudah kosong.

Allah sangat mengasihi Maria Magdalena dan teman-temannya. Pada waktu
mereka pergi ke kubur, mereka tahu ada yang menghalangi mereka yaitu
batu besar. Sedangkan mereka adalah wanita yang lemah tetapi mereka
memunyai iman, ternyata batu sudah terguling. Hal ini adalah kuasa
Tuhan. Yesus telah bangkit, kubur kosong! Mereka hanya berjumpa dengan
malaikat Tuhan yang berkata kepada mereka, "Yesus sudah tak ada di
sini. Pergilah dan sampaikan kepada sahabat-sahabat bahwa Yesus sudah
bangkit". Dari berita kebangkitan Yesus, ada 3 hal yang harus kita
imani, yaitu:

1. Lewat kebangkitan Yesus sebagai tanda kemenangan-Nya, maka kita
juga akan memperoleh kemenangan dalam setiap persoalan dan tantangan
yang kita hadapi.

2. Batu besar yang menghalangi pintu kubur yaitu perbuatan kita akibat
dosa, tetapi jika kita datang dan meminta ampun pada Yesus, maka Roh
Kudus akan menolong kita untuk menggulingkan batu penghalang itu,
sehingga kita dapat sampai ke kubur itu dan bertemu dengan Yesus.

3. Yesus Kristus di surga sedang menanti kita semua, Allah melihat
setiap hati kita, apa pun yang kita kerjakan. Oleh sebab itu, kita
datang kepada Yesus, Ia sendiri setia menanti kita (Matius 11:28).
Rasul Paulus katakan tanpa kebangkitan Yesus maka sia-sialah iman
kita, (1 Korintus 15:14).

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul majalah: Penyuluh, No. 40, Tahun XVI/2007
Penulis artikel: Pdt. Imanuel Pakan
Penerbit: Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia, Jakarta
Halaman: 21 -- 22

                   POTRET WANITA: RATU WILHELMINA

Selama Perang Dunia II, ketika pasukan Hitler menguasai Belanda dan
sebagian besar Eropa Timur, Ratu Wilhelmina dipaksa pindah dengan
pelayan-pelayannya ke London. Dari sana dia menyiarkan pesan yang
menyemangati dan mendorong rakyatnya. Dia sangat dicintai oleh
rakyatnya, dan pesan-pesannya serta riwayat hidupnya, yang diterbitkan
di Inggris berjudul "Lonely, but Not Alone!" (1960), mencerminkan
nuansa kerohanian yang diserap dalam seluruh kehidupannya.

Ratu Wilhelmina dilahirkan di Hague sebagai putri Raja William III.
Dalam perwalian ibunya, Ratu Wilhelmina dilantik pada umur 18 tahun.
Saat menginjak usia 20 tahun, dia menikahi Duke Henry dari
Mecklenburg-Schwerin.

Dia berhasil menjaga kenetralan negaranya di Perang Dunia 1
(1914 - 1918).

Kesaksiannya tetap hidup saat kematiannya. Atas permintaannya, dia
dikuburkan dengan "upacara kematian putih" (setiap orang memakai putih
alih-alih hitam), dan juga lagu pujian "Hari Ini Ada Sinar Mentari di
Jiwaku".

Hari ini ada sinar mentari di jiwaku, yang lebih terang dan mulia dari
pancaran sinar langit dunia karena Yesuslah cahayaku. (t/Uly)

Diterjemahkan dari:
Judul buku: 100 Christian Women Who Changed the 20th Century
Penulis: Helen Kooiman Hosier
Penerbit: Fleming H. Revell, United States of America, 2002
Halaman: 241 -- 242

     WOMEN TO WOMEN: IN LOVING MEMORY RATNA BANGUN (1966 - 2010)

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis
akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Timotius 4:7)

Tanggal 26 Juli 2010, pukul 10.30 malam, Ibu Ratna Bangun meninggal
dunia karena sakit lupus yang dideritanya. Ibu Ratna meninggal di
rumah sakit. Suaminya, Bapak Sembiring dan kedua putra mereka, Joshua
(11) dan Nathan (6) melepas jenazah Ibu Ratna untuk dimakamkan pada
tanggal 28 Juli 2010 di Haurgeulis, kota asal mereka.

Ibu Ratna Bangun dipenjarakan bulan Mei 2005 bersama Dr. Rebekka
Zakaria dan Eti Pangesti atas tuduhan Kristenisasi terhadap anak-anak
dari agama lain. Mereka dijatuhi hukuman tiga tahun penjara tanggal 1
September 2005 dan dibebaskan bersyarat tanggal 8 Juni 2007.

15 Juli 2005 hingga Juni 2007, Open Doors mengadakan mobilisasi doa
dan penulisan surat bagi Ibu Ratna, Ibu Eti, dan Dr. Rebekka. Mereka
bersaksi tentang bagaimana surat-surat yang datang telah menjadi
kekuatan. Saat di penjara, Ibu Ratna membagikan pada Open Doors
perenungannya:

"Sebelum di penjara, saya selalu dikelilingi oleh saudara-saudari
seiman. Sekarang saya tinggal di tengah saudara-saudari yang belum
menjadi pengikut Kristus. Juga berat rasanya ketika harus tinggal jauh
dari anak-anak dan suami. Namun, saya bersyukur, tolong dicatat dengan
baik, kasih setia Tuhan tidak pernah meninggalkan saya. Tuhan
menguatkan saya melewati semua pergumulan."

Yang kedua, ketika Yesus membagikan lima roti dan dua ikan untuk
dimakan 5000 orang, Ia mengubah yang tidak ada menjadi ada. Saya
merasa seperti lima roti dan dua ikan di tangan Tuhan. Penderitaan
yang saya hadapi tidak sebanding dengan apa yang dialami
saudara-saudari lain yang menderita dan teraniaya karena iman mereka.
Seperti roti di tangan Tuhan, saya dihancurkan dan dibagikan untuk
memberkati banyak orang. Saya diproses Tuhan melalui tempat ini.

Yang ketiga, penjara adalah sekolah iman. Di sinilah iman saya diuji
dan ditempa untuk menjadi bagian dari rencana Tuhan, bukan kebetulan
dan bukan rencana manusia kalau saya ada di penjara.

Selamat jalan Ibu Ratna ... kasih, ketaatan, dan kesetiaan Ibu pada
Tuhan Yesus telah menjadi inspirasi dan kekuatan bagi banyak orang.

Diambil dari:
Nama buletin: Frontline Faith, Edisi September - Oktober 2010
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Open Doors Indonesia, Jakarta
Halaman: 8 -- 9

    STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DAN INFO YLSA DI SITUS
                     "PASKAH.SABDA.ORG"

Situs "paskah.sabda.org" adalah situs berbahasa Indonesia yang
menyediakan bahan Paskah yang sangat lengkap, di antaranya: Tip-tip
menarik seputar Paskah, info buku yang berhubungan dengan Paskah,
ucapan Paskah, info profil user baru, kolom status online, humor
Paskah, khotbah audio, link situs Paskah, blog mengenai Paskah,
renungan Paskah, lagu Paskah, puisi Paskah, bahan mengajar Paskah,
kesaksian Paskah, drama Paskah, artikel Paskah, topik forum yang aktif
dikunjungi, Facebook YLSA dan lowongan YLSA.

Situs "paskah.sabda.org" juga dirancang sedemikian rupa agar setiap
pengunjung bisa ikut berpartisipasi dengan mengirimkan renungan,
artikel, atau juga blog Paskah untuk bisa saling berbagi berkat dengan
pengunjung yang lain. Fasilitas forum juga tersedia di situs ini
sehingga pengunjung bisa ikut berdiskusi seputar topik Paskah.
Keistimewaan lain dari situs ini adalah disediakannya fasilitas
mengirimkan ucapan selamat Paskah untuk teman seiman dan pengunjung
yang lain. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi situs
"paskah.sabda.org"!

==> http://paskah.sabda.org/

"Anda yang Dahulu Tidak Bernilai Sama Sekali Karena Dosa Sekarang
Menjadi Bernilai Karena Darah Kristus"

Kontak: < wanita(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti, Fitri Nurhana
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/wanita >
Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org