Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-wanita/71 |
|
e-Wanita edisi 71 (3-11-2011)
|
|
_____________e-Wanita -- Buletin Bulanan Wanita Kristen_______________ TOPIK: Pria dan Wanita: Diciptakan Menurut Gambar-Nya Edisi 71/November 2011 MENU SAJI RENUNGAN WANITA: SURAT DARI MAMA DUNIA WANITA: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN POTRET WANITA: ABIGAIL -- WANITA DALAM ALKITAB STOP PRESS: IKUTI KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) JANUARI/FEBRUARI 2012 -- PESTA Shalom, Manusia, baik itu pria maupun perempuan, diciptakan Allah menurut gambar dan rupa Allah. Laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang sudah direncanakan untuk diciptakan Allah. Dalam edisi e-Wanita kali ini, kita akan melihat artikel mengenai bagaimana seharusnya orang Kristen memandang kedudukan laki-laki dan perempuan merefleksikan citra Allah. Sebelumnya, silakan simak terlebih dahulu renungan untuk Sahabat Wanita semuanya yang terurai dalam tulisan "Surat dari Mama". Silakan menyimak, Tuhan Yesus memberkati. Redaksi Tamu e-Wanita, Davida Welni Dana < http://wanita.sabda.org/ > RENUNGAN WANITA: SURAT DARI MAMA Sayang, Saat surat ini kau terima, kau pasti sudah berada di ambang kedewasaan, sudah siap membuka pintu itu dan melangkah ke dalam dunia yang penuh dengan begitu banyak kemungkinan yang terbentang luas di hadapanmu. Mama ingin sekali menuruti naluri alamiah seorang ibu, menarik engkau masuk kembali dan menutup pintu itu rapat-rapat. Tetapi, menjadi dewasa adalah perkembangan hidup yang wajar dan memang sudah tiba waktunya engkau harus pergi. Namun, tetap saja mama tidak bisa berhenti berpikir bahwa dunia di luar sana itu begitu luas dan jahat. Kau tentu juga mendengar bahwa hanya yang kuat yang bertahan hidup. Dapatkah kau bertahan dalam keadaan seperti itu? Hari ini mama terkesan akan ayat Alkitab yang membahas tentang "mengingat dan tidak melupakan". Musa kelihatannya secara khusus memasukkan tema ini dalam kata-kata perpisahannya kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Di sana, di tepi Tanah Kanaan, Musa memberitahu bangsa Israel bahwa mereka akan segera berpisah dengannya. Dia meminta agar mereka mengingat semua yang telah dilakukan Allah, dan tidak lupa untuk mematuhi perintah Allah setelah mereka memulai kehidupan yang baru di Tanah Kanaan. Ada satu bagian di mana Musa berkata kepada bangsa Israel, "Jadi kamu harus berpegang pada seluruh perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya kamu kuat untuk memasuki serta menduduki negeri, ke mana kamu pergi mendudukinya, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang di janjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu dan kepada keturunan mereka, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya". (Ulangan 11:8-9) Ayat ini memberikan penghiburan dan kekuatan kepada Mama. Walaupun perjalananmu melewati belantara kehidupan ini masih pendek, mama tidak boleh lupa bahwa sering kali dalam perjalanan itu, mama sekilas melihat bentuk nyata dari pelajaran-pelajaran yang telah kau dapatkan. Namun demikian, mama tetap memiliki beberapa kekhawatiran. Masalah keamanan tetaplah merupakan kekhawatiran mama yang paling utama. Itu adalah kekhawatiran yang tidak pernah akan hilang. Ia muncul waktu kau mulai masuk SD, dan juga waktu SMP, kemudian SMA... Kau tahu mengapa? Tetapi ada satu pengalaman yang tidak boleh mama lupakan. Kejadiannya di suatu sore musim dingin, pada tahun pertamamu di SMA. Kau sudah mendaftar untuk mengikuti kelas olahraga di sekolah setempat, untuk melengkapi persyaratan kelulusanmu. Matahari sudah terbenam beberapa jam yang lalu, ketika mama mengantarmu ke tempat parkir yang remang-remang. Walaupun gedung olahraganya terletak persis di sekitar situ, mama tidak dapat melihat apakah ada jalan yang menuju gedung yang di mata mama sepertinya diselimuti pohon dan semak-semak. Sambil memerhatikan sekeliling sekolah untuk mencari petugas keamanan, mama bertanya, "Apakah kau mau mama temani?" Kau mengangkat kepalamu dan meneliti pemandangan di depanmu. "Tidak," kau menjawab, "Aku bisa berdoa." Walaupun demikian, mama tetap punya kekhawatiran-kekhawatiran yang lain. Misalnya, bagaimana kau dapat memilih satu jalan dari antara berbagai kesempatan yang datang kepadamu, selagi kau merencanakan tahap perjalanan hidupmu selanjutnya, agar dapat terus berlanjut ke tahap berikutnya dan berikutnya lagi? Dan jika seumpamanya kau bisa membatasi setiap keputusan yang sulit ke dalam lima pilihan, bagaimana kau memilih a, b, c, d, atau e? Mungkin kau setuju bahwa ini adalah kekhawatiran yang tidak akan pernah hilang. Mama masih ingat kejadian di awal tahun ketigamu di SMA. Waktu kau berusaha menyusun ulang jadwal mingguanmu, agar mencakup semua mata pelajaran akademik yang kau butuhkan, kau juga berada di bawah tekanan yang besar untuk mengorbankan salah satunya untuk ensambel jazz. Tetapi suatu sore, tak sengaja mama mendengarmu berbicara di telepon. "Aku berdoa, dan itu sama sekali tidak jadi soal!" Jika ini adalah sepuluh peringkat teratas, kekhawatiran mama berikut ini akan menduduki peringkat tinggi. Dalam suatu kebudayaan yang menempatkan kebenaran sejati pada peringkat rendah atau paling bawah, bagaimana kau dapat mencari jalan keluar dari kubangan kebingungan? Jika apa yang secara moril dianggap benar atau salah tergantung pada peraturan masyarakat yang berlaku saat itu, bagaimana kau dapat luput dari arus zaman ini dan tidak terlempar ke dalam samudra raya kegelapan? Sebenarnya, sebagai orang tua, mama sudah memerhatikan bahwa kau sudah biasa membedakan yang benar dan yang salah. Mungkin mama seharusnya benar-benar terhibur karena selagi di SMA, kau menaati dan menguasai prinsip-prinsip etika kelas. Tapi ketika kau menginjakkan kaki melewati pintu kedewasaan itu, perjuanganmu bukan lagi mengenai godaan untuk menjiplak mentah-mentah PR bahasa Inggris dari diktat kalau ada, tetapi perjuanganmu akan berhasil karena kau memilih untuk membaca buku yang ditugaskan dari depan sampai belakang. Namun, mama tidak akan putus asa. Malahan, mama akan dikuatkan. Tuhan sendiri akan berjalan di depanmu, dan akan bersama-sama denganmu bila kau perlu digendong. Dia akan menggendongmu bila kau tersesat. Dia akan menunjukkan jalan yang harus kau tempuh; dan jika kau harus berjuang, Dia akan berjuang untukmu. Tuhan Allah kita adalah Allah yang mengagumkan, dan tidak ada satu pun yang seperti Dia. Hanya saja, ingatlah untuk mengasihi-Nya dengan segenap hatimu, dan jangan lupa untuk mendengar suara-Nya dan berpegang teguh kepada-Nya. Jika kau berbuat demikian, kau akan berjalan dalam iman menuju hari itu, hari ketika --- meskipun kau mungkin sudah tiba di akhir perjalanan hidupmu --- kau yakin bahwa di seberang sana, Tanah Perjanjian, yaitu Yerusalem Baru, sudah menantikan jiwamu. Kau akan aman dan tenteram di sana, di tempat di mana kemuliaan Tuhan menerangi kota itu dengan tak terhingga, di mana Allah menghapus setiap tetes air mata, dan di mana tak ada apa pun dan seorang pun yang tidak kudus akan tinggal. Karena itu, jadilah kuat dan berani! Salam Sayang, Mama Diambil dari: Judul majalah: Warta Sejati, Edisi 33/November -- Desember 2002 Judul artikel: Surat dari Mama Penulis: Tidak Dicantumkan Penerbit: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Indonesia Halaman: 21 -- 22 DUNIA WANITA: LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN "Allah menciptakan manusia itu menurut gambar Allah diciptakan-Nya: laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka," kata penulis Kitab Kejadian. Menurut legenda Yunani, adalah Zeus yang pertama-tama menciptakan makhluk tanpa jenis kelamin. Kemudian, dalam kemarahan ilahinya, ia membagi makhluk ini menjadi laki-laki dan perempuan. Pembagian manusia ke dalam dua jenis kelamin ini, dipahami sebagai suatu keadaan yang tidak sempurna, suatu kekuatan manusia yang semakin melemah karena kedua jenis kelamin itu berjalan di dua jalur yang saling bertentangan. Namun, Kitab Kejadian menyatakan hal yang bertentangan dengan pandangan ini, dan menyatakan bahwa manusia -- laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang sudah direncanakan untuk diciptakan Allah. Kita justru diciptakan sebagai makhluk seksual, tetapi suatu bagian esensi dari menjadi manusia, memiliki citra Allah. Sebagian besar orang Kristen setuju bahwa sifat Allah melewati batas seksualitas. Itulah yang diketengahkan oleh June Osborne, diaken Gereja St Matin`s in the Bullring, Birmingham, Inggris, bahwa Allah tidak mengemban seksualitas laki-laki atau perempuan. Akan tetapi, dalam upaya untuk menjelaskan siapakah Allah itu, Alkitab sering menggunakan baik citra maskulin (bapa, gembala, raja) dan citra feminin (ibu, induk ayam). Dan dengan demikian, hal itu meneguhkan bahwa kedua jenis kelamin tersebut memiliki tugas untuk merefleksikan citra Allah. June menegaskan, bahwa pandangan ini kadang-kadang dihindari oleh gereja Kristen dan yang ada dalam pikiran kebanyakan orang ialah pemahaman bahwa Allah yang berorientasi pada laki-laki. Namun, Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa citra Allah tidaklah unik untuk satu jenis kelamin saja, lebih pada laki-laki dan perempuan bersama-sama menanggung tanggung jawab tersebut. Laki-laki dan perempuan direncanakan untuk hidup dalam dunia Allah sedemikian rupa, sehingga kita memperlihatkan jejak dari sifat-Nya. Bagaimana seksualitas kita menolong kita untuk melakukan hal ini? Hidup Sebagai Laki-Laki atau Perempuan June menjabarkan bahwa seksualitas kita mengekspresikan bahwa kita adalah manusia, bukan binatang. Binatang berbagi dengan kita perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan; seksualitas manusia menembus setiap sudut dari keberadaan kita. Seksualitas kita memengaruhi naluri, jiwa, dan identitas kita. Ilmu pengetahuan mengatakan kepada kita bahwa kita memperoleh seksualitas kita dalam suatu cara yang kompleks, sebagian melalui watak kita dan sebagian lagi melalui peran-peran yang kita harapkan dari anak-anak kita. Pengajaran kristiani sejalan dengan hal ini. Dengan kata lain, seksualitas kita tidak dapat dihapuskan atau diberikan kepada kita. Di pihak lain, seksualitas kita merupakan suatu perjalanan, dengan mencoba menemukan apa artinya bagi kita menjadi pola Allah sebagai laki-laki dan perempuan. Adalah panggilan Allah bagi setiap manusia untuk mengeksplorasi apa yang sudah diciptakan-Nya bagi kita. Respons setiap orang terhadap panggilan tersebut tergantung pada kepribadian, latar belakang, masyarakat, dan kulturnya. Mungkin juga, seperti yang dipercaya sementara kalangan Kristen, perbedaan fisik kita merupakan suatu sinyal yang kelihatan untuk suatu perbedaan fisik dan spiritual yang lebih maksimal, namun Alkitab tidak secara tersirat mengajarkan hal itu. Apa yang sangat jelas dalam pengajaran Alkitab ialah bahwa seksualitas itu baik. Seksualitas diberikan oleh Allah kepada kita untuk dinikmati. Kidung Agung Salomo dalam Perjanjian Lama merupakan suatu ekspresi cinta erotis yang indah, tanpa rasa bersalah dan rasa malu, dan menggemakan gambaran ciptaan Adam dan Hawa yang "telanjang,... tetapi mereka tidak merasa malu". Ada orang Kristen yang menekankan bahwa tujuan utama dari seksualitas kita ialah memiliki anak. Namun, kisah penciptaan menurut Alkitab tidak mengajarkan hal ini. Alasan yang mereka berikan untuk seksualitas ialah bahwa kita harus menjalinnya dalam suatu hubungan satu sama lain. Hidup dalam Hubungan Allah sendiri bersifat pribadi: Ia memberikan diri-Nya kepada kita dalam hubungan. Dan itulah yang diinginkan-Nya dari kita. Ia tidak ingin Adam hidup sendiri. Tanpa ketergantungan satu sama lain, kita tidak akan pernah menjadi manusia yang utuh. Hubungan harus didasarkan pada kasih yang saling memberi, saling memuji, saling menghormati, penerimaan, dan pertumbuhan. Ini dilihat dalam suatu cara yang istimewa dalam ikatan pernikahan, tetapi tidak terbatas hanya pada hal itu. Akan tetapi, orang Kristen percaya bahwa ekspresi yang tepat untuk sifat seksual kita ialah selalu terjalin dalam hubungan antarpribadi. Dasar dari hubungan itu adalah kemitraan. Allah memerintahkan Adam dan Hawa berfungsi sebagai mitra. Yesus memperlakukan laki-laki dan perempuan sama sebagai mitra-Nya dalam misi. Laki-laki dan perempuan bersama yang pertama-tama menyebarkan kabar Injil. Ketika satu jenis kelamin ditindas oleh jenis kelamin yang lain, hal itu merefleksikan suatu kondisi kemanusiaan yang rusak. Konflik antarseks merupakan buah dari pemisahan manusia dari Allah. Namun, di dalam Yesus Kristus, hubungan laki-laki/perempuan memiliki potensi untuk dipulihkan kepada cita-cita Allah yang semula. Tidak ada laki-laki dan perempuan, karena Anda semua satu di dalam Yesus Kristus, tulis Paulus. Diambil dari: Judul majalah: Kalam Hidup, Mei 2005 Judul artikel: Laki-laki dan Perempuan Penulis: Wane Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman: 38 -- 40 POTRET WANITA: ABIGAIL -- WANITA DALAM ALKITAB 1 Samuel 25 Abigail adalah istri Nabal. Abigail adalah wanita bijak nan cantik, sedangkan Nabal adalah seorang kaya namun kelakuannya jahat dan buruk. Kepintaran dan kepekaan Abigail menyelamatkan keluarganya dari ambang kehancuran (1 Samuel 25). Ketika Petrus menyatakan pernyataan yang terkenal mengenai wanita sebagai kaum yang lebih lemah (1 Petrus 3:7), dia berbicara mengenai kapasitas fisik (dan emosi), dan bukannya intelektual atau kerohaniannya. Abigail, Debora, dan Priskila (segelintir contoh saja) adalah para wanita yang disebutkan dalam Alkitab dengan kapasitas intelektual dan rohaniah yang melampaui kapasitas pria. Kenyataannya, kita semua memunyai "Semangat Kristus" dalam diri kita, dan kita dapat menerima panggilan Allah untuk kita. Cerita Abigail merupakan cerita yang pendek. Daud telah menunjukkan kebaikannya kepada suaminya, tetapi Nabal terlalu bodoh dan angkuh untuk mengetahuinya. Daud mengirimkan beberapa orang kepada Nabal untuk meminta pertolongan, meminta beberapa makanan untuk mereka. Nabal mengusir mereka dengan ejekan, tanpa makanan. Ketika Daud bersiap-siap membalas Nabal, Abigail terburu-buru bertemu dengannya. Dia mencegah Daud mengambil nyawa Nabal dengan kata-kata bujukan dan hadiah. Banyak wanita memiliki kemampuan yang sama saat ini. Mungkin dalam rumah, pekerjaan, dan ini bergantung pada Anda. Atau, tempat kerja ini mungkin menjadi tempat orang-orang kagum kepada Anda. Gunakanlah kemampuan yang diberikan Allah kepada Anda untuk memuliakan Allah. Lelaki tidak selalu menjadi orang yang paling bijak. Tentu saja ada beberapa hal yang dapat Anda tangani lebih baik daripada pria-pria di sekeliling Anda. Kehidupan Abigail adalah sebuah kenyataan. Hikmat adalah milik kita semua (Yakobus 1:5). Sebagai seorang wanita, Anda dapat menemukan diri Anda berada dalam posisi kepemimpinan, bukan dengan sebuah pilihan, tetapi karena orang lain di sekitar Anda tidak dapat melakukannya. Puji Tuhan, Anda hadir untuk memecahkan masalah. (tDicky) Diterjemahkan dari: Nama situs: The Living Word Library Alamat URL: http://www.wordlibrary.co.uk/article.php?id=156&type=bible Penulis: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 14 April 2011 STOP PRESS: IKUTI KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) JANUARI/FEBRUARI 2012 -- PESTA Yayasan Lembaga SABDA melalui Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA) < http://www.pesta.org >, kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) untuk periode Januari/Februari 2012. Bagi Anda yang ingin mempelajari pokok-pokok penting dasar iman Kristen, seperti Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus, segeralah bergabung dalam kelas DIK ini. Saat ini, Anda sudah dapat mendaftarkan diri untuk menjadi peserta baru dalam kelas DIK Januari/Februari 2012. Batas pengumpulan tugas tertulis sebagai persyaratan untuk dapat mengikuti kelas diskusi adalah tanggal 19 Desember 2011. Segera daftarkan diri Anda ke < kusuma(at)in-christ.net >. Bagi Anda yang ingin membaca dan mempelajari pelajaran-pelajaran DIK, silakan berkunjung ke: < http://pesta.sabda.org/dik_sil >. "IKUTLAH TUHAN SEDEKAT MUNGKIN, SEHINGGA IBLIS TAK DAPAT HADIR DI ANTARA ANDA DAN TUHAN" Kontak: < wanita(at)sabda.org > Redaksi: Novita Yuniarti dan Fitri Nurhana (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/wanita > Berlangganan:< subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |