Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/66 |
|
e-Wanita edisi 66 (18-8-2011)
|
|
_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________ TOPIK: Menjadi Orang Tua (II) Edisi 66/Agustus 2011 MENU SAJI DUNIA WANITA: KETIKA DUA MENJADI TIGA (2) Shalom, Edisi yang lalu kami menyajikan artikel yang memuat informasi mengenai aspek-aspek biologis hadirnya seorang anak dalam keluarga. Dalam edisi ini, kami kembali menyajikan lanjutan dari artikel tersebut. Kiranya semua informasi dalam edisi ini memberikan wawasan baru bagi Sahabat Wanita semuanya. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati. Staf redaksi e-Wanita, Fitri Nurhana < http://wanita.sabda.org/ > DUNIA WANITA: KETIKA DUA MENJADI TIGA (2) Jika Anak-anak Merupakan Pemberian Allah, Mengapa Begitu Banyak Orang Tua Muda yang Kelelahan dan Putus Asa? Semua orang tua baru mengalami kelelahan karena anggota keluarga baru itu cenderung tidur sepanjang hari dan rewel sepanjang malam. Merawat bayi yang baru lahir memang repot, terutama pada bulan pertama dan kedua. Perubahan-perubahan hormon yang kembali normal dalam tubuh ibu baru, juga bisa menimbulkan depresi. Ibu-ibu yang meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi orang tua, akan mengalami kesulitan membiasakan dirinya tinggal di rumah. Beberapa ibu tertolong dengan mengambil kursus-kursus, melakukan pekerjaan sosial, atau apa saja yang bisa mendukung meningkatnya sikap mental dan hubungan yang dewasa dalam kehidupan mereka. Orang tua baru dapat menjadi kecewa karena mereka tak dapat memenuhi kriteria-kriteria ideal mereka sendiri, tentang bagaimana seharusnya menjadi orang tua yang baik dan apa yang seharusnya diperbuat. Mereka tidak selalu dapat menenangkan ketika bayinya menangis. Mungkin si ibu tak mampu merawat bayinya sendiri seperti yang ia harapkan. Ketika mereka berhenti berusaha menjadi orang tua super, mereka akan lebih dapat menikmati menjadi orang tua. Kadang-kadang, orang tua baru ini memerlukan bimbingan tenaga profesional, sementara mereka dalam pergumulan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan mereka. Apabila Anda menjumpai orang tua yang merasa marah dan tertolak hampir sepanjang waktu, doronglah ia untuk menemui pendeta atau menghubungi biro konsultasi pelayanan keluarga atau Asosiasi Kesehatan Mental setempat. Para orang tua yang meninggalkan atau menganiaya anaknya adalah mereka yang tak dapat mengatasi masalahnya dan tidak berusaha minta tolong. Orang tua yang normal sekali pun kadang-kadang mengalami perasaan-perasaan yang tak keruan terhadap bayinya. Mereka menyayangi anaknya, tetapi kadang-kadang mereka sangat tidak menyukainya. Mereka mungkin membenci perubahan-perubahan yang disebabkan oleh kehadiran bayi itu dalam kehidupan mereka, mereka merasa terjebak, merasa sangat terbebani oleh tanggung jawab. Apabila mereka bisa saling mengasihi, saling mengerti, dan saling mendukung, pengalaman bersama ini akan menghasilkan sesuatu yang sangat positif. Membicarakan tentang perasaan-perasaan dapat membantu. Begitu pula doa. Sementara waktu berlalu, orang tua yang baru ini akan menemukan bahwa meskipun perasaan marah dan geram datang silih berganti, kasih sayang mereka terhadap anak mereka merupakan bagian yang penting dalam cinta kasih mereka yang terus bertumbuh terhadap satu sama lain dan juga terhadap Allah. Pengaturan Kelahiran Sayang sekali, istilah "pengaturan kelahiran" atau "kontrasepsi" sering digunakan juga dalam arti yang lain. Istilah "pengaturan kelahiran" dikenakan pada segala sesuatu untuk mengontrol/mencegah kelahiran. Jadi, di dalamnya termasuk juga aborsi -- penghancuran sel telur yang dibuahi atau embrio atau janin. Karena aborsi membunuh kehidupan manusia, hal ini jelas bertentangan dengan firman Allah -- oleh karena itu, metode ini tidak diterima sebagai metode "pengaturan kelahiran". Istilah "pengaturan kelahiran" pada umumnya mengacu pada metode-metode yang mencegah bertemunya sel sperma dengan telur. Metode-metode kontrasepsi ini (yang mencegah kehamilan) tidak membunuh kehidupan manusia -- (IUD atau spiral dan pil-pil yang diminum di pagi hari setelah persetubuhan seperti RU-486 tidak sepenuhnya merupakan alat kontrasepsi, karena mereka tidak mencegah sperma laki-laki bertemu dan membuahi sel telur wanita. Mereka lebih kepada mencegah agar sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim dan terus berkembang, yang sebetulnya sama saja artinya dengan aborsi). Metode-metode Pengaturan Kelahiran (Alat-alat Kontrasepsi/KB). Metode mana yang terbaik untuk mengatur kelahiran/ber-KB? Satu-satunya metode yang paling sempurna untuk mencegah kehamilan adalah dengan tidak melakukan persetubuhan, sebab 85 persen wanita yang melakukan persetubuhan secara teratur akan menjadi hamil dalam waktu 1 tahun. Seorang dokter dapat menolong pasangan suami-istri di dalam menentukan metode apa yang sesuai untuk mereka yang tidak bertentangan dengan keyakinan agama mereka. Karena efektivitas alat- alat kontrasepsi tergantung pada cara penggunaannya yang tepat, maka metode yang digunakan harus diterima oleh kedua pihak. Sangatlah baik apabila keduanya sama-sama bertanggung jawab di dalam saling mengingatkan petunjuk dokter dan menaatinya dengan tepat. Pil Anti Hamil Serangkaian pil bisa membuat ovarium (indung telur) wanita tidak mungkin melepaskan sel telur (mengendalikan ovulasi). Pil ini juga mencegah agar sel telur yang dibuahi tidak menempel di dinding rahim. Dalam hal ini, pil anti hamil -- seperti pil-pil yang diminum di pagi hari setelah persetubuhan -- bisa berarti sama dengan aborsi, dan oleh karenanya tidak diterima oleh orang Kristen. Agar efektif, pil-pil tersebut harus diberikan oleh dokter dan diminum sesuai anjuran. Penting juga agar dilakukan pemeriksaan fisik setahun sekali. Keuntungannya: Mudah digunakan, sangat efektif. Kerugiannya: Banyak wanita mengalami efek samping yang tidak menyenangkan seperti mual-mual, menjadi gemuk, haid tidak teratur dan sakit, payudara terasa nyeri, berdebar-debar, sakit kepala, pemakaian lensa kontak menjadi tidak nyaman, depresi, atau gelisah. Pada beberapa pemakai, terjadi efek samping seperti terkena tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, penggumpalan darah, dan infeksi kandung kencing. Risiko paling parah bisa terjadi pada wanita perokok berat, yang memunyai masalah dengan kandungannya atau perdarahan vagina, atau pernah mengidap penyakit jantung atau lever. Peningkatan risiko juga bisa terjadi pada wanita yang merokok dan wanita yang berusia di atas 35 tahun. Keberhasilannya: Dari 100 wanita, kurang dari 1 persen wanita akan menjadi hamil dalam waktu 1 tahun. Pada kenyataannya, karena ibu-ibu suka lupa meminum pil ini sesuai anjuran, 3 dari 100 wanita akan menjadi hamil. Obat Pembunuh Sperma (Spermicidal Chemicals). Spermicidal chemicals atau obat pembunuh sperma menghancurkan sperma dan menghalangi sperma memasuki mulut rahim. Alat kontrasepsi ini bisa dibeli bebas di toko-toko obat. Yang paling efektif adalah yang berbentuk busa aerosol, yang dimasukkan jauh ke dalam vagina dengan sebuah alat dari plastik. Yang berbentuk krim dan jelly efektif jika digunakan dengan kondom atau diafrahma. Keuntungannya: Tidak menimbulkan efek samping yang serius. Memberi perlindungan terhadap beberapa (tidak semua) penyakit kelamin. Kerugiannya: Pada beberapa orang, alergi terhadap bahan-bahan kimia bisa menimbulkan iritasi. Keberhasilannya: Dari 100 wanita, 6 di antaranya akan menjadi hamil dalam waktu 1 tahun, jika metode ini digunakan dengan tepat. Pada pemakaian yang sesungguhnya, 21 orang akan menjadi hamil. Kondom Pria Sarung tipis dari getah (karet) atau usus binatang ini membungkus penis selama persetubuhan dan menampung sperma. Dapat dibeli di toko-toko tanpa resep dokter. Keuntungannya: Efektif, apalagi bila digunakan bersama obat pembunuh sperma. Kondom yang berasal dari karet (bukan dari usus binatang) memberikan perlindungan terhadap beberapa penyakit kelamin, tetapi tidak menjamin "seks yang aman" sepanjang waktu. Kerugiannya: Perlu selalu diperhatikan apakah kondom tidak sobek atau lepas. Beberapa pria mengungkapkan kondom mengurangi kepuasan dalam bersetubuh. Keberhasilannya: Tanpa obat pembunuh sperma; dari 100 wanita, 3 orang akan menjadi hamil dalam waktu 1 tahun, jika kondom digunakan sesuai petunjuk. Dalam kenyataannya, 12 orang akan menjadi hamil. Dengan obat pembunuh sperma; dari 100 wanita, kurang dari 1 persen orang akan menjadi hamil dalam waktu 1 tahun jika kondom dan obat pembunuh sperma digunakan dengan benar. Dalam kenyataannya, 4 orang akan menjadi hamil. Metode-metode Pencegahan Lain: Diahframa, Penutup Rahim, Kondom Wanita, Sepon Kontrasepsi. Baik diafrahma yang berbentuk datar maupun Penutup Rahim (Cervical Cap) yang bentuknya melengkung, terbuat dari karet tipis dan dipasang untuk menutupi mulut rahim. Keduanya harus digunakan bersama obat pembunuh sperma. Kondom Wanita adalah sarung "polyurethane" yang memunyai cincin yang lentur pada setiap ujungnya. Cincin yang satu berada di ujung sarung yang terbuka dan dipasang tepat menutupi mulut rahim; cincin yang lain dibiarkan di luar vagina menutupi vulva (kemaluan luar). Sepon Kontrasepsi adalah sepon berbentuk bantalan kecil yang mengandung obat pembunuh sperma. Sepon ini dibasahi dengan air dan kemudian dimasukkan ke dalam vagina. Ia memiliki simpul yang seperti pita untuk memudahkan jika akan diambil/diganti. Kondom dibuat untuk satu kali pemakaian, sementara alat-alat kontrasepsi lainnya memberikan perlindungan terus-menerus selama 6 jam (diafrahma), 24 jam (sepon), atau 48 jam (Penutup Rahim). Keuntungannya: Tidak menimbulkan efek samping yang serius. Memperkecil risiko terkena penyakit kelamin, terutama kondom wanita. Kondom wanita dan sepon kontrasepsi dapat dibuang/diganti. Kerugiannya: Beberapa wanita mungkin agak terganggu untuk menggunakan alat ini setiap waktu. Dokter harus menentukan ukuran diafrahma atau penutup rahim itu dengan tepat dan memberi petunjuk yang jelas untuk pemakaiannya. Alat-alat ini harus diperiksa secara teratur dari kebocoran atau sobek; dan harus diganti secara berkala. Jika memasukkannya tidak pas, sepon kontrasepsi bisa sulit diambil. Beberapa wanita mengalami infeksi yang menyebabkannya lebih sering buang air kecil. Reaksi alergi bisa menyebabkan iritasi vagina. Sepon, tutup rahim, atau diafrahma yang dibiarkan terlalu lama, dalam kasus-kasus tertentu, bisa menyebabkan "keracunan". Penyelidikan belum dapat membuktikan berapa lama yang dimaksudkan dengan "terlalu lama" itu, namun wanita-wanita yang menggunakan metode ini sebaiknya berhati-hati terhadap gejala-gejala seperti tiba-tiba demam tinggi, muntah-muntah, diare, merasa pusing, atau timbul bintik-bintik merah pada kulit. Beberapa pasangan berkata kondom mengurangi kepuasan dalam persetubuhan. Keberhasilannya: Dari 100 wanita yang memakai diafrahma, 6 orang akan menjadi hamil dalam waktu 1 tahun apabila diafrahma terpasang dengan benar. Dari 100 orang yang berusaha memakai diafrahma, 18 di antaranya akan menjadi hamil. Dari 100 wanita yang menggunakan kondom wanita, 5 orang akan menjadi hamil dalam 1 tahun apabila kondom digunakan dengan benar. Dari 100 orang yang berusaha memakai kondom ini, 21 orang akan menjadi hamil. Dari 100 wanita yang menggunakan penutup rahim atau sepon kontrasepsi, sembilan akan menjadi hamil dalam waktu 1 tahun apabila penggunaan benar. Dalam kenyataannya, 18 orang akan menjadi hamil. Kalau kedua metode ini digunakan oleh wanita yang pernah melahirkan, kemungkinan menjadi hamil menjadi dua kali lipat. Keluarga Berencana Alami. Kehamilan terjadi hanya bila persetubuhan dilakukan tepat sebelum atau sesudah sel telur dilepaskan oleh indung telur -- kira-kira 7 hari dalam sebulan. Jika wanita itu dapat menghitung kapan masa "tidak amannya", ia tidak akan melakukan persetubuhan pada saat-saat itu. Ia bisa mengukur suhu badannya setiap pagi (suhu badan meningkat ketika sel telur dilepaskan) dan atau meneliti perubahan-perubahan cairan vaginanya. Untuk mencapai basil, wanita itu harus mau dan mampu meneliti dengan saksama, mencatat, dan menafsirkan tanda-tanda kesuburannya. Pasangan itupun harus bersedia "puasa" tidak bersetubuh selama 10-14 hari setiap bulan. Keuntungannya: Sebagian orang lebih suka cara yang alamiah karna alasan agama atau lainnya. Tidak ada efek samping. Metode ini menolong dalam merencanakan kelahiran yang diinginkan. Kerugiannya: Metode yang memerhatikan tanda-tanda kesuburan ini membingungkan dan menyulitkan bagi banyak orang. Mudah sekali untuk kemudian menjadi ceroboh dan patah semangat. Suami dan istri harus sama-sama punya komitmen yang kuat untuk berhasil. Keberhasilannya: Dari 100 wanita yang mengikuti petunjuk dengan tepat, dua orang akan menjadi hamil dalam 1 tahun. Dari 100 orang yang berusaha menggunakan cara ini, 20 orang menjadi hamil dalam 1 tahun. Sterilisasi Pada wanita, saluran telur (tuba fallopi) dipotong sehingga sel telur dan sperma tidak dapat bertemu. Pada pria, saluran sperma (vas deferens) dipotong sehingga sperma tidak bisa bercampur dengan air mani. Pada wanita maupun pria, sterilisasi tidak mengganggu proses seksual apa pun, selain kemampuan untuk mengandung kehidupan baru. Wanita tetap mengalami haid, pria tetap mengalami ejakulasi. Keuntungannya: Bebas dari aturan-aturan KB selanjutnya dan dari perasaan takut hamil yang sering kali dapat meningkatkan kepuasan seksual. Kerugiannya: Jika ia berubah pikiran, untuk mengembalikan operasi itu sulit dan sering tidak mungkin. Keberhasilannya: Dari 100 wanita atau pria (hanya salah satu yang perlu disteril), tidak lebih dari satu kehamilan selama 1 tahun. Catatan: Sebagian besar statistik diambil dari "Contraceptive Technology" (Teknologi Kontrasepsi), tahun 1994. Diambil dari: Judul asli buku: Love, Sex, and God Judul buku terjemahan: Cinta, Seks, & Allah Penulis: Bill Ameiss dan Jane Graver Penerjemah: Okdriati S. Handoyo Penerbit: Yayasan Andi, Yogyakarta 1998 Halaman: 119 -- 129 "TUHAN YESUS SEDANG MENCARI ORANG-ORANG YANG DAPAT MENGGANTIKANNYA ADAKAH ORANG ITU ADALAH ANDA?" Kontak: < wanita(at)sabda.org > Redaksi: Novita Yuniarti dan Fitri Nurhana (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/wanita > Berlangganan: < subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |